Rasanya yang gurih dan lezat membuat keju banyak digemari oleh anak-anak. Namun, tidak hanya lezat, manfaat keju untuk anak juga ada banyak lho, Bun. Salah satunya adalah berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Keju merupakan salah satu bentuk produk olahan susu. Makanan ini bisa menjadi pilihan untuk disajikan dalam menu makanan anak, karena mengandung sejumlah nutrisi penting, seperti protein, lemak, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin D.
Manfaat Keju untuk Anak
Setidaknya dalam 100 gram keju terkandung 326 kalori, 22,8 gram protein, 20,3 gram lemak, 777 mg kalsium, 228 mg fosfor, 82,7 mg kalium, 3,1 mg zinc, dan 227 mcg vitamin A. Berkat kandungan nutrisinya ini, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan anak jika rutin mengonsumsi keju, yaitu:
1. Menjaga kesehatan tulang
Anak usia 6 bulan hingga 18 tahun setidaknya membutuhkan 270 mgâ1200 mg kalsium dan 15â65 gram protein per harinya. Mengonsumsi keju secara rutin akan membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan protein harian anak.
Terpenuhinya kebutuhan kalsium dan protein akan membantu menjaga kesehatan tulang anak. Dengan begitu, risiko anak mengalami osteoporosis di kemudian hari akan menurun.
Selain itu, memberi anak asupan tinggi kalsium, seperti keju, juga dapat membantu mencegah terjadinya penyakit rakitis yang dapat menyebabkan tulang menjadi lunak, kaki bengkok, otot melemah, dan pertumbuhan terhambat.
2. Menjaga kesehatan gigi
Tidak hanya baik untuk kesehatan tulang, konsumsi keju secara rutin juga bisa membantu menjaga kesehatan gigi Si Kecil lho, Bun. Hal ini berkat kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi di makanan satu ini.
Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh sebuah studi yang memaparkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi lebih banyak produk olahan susu, seperti keju, memiliki risiko gigi berlubang yang lebih kecil daripada anak-anak yang mengonsumsinya lebih sedikit.
3. Menjaga kesehatan saluran pencernaan
Beberapa jenis keju, seperti mozzarella, cheddar, dan Gouda, diketahui mengandung probiotik yang berperan dalam menjaga kesehatan saluran cerna anak dan menurunkan risiko terjadinya diare.
Selain itu, keju juga mengandung zinc yang berperan dalam perkembangan kemampuan mencium dan mengecap anak, menjaga kerja sistem imun, dan mempercepat penyembuhan luka. Suplementasi zinc juga kerap digunakan dalam penanganan diare pada anak.
4. Menjaga kesehatan jantung
Di dalam keju terkandung lemak sehat, yaitu asam linoleat terkonjugasi. Lemak jenis ini diketahui bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung anak, sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung di kemudian hari. Selain itu, asam linolet juga mampu mengurangi peradangan dan mencegah terjadinya obesitas.
Cara Menyajikan Keju yang Tepat bagi Anak
Meski memiliki banyak manfaat, tapi perlu diketahui bahwa pemberian keju pada anak tidak boleh sembarangan. Keju sebaiknya baru dikonsumsi saat ia sudah berusia 7 atau 8 bulan ke atas sebagai makanan pendamping ASI (MPASI).
Pada usia tersebut, Bunda bisa menyajikan keju dengan cara diparut hingga halus, dipotong kecil-kecil, atau dicampurkan dengan MPASI lainnya. Apabila usia anak sudah lebih besar, Bunda bisa memberi keju dengan potongan yang lebih besar.
Kemudian, saat memilih jenisnya, Bunda sebaiknya pilih keju yang full-fat atau penuh lemak. Ini karena anak-anak membutuhkan lemak untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan otaknya.
Sistem kekebalan tubuh anak-anak di bawah 5 tahun belum berkembang dengan sempurna. Oleh karena itu, pastikan juga jenis keju yang dipilih adalah keju yang telah dipasteurisasi. Hal ini berguna untuk mencegah anak mengalami keracunan makanan akibat mengonsumsi keju yang tidak dipasteurisasi.
Nah, berikut ini adalah beberapa jenis keju yang aman dan baik untuk diberikan kepada anak:
- Keju cottage
- Krim keju
- Keju mozzarella
- Keju cheddar
Apabila Bunda baru pertama kali memperkenalkan keju kepada Si Kecil, Bunda perlu mewaspadai gejala intoleransi laktosa yang kerap terjadi pada bayi dan anak-anak. Ada pun beberapa gejalanya adalah diare, mual, muntah, perut kembung, gatal-gatal, mengi, dan bengkak pada bibir, lidah, atau tenggorokan.
Segeralah bawa Si Kecil ke dokter bila Bunda melihat gejala tersebut setelah memberikan keju kepadanya. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan untuk meringankan gejala intoleransi laktosa yang dialami Si Kecil.