Jamur kuku adalah infeksi jamur yang terjadi di kuku tangan atau kuku kaki. Kondisi yang juga dikenal dengan nama tinea unguium atau onkomikosis ini dapat dialami oleh siapa saja, terutama lansia. Meski begitu, jamur kuku umumnya bukan kondisi yang berbahaya.
Pada awal kemunculannya, jamur kuku sering ditandai dengan bintik putih atau kuning pada ujung kuku. Lama kelamaan, kuku akan berubah warna, menebal, dan ujungnya menjadi rapuh.
Penyebab Jamur Kuku
Jamur kuku atau onkomikosis disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur penyebab infeksi ini umumnya adalah jamur dermatofit.
Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena jamur kuku, salah satunya adalah pertambahan usia. Jamur kuku lebih rentan terjadi pada lansia sebab kuku lansia cenderung rapuh dan kering. Hal ini menyebabkan kuku mudah retak sehingga dapat dimasuki oleh jamur.
Selain itu, infeksi jamur kuku juga terjadi karena perawatan kuku yang salah serta beberapa faktor lain, yaitu:
- Memiliki sirkulasi darah yang buruk, misalnya karena menderita penyakit arteri perifer
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau diabetes
- Berkeringat banyak
- Menderita kutu air
- Menderita psoriasis kuku, karena sering mengalami luka pada kulit di sekitar kuku.
- Sering berjalan tanpa alas kaki di tempat yang lembab dan penuh kerumunan orang, seperti di kamar mandi umum atau area sekitar kolam renang
- Memiliki pekerjaan atau hobi yang sering bersentuhan dengan air.
Gejala Jamur Kuku
Meski dapat menyerang kuku tangan, jamur kuku atau tinea unguium lebih sering muncul di kuku kaki. Beberapa kelainan di kuku yang disebutkan di bawah ini bisa menandakan adanya jamur kuku:
- Kuku menebal
- Muncul bintik-bintik putih pada kuku
- Kuku berubah warna menjadi putih, kuning kecoklatan, atau kehitaman
- Kuku menjadi kasar dan rapuh
- Kuku terpisah dengan kulit jari tempatnya menempel
- Timbul bau yang tidak sedap pada kuku
Kapan harus ke dokter
Bila timbul kelainan di kuku seperti yang telah disebutkan di atas, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan jamur kuku membutuhkan waktu yang lama. Selama pengobatan, pasien perlu terus kontrol ke dokter untuk mengetahui perkembangan penyakit dan mengevaluasi pengobatan.
Pada penderita diabetes, lakukan kontrol rutin ke dokter untuk mencegah komplikasi diabetes lebih lanjut, seperti infeksi jamur kuku.
Diagnosis Jamur Kuku
Diagnosis jamur kuku dilakukan dengan pemeriksaan kuku untuk melihat kelainan kuku yang muncul. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa kerok kuku, untuk memastikan diagnosis. Sampel kerokan kuku tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
Pengobatan Jamur Kuku
Jenis dan lamanya pengobatan jamur kuku tergantung pada seberapa parah infeksi jamur kuku dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Untuk mengobatinya, dokter dapat meresepkan obat antijamur dalam bentuk:
Obat pelapis kuku
Dokter dapat memberikan ciclopirox yang berbentuk seperti kuteks. Obat pelapis kuku ini digunakan dengan cara dioleskan pada kuku dan kulit di sekitarnya, satu kali sehari.
Setiap 7 hari, pasien perlu membersihkan lapisan kuku tersebut dengan alkohol sebelum melapisinya lagi dengan ciclopirox. Jika diperlukan, obat pelapis kuku ini dapat digunakan setiap hari selama 1 tahun sesuai anjuran dokter.
Obat krim kuku
Dokter dapat memberikan krim antijamur untuk dioleskan. Namun, sebelum mengoleskan krim antijamur, penderita perlu menipiskan kuku terlebih dahulu dengan losion khusus atau dengan kikir kuku. Kuku juga perlu direndam dulu agar lunak.
Obat oral antijamur
Obat antijamur yang diminum, seperti griseofulvin, terbinafine, dan itraconazole, dapat menyembuhkan infeksi lebih cepat daripada obat oles. Obat antijamur umumnya diminum selama 6–12 minggu, tetapi dibutuhkan waktu lebih dari 4 bulan hingga kondisi kuku kembali normal.
Pengobatan jamur kuku dapat berlangsung hingga beberapa bulan. Walaupun kondisinya sudah membaik, tidak menutup kemungkinan infeksi jamur kuku dapat berulang.
Selain dengan obat-obatan, pengobatan jamur kuku dapat dikombinasikan dengan bedah. Dokter akan mengangkat kuku yang bermasalah terlebih dahulu sehingga obat antijamur dapat dioleskan langsung ke bagian bawah kuku yang terinfeksi.
Bila infeksinya makin parah, dokter dapat menyarankan untuk menghilangkan kuku secara permanen.
Komplikasi Jamur Kuku
Jamur kuku yang sudah parah dapat menyebabkan kerusakan permanen di kuku. Kerusakan itu dapat menyebabkan infeksi serius yang bisa menyebar ke kulit kaki atau tangan (selulitis).
Komplikasi di atas lebih rentan terjadi jika penderita jamur kuku memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat menggunakan obat-obatan imunosupresan atau menderita diabetes.
Pencegahan Jamur Kuku
Karena lebih berisiko mengalami infeksi jamur, penderita diabetes perlu lebih sering memeriksa kakinya untuk melihat apakah ada luka, robek, atau perubahan di kuku. Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan penderita diabetes untuk mencegah jamur kuku, antara lain:
- Rutin berolahraga
- Mengonsumsi makanan sehat
- Minum sesuai dengan resep dokter
- Rutin memeriksa kadar gula darah
Untuk mencegah infeksi jamur kuku kambuh, Anda bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini:
- Rutin mencuci tangan dan kaki. Jangan lupa untuk segera cuci tangan bila menyentuh kuku yang terinfeksi dan gunakan pelembab pada kuku.
- Potong kuku dengan rata, haluskan tepi kuku dan dan daerah kuku yang menebal dengan kikir. Setelah selesai, cuci gunting kuku sampai bersih.
- Hindari berbagi penggunaan barang pribadi, seperti handuk, sepatu, atau gunting kuku, dengan orang lain.
- Buang sepatu yang sudah usang, serta taburkan desinfektan atau bubuk antijamur ke sepatu yang sudah lama tidak dipakai.
- Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan ganti kaus kaki setiap hari.
- Hindari telanjang kaki di ruang publik, seperti ruang ganti umum atau area kolam renang.
- Hindari menggunakan kuteks atau kuku palsu.
- Pilih salon kuku yang alat manikurnya disterilisasi.