Memang ada banyak botol susu bayi yang dijual di pasaran. Namun, tidak semua botol tersebut aman digunakan oleh Si Kecil ya, Bun. Terdapat beberapa kriteria yang perlu dipenuhi dalam memilih botol susu untuk bayi.
Umumnya, botol bayi terbuat dari bahan plastik. Nah, agar bahan ini bisa diubah menjadi botol yang keras, tampak jernih, dan tidak mudah pecah, beberapa produsen botol bayi biasanya menggunakan bahan kimia bernama bisphenol A (BPA).
Menurut penelitian, plastik yang mengandung BPA dapat mencemari makanan atau minuman yang ditampungnya. Jika tertelan oleh bayi atau anak, BPA dikaitkan dengan meningkatnya risiko sejumlah gangguan kesehatan, termasuk gangguan perilaku, peningkatan tekanan darah, hingga gangguan jantung.
Ini Bahaya BPA
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, BPA dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui susu atau minuman lain yang terkontaminasi zat ini. Banyaknya BPA yang tercampur tergantung dari jenis botol yang dipakai dan suhu saat botol disterilisasi.
Beberapa penelitian menyatakan, paparan BPA dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah gangguan kesehatan, seperti kanker, diabetes, sakit jantung, tekanan darah tinggi, gangguan metabolisme, serta gangguan hormon di tubuh.
Meski demikian, dampak tersebut umumnya baru terpantau pada penelitian terhadap hewan. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti bagaimana dampak BPA pada kesehatan manusia.
Selain digunakan pada botol bayi, BPA bisa juga ditemukan pada beberapa perlengkapan bayi dan anak-anak, seperti cangkir minum, kotak bekal, dan mainan.
Tips Membeli dan Merawat Botol Bayi
Melihat risiko yang bisa timbul dari penggunaan botol yang mengandung BPA, Bunda perlu cermat dalam memilih botol susu yang akan digunakan Si Kecil. Agar lebih aman, Bunda bisa menerapkan tips-tips berikut ini saat membeli dan merawat botol bayi:
1. Pilih botol dengan label bebas BPA
Belilah botol bayi dari plastik yang BPA-free atau bebas BPA. Botol dari kaca bisa menjadi pilihan alternatif. Namun, berhati-hatilah saat menggunakan botol susu kaca, karena botol kaca dapat mudah pecah atau retak dalam suhu terlalu tinggi, dan serpihannya bisa saja masuk ke dalam susu bayi.
2. Pilih kode yang tepat
Kenali kode penomoran yang ada di bawah kemasan botol bayi. Botol atau wadah aman umumnya memiliki nomor 4 yang menandakan botol atau wadah tersebut terbuat dari bahan low-density polyethylene (LDPE).
Selain itu, Bunda juga bisa memilih botol atau wadah dengan nomor 5, karena terbuat dari bahan polypropylene (PP). Umumnya, logo yang terdapat pada botol susu adalah logo nomor 5.
3. Jangan gunakan botol yang rusak
Segera ganti botol bayi yang tampak tergores ataupun berubah warna, karena kemungkinan dapat melepaskan zat kimia ke dalam botol susu.
4. Hindari menghangatkan susu dengan microwave
Bila Bunda ingin menghangatkan susu pada botol Si Kecil, tempatkan botol dalam baskom berisi air hangat. Hindari memanaskan botol bayi dengan microwawe, sebab dapat menyebabkan pelepasan zat kimia yang ada pada botol.
5. Gunakan sabun pembersih botol yang tepat
Perhatikan pula sabun pencuci botol bayi. Bunda dianjurkan untuk memilih sabun pencuci yang berbahan lembut dan aman, serta hindari deterjen yang bersifat iritatif.
Saat memilih dan membeli botol susu bayi, jangan terbuai hanya dengan harga, warna, bentuk, dan motifnya yang unik saja ya, Bun. Bacalah keterangan label pada kemasannya baik-baik. Jangan sampai Bunda salah memilih botol susu untuk sang buah hati tercinta.
Bila Bunda masih ragu dan memiliki pertanyaan seputar botol susu bayi, tanyakan langsung ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.