Saat bayi cegukan mungkin Bunda akan merasa panik, ya. Saking paniknya, beberapa cara yang katanya efektif pun kerap dilakukan, mulai dengan membuat bayi terkejut, menempelkan tisu atau kain basah di kepalanya, hingga memberikannya lebih banyak ASI. Benarkah cara-cara tersebut?
Cegukan merupakan kondisi yang cukup umum terjadi pada bayi, mulai dari bayi yang baru lahir hingga saat ia sudah berusia 1 tahun. Cegukan dapat terjadi saat bayi makan terlalu banyak atau terlalu cepat, sehingga memicu kontraksi diafragma dan penutupan pita suara bayi yang berlangsung cepat.
Nah, kontraksi diafragma ini bisa dipicu oleh beragam hal, mulai dari karena terlalu banyak menelan saat minum dari botol susu, makan atau minum terlalu cepat, kebanyakan makan atau minum, hingga perubahan suhu yang drastis di lambung, misalnya bayi MPASI yang baru minum susu dingin dan langsung diberikan makanan yang hangat.
Cara Mengatasi Bayi Cegukan
Wajar jika Bunda panik saat bayi cegukan karena hal ini bisa membuat bayi tidak nyaman dan rewel. Namun, sebetulnya cegukan sebenarnya akan berhenti dengan sendirinya, apalagi jika diatasi dengan cara yang tepat. Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan saat bayi cegukan adalah:
- Hentikan sejenak pemberian susu atau makanan.
- Gendong Si Kecil dalam posisi tegak selama kurang lebih 20 menit, kemudian goyangkan badannya secara perlahan, atau gosok punggungnya dengan lembut. Dengan begitu, udara bisa naik, tekanan pada diafragma berkurang, dan ia bisa bersendawa.
- Untuk mencegah bayi menelan terlalu banyak udara, usahakan untuk memiringkan botol dengan sudut 45° saat menyusui agar udara di dalam botol naik ke bagian bawah botol.
- Susui Si Kecil secara perlahan atau sedikit namun sering.
- Saat makan, pangku Si Kecil dalam posisi tegak untuk mencegah atau mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam perut.
Hal yang Perlu Dihindari Saat Bayi Cegukan
Banyak mitos yang berkembang di tengah masyarakat mengenai cara untuk mengatasi bayi cegukan. Namun, Bunda sebaiknya menghindari hal tersebut, terutama jika berisiko menyebabkan cedera. Beberapa mitos yang perlu dihindari adalah:
- Membuat bayi kaget atau menakut-nakuti bayi saat ia sedang cegukan
- Menarik lidah bayi atau menekan dahinya saat ia cegukan
- Memberi bantuan pernapasan
- Meletakkan kain basah di dahinya
Waspadai Cegukan yang Terus-menerus
Perlu Bunda perhatikan, cegukan yang dialami bayi normalnya hanya berlangsung sekitar 10 menit. Bila cegukan terjadi secara terus-menerus, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa bayi mengalami gastroesophageal reflux atau refluks asam lambung, yaitu kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan.
Selain cegukan, bayi yang mengalami refluks asam lambung juga dapat mengalami beberapa gejala lain, seperti:
- Rewel dan sering menangis
- Muntah
- Banyak bergerak atau sering melengkungkan punggungnya secara berlebihan setelah dan selama makan
- Keluar ludah atau air liur lebih sering dari biasanya
- Ludahnya berwarna kehijauan atau kekuningan
- Sulit bernapas atau batuk-batuk
Jika Bunda menemukan tanda-tanda ini, segera bawa Si Kecil ke dokter agar mendapatkan penanganan. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya kondisi yang lebih serius pada bayi. Si Kecil juga perlu diperiksa oleh dokter kalau terlalu sering mengalami cegukan.