Gips pada tubuh tentu perlu dirawat dengan cara yang benar. Dengan begitu, fungsi gips akan maksimal, sehingga posisi tulang dan sendi yang patah tetap aman dan mempercepat pemulihan.
Gips merupakan alat yang dipasangkan pada bagian tubuh yang mengalami patah tulang, seperti kaki atau tangan. Tidak hanya melindungi dan menstabilkan struktur tulang yang patah, penggunaan gips juga bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan kontraksi otot pada area tubuh yang cedera.
Perbedaan Gips Fiberglass dan Gips Plester
Sebelum mengetahui bagaimana cara merawat gips, penting untuk memahami perbedaan gips fiberglass dan gips plester. Kedua jenis gips tersebut memiliki kelebihan sendiri. Gips yang berbahan fiberglass memiliki beberapa kelebihan berikut:
- Terasa lebih ringan karena terbuat dari serat plastik
- Lebih awet dan tahan air daripada gips jenis plester
- Sirkulasi udara yang lebih baik
- Tersedia dalam berbagai warna
- Dapat ditembus oleh sinar-X, sehingga lebih cocok digunakan untuk keperluan pemeriksaan tulang melalui foto Rontgen ketika Anda masih mengenakan gips
Sementara itu, beberapa kelebihan gips yang terbuat dari plester, antara lain:
- Lebih mudah dicetak atau dibuat
- Harganya lebih murah dibandingkan gips yang terbuat dari fiberglass
Cara Merawat Gips
Saat pertama kali memakai gips, Anda mungkin tidak bisa bergerak leluasa, sehingga harus belajar beradaptasi. Namun, jangan khawatir, dengan mengikuti petunjuk dokter, hal ini akan membantu Anda untuk bisa tetap beraktivitas meski tubuh Anda tengah dipasang gips.
Agar gips bisa berfungsi dengan baik dalam mendukung proses pemulihan tulang dan jaringan tubuh yang cedera, Anda perlu mengikuti cara merawat gips dengan tepat, di antaranya:
1. Hindari memberi tekanan berlebih pada gips
Ketika gips baru saja terpasang, hati-hatilah saat bergerak dan hindari memberi tekanan berlebih pada alat ini agar tidak retak atau pecah. Dianjurkan untuk membatasi aktivitas sekitar 1–2 hari setelah pemasangan hingga gips benar-benar sudah kering dan keras.
2. Jaga gips tetap kering
Hindari gips dari paparan air atau udara yang lembap, terutama pada gips plester. Gips akan menjadi lebih lunak ketika terkena plester, sehingga mengurangi fungsinya sebagai penopang tulang yang patah.
Tak hanya itu, gips yang basah dan lembap juga bisa menyebabkan kulit mengalami gatal-gatal dan iritasi. Bahkan, bukan tidak mungkin kondisi ini dapat menyebabkan infeksi bila ada luka pada bagian tubuh yang dipasang gips.
Meski gips jenis fiberglass memiliki daya tahan terhadap air, alat ini hanya efektif pada lapisan luarnya saja. Lapisan lembut di bawahnya tetap bisa basah bila terkena air. Jadi, sebisa mungkin gips memang harus dijaga agar selalu kering dan tidak terkena air.
3. Lapisi gips saat mandi
Untuk memastikan gips benar-benar tidak terkena air saat mandi, Anda bisa melapisinya dengan penutup gips khusus yang dapat dibeli di apotek. Anda tidak dianjurkan untuk melapisi gips dengan kantong plastik karena bahan ini tidak bisa menutupi gips sepenuhnya dari air.
Jika gips terlanjur basah, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan saran dan tips perawatan gips yang tepat.
4. Cegah pembengkakan setelah pemakaian gips
Pada saat memakai gips, ada kemungkinan terjadi pembengkakan di bagian tubuh yang tertutup gips. Pembengkakan inilah yang sering menyebabkan bagian tersebut terasa sakit dan memperlambat penyembuhan. Untuk mencegahnya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, yaitu:
- Pada 1–3 hari pertama pemakaian gips, tempatkan bagian tubuh yang dibalut alat ini lebih tinggi daripada posisi dada. Bila perlu, ganjal menggunakan bantal.
- Pada 2–3 hari pertama pemakaian gips, kompres alat ini dengan es. Caranya, bungkus es dengan handuk lalu tempelkan pada gips. Kompres bagian yang bengkak, yaitu pada gips dan bukan pada kulit, selama 15–30 menit tiap beberapa jam sekali.
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Selama Memakai Gips
Selama Anda menggunakan gips, Anda bisa menerapkan beberapa hal penting berikut ini agar gips tetap berfungsi dengan baik:
- Jaga gips selalu bersih, termasuk di daerah sekitar tubuh yang dibalut gips.
- Gunakan kipas angin atau hair dryer saat bagian yang dibalut gips terasa gatal.
- Biasakan menggerakkan jari-jari pada bagian tangan atau kaki yang dibalut gips agar tidak kaku.
- Hindari menggaruk bagian yang tertutup gips, meskipun sedang terasa gatal.
- Hindari menggunakan losion, deodoran, bedak tabur, minyak oles, atau baluran jamu herbal di dekat gips.
- Hindari memijat bagian tubuh yang terpasang gips atau di sekitarnya, karena ini bisa memperparah kondisi patah tulang.
- Hindari mengemudikan kendaraan dan mengangkat sesuatu yang berat.
- Hindari mengubah posisi atau ukuran gips, apalagi sampai melepas gips sendiri tanpa sepengetahuan dokter.
Bila Anda masih merasakan nyeri selama mengenakan gips, mintalah obat pereda nyeri kepada dokter dan pastikan untuk mengonsumsinya sesuai dosis yang diberikan. Pada intinya, gips pada tubuh tetap akan berfungsi secara optimal selama Anda juga bisa merawatnya dengan benar.
Namun, jika terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan pada gips Anda, seperti gips retak atau pecah, terdapat iritasi pada kulit, atau cedera terasa semakin nyeri atau bengkak, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.