Konsumsi susu memang dibutuhkan Si Kecil untuk mendukung pertumbuhannya. Namun, pemberian susu harus dengan takaran yang cukup ya, Bun. Pasalnya, terlalu banyak minum susu justru bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada anak.
Manfaat susu penting sebagai sumber kalsium, protein, lemak, serta berbagai vitamin untuk tumbuh kembang anak. Meski begitu, sebagian besar jenis susu, seperti susu formula dan susu sapi, tidak mengandung serat dan hanya mengandung sedikit zat besi, tapi tinggi kalori, sehingga jumlah asupannya tetap perlu diperhatikan.
Risiko Terlalu Banyak Minum Susu
Anak usia 2–5 tahun perlu minum susu sebanyak 550 ml atau setidaknya 2–2.5 gelas per hari. Jika dikonsumsi secara berlebihan, ada beberapa risiko yang bisa terjadi, yaitu:
1. Sulit buang air besar atau sembelit
Susu tidak mengandung serat, sehingga mengonsumsinya secara berlebihan bisa memicu Si Kecil sulit buang air besar atau sembelit. Ditambah lagi, anak yang terlalu banyak minum susu juga akan merasa kenyang dan malas mengonsumsi makanan bergizi lain, seperti sayur dan buah-buahan.
Hal tersebut akan semakin menambah kemungkinan anak sembelit. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak yang minum susu lebih dari 500–700 ml per hari. Untuk menjaga kesehatan saluran cerna Si Kecil, pilihlah susu yang telah diperkaya dengan prebiotik.
2. Kelebihan berat badan hingga obesitas
Susu sapi formula umumnya tinggi kalori dan lemak, sehingga bila dikonsumsi terlalu banyak, dapat membuat anak mengalami kelebihan berat badan bahkan obesitas. Apalagi bila Si Kecil gemar mengonsumsi susu dengan perisa dan gula tambahan atau susu kental manis.
3. Kekurangan zat besi
Tidak semua susu anak diperkaya dengan zat besi. Padahal, mineral ini diperlukan untuk pembentukan hemoglobin yang bertugas meyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika kekurangan zat besi, maka risiko terjadinya anemia bisa meningkat, akibatnya Si Kecil bisa nampak letih, malas makan, hingga sering sakit.
Tips Mencegah Anak Minum Susu Terlalu Banyak
Meski tidak dianjurkan untuk mengonsumsi susu secara berlebihan, tapi menghentikan asupan susu bagi anak tidak dapat dijadikan solusi. Bagaimanapun, Si Kecil sebenarnya tetap memerlukan gizi dari susu untuk tumbuh kembangnya.
Untuk menyiasati agar Si Kecil terhindar dari risiko kesehatan akibat minum susu terlalu banyak, Bunda dapat melakukan beberapa tips berikut:
Ganti susu full cream dengan susu rendah lemak
Anak usia 1–2 tahun memang perlu minum susu full cream karena membutuhkan banyak asupan lemak. Namun, ketika anak telah menginjak usia 2–3 tahun ke atas, ia sudah dapat diberikan susu low fat, terlebih bila Si Kecil kelebihan berat badan.
Kurangi asupan susu dan perkenalkan minuman lain
Bunda bisa mencoba mengurangi frekuensi minum dan jumlah susu yang diberikan ke Si Kecil sedikit demi sedikit. Sebagai pengganti susu yang dikurangi, Bunda bisa memberikan Si Kecil minuman sehat lain, seperti air kelapa dan jus buah.
Selain itu, biasakan juga Si Kecil untuk minum air putih setidaknya 2–5 gelas per hari ya, Bun.
Sajikan makanan bergizi yang menarik
Anak membutuhkan beragam nutrisi agar dapat tumbuh sehat. Nutrisi ini meliputi protein, karbohidrat, lemak, serat, dan berbagai vitamin juga mineral, seperti zat besi. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut, Bunda dapat menyajikan beragam makanan sehat, seperti daging, ayam, sayur, dan buah sebagai menu makan Si Kecil.
Untuk meningkatkan nafsu makan anak, Bunda bisa coba sajikan makanan bergizi secara menarik, misalnya dengan menghias makanan sebelum diberikan ke Si Kecil. Selain itu, bujuk Si Kecil untuk makan dulu sebelum minum susu. Pasalnya, kalau sudah kenyang karena minum susu, Si Kecil biasanya jadi lebih malas untuk makan.
Meski susu bermanfaat bagi anak, tapi jika dikonsumsi berlebihan, penyerapan zat-zat penting selama masa pertumbuhannya bisa terganggu. Maka dari itu, Bunda perlu memberi susu ke Si Kecil dalam jumlah yang pas. Bila ragu, konsultasikan ke dokter untuk mendapat anjuran takaran yang tepat bagi Si Kecil.