Mungkin sudah banyak yang tahu kalau manfaat vitamin B6 cukup banyak, mulai dari menjaga kesehatan otak, sistem saraf, bahkan katanya bisa meredakan mual dan muntah saat hamil. Namun, tidak hanya itu, vitamin B6 juga menyimpan manfaat kesehatan yang penting untuk diketahui.
Vitamin B6 atau pyridoxine merupakan salah satu jenis vitamin B. Vitamin ini bersifat larut air dan tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Setiap orang membutuhkan asupan vitamin B6 harian berbeda-beda, tergantung usianya.
Anak-anak membutuhkan sekitar 0,5–1,2 miligram, orang dewasa 1,3 miligram, ibu hamil 1,9 miligram, dan lansia sekitar 1,5–1,7 miligram vitamin B6. Vitamin B6 bisa diperoleh dari berbagai jenis makanan, seperti daging, ikan, edamame, dan kacang-kacangan, maupun dari suplemen nutrisi tambahan.
Manfaat Vitamin B6 bagi Kesehatan
Jika dikonsumsi dengan kadar yang sesuai, kamu bisa merasakan beragam manfaat vitamin B6 untuk kesehatan di bawah ini:
1. Mengatasi mual
Salah satu manfaat vitamin B6 adalah untuk meredakan mual dan muntah pada ibu hamil. Mual dan muntah (morning sickness) merupakan keluhan yang biasa dirasakan oleh ibu hamil pada trimester pertama kehamilan.
Jika tidak diantisipasi, mual dan muntah bisa mengurangi nafsu makan yang berakibat pada tidak terpenuhinya asupan nutrisi harian ibu hamil. Selain dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin B6, ibu hamil yang mengalami morning sickness juga bisa diresepkan suplemen pyridoxine sesuai dengan kondisi.
2. Meningkatkan kesehatan otak
Vitamin B6 dibutuhkan untuk membantu pemecahan homosistein, sehingga menurunkan kadarnya. Homosistein merupakan jenis asam amino dalam darah yang jika meningkat kadarnya bisa meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan kerusakan sel dan jaringan, termasuk sel saraf.
Peningkatan kadar homosistein juga dikaitkan dengan terjadinya sejumlah penyakit saraf, termasuk demensia dan penyakit Alzheimer. Selain itu, vitamin B6 juga berperan dalam pembuatan neurotransmitter, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi untuk membawa dan mengirimkan pesan antar sel saraf, otot, atau kelenjar.
Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin B6 untuk menjaga kesehatan sel saraf dan otak, serta mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas.
3. Memperbaiki suasana hati
Selain bisa menurunkan fungsi sistem saraf dan otak, tingginya kadar homosistein juga berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya gangguan suasana perasaan, bahkan depresi.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa gejala depresi akibat peningkatan kadar homosistein berkaitan dengan kurangnya kadar vitamin B6 dalam tubuh.
4. Mencegah degenerasi makula
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, vitamin B6 membantu mengurangi peningkatan kadar homosistein dalam darah. Menurunnya jumlah asam amino ini bisa menurunkan risiko terjadinya degenerasi makula pada orang berusia lanjut.
5. Meredakan gejala PMS
Saat haid, sebagian wanita mengalami gejala PMS yang cukup mengganggu, khususnya mood swing. Nah, mencukupi kebutuhan vitamin B6 dianggap bisa membantu meredakan gejala tersebut.
6. Mencegah anemia
Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan hemoglobin yang bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Biasanya, penyakit ini lebih sering dialami oleh anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
Supaya tidak mengalami anemia, tubuh membutuhkan vitamin B6 dan zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Bahkan, asupan suplemen vitamin B6 yang cukup terbukti bisa membantu mengobati anemia sideroblastik, lho.
7. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar homosistesin bisa meningkatkan risiko terjadinya peradangan hingga pembentukan bekuan-bekuan darah yang jika menyumbat pembuluh darah dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Sebab, vitamin ini bisa mengurangi homosistesin dalam darah.
Dengan kadar homostein yang lebih seimbang, risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah juga akan menurun.
8. Meningkatkan daya tahan tubuh
Mengonsumsi makanan sumber vitamin B6 bisa meningkatkan produksi limfosit T dan interleukin yang memiliki peranan penting dalam melawan infeksi penyebab penyakit.
Selain vitamin B6, agar daya tahan tubuh kuat dan tidak mudah sakit, kamu dianjurkan pula memenuhi nutrisi lainnya, seperti zinc, selenium, zat besi, asam folat, serta vitamin A, C, D, dan E.
9. Mencegah penyakit kanker
Vitamin B6 dianggap memiliki kemampuan dalam melawan peradangan yang menyebabkan penyakit kanker. Penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin B6 yang cukup bisa menurunkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal.
Selain itu, wanita yang sudah menopause yang mampu memenuhi kebutuhan vitamin B6 diketahui berisiko lebih kecil mengalami penyakit kanker payudara, dibandingkan dengan yang tidak. Namun, untuk manfaat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi, ya.
Nah, banyak sekali ya manfaat vitamin B6 untuk kesehatan. Walau bermanfaat, kamu tidak boleh mengonsumsi vitamin ini terlalu banyak. Sebab, asupan vitamin B6 harian yang terlampau banyak justru bisa menyebabkan kerusakan saraf, serta nyeri atau mati rasa di tangan dan kaki.
Bila kamu masih memiliki pertanyaan seputar vitamin B6 untuk kesehatan, atau kamu ingin minum suplemen vitamin ini, kamu bisa menanyakannya langsung ke dokter, ya.