Sebagian orang menganggap efek gangguan tidur adalah hal sepele. Padahal, efek gangguan tidur bisa sangat merugikan kesehatan tubuh. Jika tidak diatasi, gangguan tidur lama kelamaan bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke.
Idealnya, orang dewasa butuh waktu tidur selama 7–9 jam tiap malam agar tubuh tetap fit dan bugar. Namun, pada orang yang mengalami gangguan tidur, jam tidur bisa berlebihan atau justru kurang. Gangguan tidur ini dapat timbul dalam berbagai bentuk, seperti insomnia, narkolepsi, sleep apnea, atau sindrom kaki gelisah (RLS).
Gangguan tidur bisa disebabkan oleh kondisi psikologis, seperti stres berat, depresi, atau gangguan kecemasan, serta kondisi fisik, misalnya asma, alergi, atau pilek.
Kurangnya kualitas tidur atau jam tidur akan menyebabkan Anda terbangun dengan kondisi tubuh lelah dan sering mengantuk pada siang hari. Efek gangguan tidur tak hanya itu, Anda juga akan lebih berisiko terkena berbagai penyakit.
Berbagai Efek Gangguan Tidur
Gangguan tidur yang hanya terjadi sesekali umumnya tidak akan banyak berdampak bagi kesehatan. Namun, Anda harus waspada jika kondisi ini terjadi berulang-ulang dan berkepanjangan.
Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa lebih berisiko Anda alami akibat gangguan tidur:
1. Penuaan
Tidur yang cukup membantu produksi kolagen yang penting untuk menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Namun, jika waktu tidur tidak dicukupi, kulit lebih berisiko mengalami penuaan yang ditandai dengan munculnya keriput atau kerutan, kulit kusam, dan kering.
2. Obesitas
Kurang tidur bisa membuat berat badan bertambah. Menurut penelitian, orang yang memiliki gangguan tidur cenderung memiliki nafsu makan dan rasa lapar yang lebih tinggi.
Saat kurang tidur, sebagian orang juga mungkin akan lebih banyak makan di malam hari, terlebih jika mereka memiliki kebiasaan untuk makan ketika stres. Sementara itu, karena kurang tidur, mereka mungkin akan menjadi kurang bertenaga di siang hari, sehingga malas untuk berolahraga.
3. Depresi
Beberapa riset telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat antara depresi dan gangguan tidur. Kebiasaan sering kurang tidur lama kelamaan bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi. Sebaliknya, orang yang depresi juga sering mengalami gejala susah tidur atau justru tidur terlalu banyak.
Hal ini belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya, tapi efek gangguan tidur ini diduga terjadi karena adanya masalah di otak yang berfungsi untuk mengatur mood.
4. Kekebalan tubuh menurun
Sistem kekebalan atau imunitas tubuh berperan penting dalam melawan virus dan kuman penyebab infeksi atau penyakit. Untuk menjaga kekebalan tubuh tetap kuat, Anda perlu beristirahat yang cukup, mengurangi stres, dan megonsumsi makanan bergizi.
Ketika Anda mengalami gangguan tidur, kekebalan tubuh Anda bisa melemah, sehingga tubuh akan lebih mudah terserang penyakit, seperti flu. Menurut penelitian, orang yang tidur 7 jam atau kurang tiap malamnya lebih mudah terserang pilek ketimbang yang cukup tidur.
5. Daya ingat menurun
Saat tubuh cukup istirahat dan tidur dengan nyenyak, otak akan bekerja dengan lebih baik dan hal ini bisa menguatkan ingatan Anda. Sebaliknya, ketika kurang tidur, otak akan sulit bekerja dengan baik, sehingga Anda bisa lebih susah mengingat.
Selain itu, kurangnya kualitas maupun kuantitas tidur juga dapat memengaruhi daya konsentrasi, sehingga Anda sulit untuk mengolah informasi dan mengingat.
6. Sulit berkonsentrasi
Jika Anda tidak mendapatkan waktu dan kualitas tidur yang cukup, fungsi kognitif serta kemampuan dalam pengambilan keputusan akan menurun. Di samping itu, kurang tidur sepertinya juga membuat Anda teledor, seperti lupa membawa dompet atau ponsel.
7. Gairah seks menurun
Ini juga bisa menjadi efek gangguan tidur pada pria dan wanita. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur atau insomnia yang terjadi dalam jangka panjang bisa menurunkan libido atau hasrat seksual.
Tak hanya itu, studi menyebutkan bahwa pria yang mengalami sleep apnea juga dapat mengalami penurunan kadar testosteron sehingga berdampak pada penurunan libido seksual.
8. Gangguan kesuburan
Gangguan tidur bisa menyebabkan kesuburan terganggu. Ini karena insomnia atau kurang tidur dapat mengurangi kualitas sprema dan sel telur.
Insomnia juga bisa membuat wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur, sehingga sulit menentukan masa suburnya. Jadi, jika ingin cepat punya anak, upayakan untuk tidur nyenyak dengan durasi yang cukup.
Selain itu, efek gangguan tidur dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan kanker.
Untuk mencegah terjadinya berbagai efek gangguan tidur di atas, Anda perlu tidur yang cukup dan hentikan kebiasaan sering begadang. Biasakan diri untuk menerapkan sleep hygiene guna meningkatkan kualitas dan jam tidur.
Namun, jika Anda sudah mencoba berbagai cara tetapi masih mengalami gangguan tidur atau sulit tidur nyenyak, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan sleep study guna mengetahui penyebab sekaligus penanganannya, sesuai jenis gangguan tidur yang Anda alami.