Tidak sedikit orang tua yang belum menyadari bahwa anak rentan mengalami kelebihan garam. Hal ini dapat terjadi karena anak biasanya gemar mengonsumsi makanan atau minuman ringan yang umumnya tinggi garam. Padahal, kelebihan garam pada anak dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Umumnya, kebutuhan garam pada anak-anak tidak sebanyak orang dewasa. Asupan garam pada anak seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan usianya. Jika terlalu banyak atau berlebihan, dapat mengakibatkan anak kelebihan garam.
Berbagai produk dalam kemasan kerap menuliskan jumlah garam pada label dengan mencantumkan nilai sodium saja. Padahal, jumlah garam sebenarnya adalah 2,5 kalinya dari kandungan sodium atau natrium yang tertera pada kemasan.
Cegah Anak Kelebihan Garam dengan Mengetahui Jumlah Asupannya
Berikut ini adalah jumlah kebutuhan garam pada anak berdasarkan usianya yang perlu Anda ketahui:
- Anak usia 1–3 tahun: 2 gram per hari atau 0,8 gram sodium
- Anak usia 4–6 tahun: 3 gram per hari atau setara dengan 1,2 gram sodium
- Anak usia 7–10 tahun: 5 gram per hari atau setara dengan 2 gram sodium
- Anak usia 11 tahun ke atas: 6 gram per hari atau 2,4 gram sodium
Anda dapat memeriksa label nutrisi pada beragam jenis makanan atau minuman kemasan, seperti roti, sereal, dan susu, guna memastikan jumlah garam yang terkandung di dalamnya.
Batasi pula konsumsi jenis makanan yang melewati banyak proses pada anak, seperti daging asap, sosis, atau nugget. Hindari juga menambahkan garam pada jenis-jenis makanan tersebut, karena berpotensi membuat anak kelebihan garam.
Konsumsi Susu Tanpa Tambahan Garam untuk Anak
Susu termasuk sumber nutrisi pelengkap anak. Salah satu manfaat susu adalah mendukung perkembangan saraf dan otak anak melalui kandungan asam lemak yang terkandung di dalamnya, terutama untuk anak di bawah usia 2 tahun. Susu juga kaya akan vitamin D yang dapat mendukung pembentukan tulang kuat pada anak.
Meski begitu, takaran susu perlu diatur agar tidak berlebihan, terutama ketika pertambahan berat badan anak melebihi pertambahan tinggi badannya.
Selain itu, sebenarnya susu sudah memiliki kandungan yang membuatnya memiliki rasa. Misalnya, laktosa yang memberikan rasa manis alami pada susu. Namun, tidak jarang ada orang tua yang memberikan tambahan gula atau garam pada susu anak untuk menambahkan cita rasa.
Namun, Anda sebaiknya tidak melakukan hal tersebut karena dapat menyebabkan anak kelebihan garam dan gula serta meningkatkan rasa haus dan lapar yang justru bisa meningkatkan risiko anak obesitas.
Anak-anak memerlukan nutrisi yang sesuai untuk perkembangannya, termasuk asupan garam. Oleh karena itu, penting bagi orang tua memastikan asupan gizinya tetap seimbang dan tidak berlebihan, termasuk tidak memberikan tambahan garam pada makanan dan susu anak.
Bila Anda ingin mengetahui lebih jauh seputar kebutuhan nutrisi dan cara mencegah anak kelebihan garam, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, Anda bisa mendapatkan saran seputar menu makan sehat dan jumlah asupan garam yang tepat untuk Si Kecil.