Jamur di bibir muncul karena penumpukan jamur di area mulut. Hal ini cenderung lebih sering terjadi akibat kebersihan mulut yang kurang terjaga atau karena kondisi medis tertentu. Untuk mengatasinya sendiri, ada kok beberapa hal yang bisa dilakukan di rumah.
Jamur di bibir secara medis disebut sebagai kandidiasis oral. Kondisi ini disebabkan oleh menumpuknya jamur Candida albicans di mulut. Jamur di bibir ditandai dengan adanya bercak berwarna putih di bibir. Selain itu, bercak ini juga biasanya menyebar ke mulut, lidah, dan pipi bagian dalam.
Jamur di bibir juga terkadang disertai gejala lain, seperti rasa nyeri atau perih mirip sariawan, sudut bibir jadi merah atau pecah-pecah, atau bibir kemerahan. Selain menganggu penampilan, kemunculan jamur di bibir yang disertai keluhan perih tentu terasa mengganggu ketika kamu makan.
Jamur di Bibir dan Penyebabnya
Di tubuh kita, termasuk mulut, terdapat mikroba baik dan mikroba jahat. Keduanya harus seimbang agar kesehatan mulut terjaga dan tidak ada jamur di bibir. Nah, menyeimbangkan kadar mikroba dalam mulut adalah salah satu fungsi sistem kekebalan tubuh.
Jika daya tahan tubuh melemah, keseimbangan ini bisa terganggu dan mikroba jahat jadi menumpuk di mulut. Akibatnya jamur Candida pun jadi lebih mudah tumbuh dan menyebabkan jamur di bibir.
Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih rentan terkena jamur di bibir, yaitu:
1. Pola makan tidak sehat
Pola makan tidak sehat bisa menyebabkan kekurangan gizi atau malnutrisi. Orang yang mengalami kondisi ini umumnya memiliki respons kekebalan tubuh yang rendah. Hasilnya, mikroba jahat dan jamur candida jadi lebih mudah tumbuh dan menyebabkan jamur di bibir.
2. Sering merokok
Tidak hanya mengganggu kesehatan sistem pernapasan, merokok juga bisa merusak keseimbangan mikroba baik dan jahat di mulut. Akibatnya, mulut jadi lebih mudah terkena penyakit, termasuk infeksi jamur di bibir. Selain itu, kebiasaan merokok juga bisa membuat gigi dan gusi lebih cepat rusak, bahkan meningkatkan risiko kanker mulut.
3. Pemakaian gigi palsu
Memakai gigi palsu bisa saja meningkatkan risiko mengalami jamur di bibir, terutama kalau gigi palsu tersebut jarang dibersihkan. Selain itu, gigi palsu yang tidak pas juga bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami jamur di bibir. Hal ini karena gigi palsu yang tidak pas cenderung sulit dibersihkan sehingga jadi mudah kotor dan menjadi sarang bakteri atau jamur.
4. Efek samping Obat-obatan
Jenis obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko jamur di bibir, khususnya obat imunosupresan. Ini karena jenis obat ini bisa membuat imunitas tubuh melemah sehingga memudahkan jamur untuk tumbuh di bibir.
Selain obat imunosupresan, konsumsi antibiotik jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko tumbuhnya jamur di bibir. Hal ini karena jenis obat ini bisa membunuh bakteri baik yang berfungsi menjaga kesehatan mulut.
5. Diabetes
Diabetes, khususnya yang tidak terkontrol dengan baik, dapat membuat seseorang jadi rentan mengalami jamur di bibir. Soalnya, penyakit diabetes bisa membuat imunitas tubuh melemah, sehingga membuat sel-sel darah putih sulit melawan infeksi jamur di dalam mulut dan bibir.
Selain itu, diabetes dapat membuat kadar gula di dalam tubuh menjadi lebih tinggi. Hal ini bisa membuat jamur jadi lebih cepat tumbuh di daerah yang lembap, seperti mulut dan bibir, terutama jika kadar gula darah tidak terkontrol atau jika kebersihan bibir dan mulut tidak terjaga.
6. Daya tahan tubuh lemah
Jamur di bibir cukup sering terjadi pada bayi karena imunitas tubuh mereka yang masih lemah. Namun, penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa.
Pada orang dewasa, jamur di bibir kerap menyerang orang dengan imunitas tubuh lemah, misalnya karena infeksi HIV (human immunodeficiency virus), kurang gizi, atau karena efek samping pengobatan kanker (kemoterapi).
Cara Mengatasi Jamur di bibir
Pada orang yang sehat, jamur di bibir terkadang bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Namun, untuk mengatasi jamur di bibir agar lebih cepat sembuh dan mencegahnya muncul kembali, kamu bisa mencoba beberapa cara berikut ini:
- Sikat gigi rutin minimal 2 kali sehari. Gunakan juga benang gigi untuk membersihkan sela yang tidak bisa dijangkau sikat gigi.
- Ganti sikat gigi setidaknya setiap 3–4 bulan sekali.
- Jika kamu menggunakan gigi palsu, bersihkan secara rutin dan teliti. Kamu bisa menanyakan cara membersihkan gigi palsu yang tepat ke dokter gigi.
- Cobalah berkumur dengan larutan ½ sendok teh baking soda dan 1 cangkir air hangat. Kamu juga bisa mengganti baking soda dengan garam.
- Coba berkumur dengan campuran 1 sendok teh cuka sari apel dan 1 cangkir air bersih. Kumur selama 20 detik sebanyak 2 atau 3 kali sehari.
- Oleskan bahan-bahan alami, seperti minyak cengkeh, minyak lavender, atau air perasan kunyit, di bibir yang terinfeksi jamur.
- Konsumsi makanan yang mengandung bakteri baik (probiotik), seperti yogurt atau susu kefir.
Untuk mencegah jamur di bibir terjadi lagi, jagalah kebersihan mulut, konsumsi makanan bernutrisi, jangan merokok, dan kurangi konsumsi makanan atau minuman manis, ya.
Kalau jamur di bibir tidak berkurang atau malah makin banyak meskipun sudah mencoba cara di atas, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Begitu juga ketika jamur di bibir tak kunjung sembuh hingga berbulan-bulan, hal ini perlu diwaspadai karena bisa saja menandakan adanya masalah kesehatan tertentu yang perlu ditangani oleh dokter.
Untuk menangani jamur di bibir, dokter bisa memberikan obat-obatan antijamur dan menangani kondisi medis yang menjadi penyebab munculnya penyakit ini.