Berat badan kurang pada anak tidak boleh disepelekan. Selain tinggi badan, berat badan merupakan salah satu indikator pertumbuhan anak. Jika berat badan anak kurang, itu artinya ia tidak mendapatkan gizi yang cukup.
Salah satu cara untuk mengetahui berat badan anak sudah ideal atau belum adalah dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Di dalam kartu tersebut terdapat garis hitam, merah, dan hijau untuk menandai pertumbuhan anak.
Jika berat badan anak berada di bawah garis hitam atau di area merah, itu artinya anak memiliki berat badan kurang sesuai usianya. Sementara itu, jika berat badan anak berada di garis hijau, itu berarti ia tumbuh secara optimal sesuai usianya.
Selain menggunakan KMS, orang tua juga bisa memakai buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan aplikasi PrimaKu untuk memantau berat badan anak.
Pemeriksaaan Tanda-Tanda Berat Badan Kurang pada Anak
Berat badan kurang pada anak sebenarnya bisa dikenali dengan melihat kondisi fisiknya, seperti tulang rusuk yang terlihat jelas ketika ia tidak mengenakan pakaian, mudah lelah, serta gampang sakit akibat penurunan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, ukuran pakaian anak juga tidak kunjung pas dengan badannya.
Jika anak mengalami tanda-tanda tersebut, segera bawa ia ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan. Namun, sebelum memberikan penanganan, dokter akan melakukan evaluasi medis terlebih dahulu.
Evaluasi medis yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk memeriksa berat badan anak adalah:
Memeriksa data pertumbuhan anak
Dokter akan memeriksa data pertumbuhan anak, mulai dari berat badan, tinggi badan, usia, dan jenis kelamin untuk dimasukkan ke tabel growth chart atau menghitung indeks massa tubuh (body mass index) anak.
Selain itu, dokter juga bisa memeriksa pertumbuhan anak setiap bulannya pada KMS atau buku KIA.
Mencari tahu asupan nutrisi anak
Setelah mendapatkan data pertumbuhan anak, dokter selanjutnya akan mencari informasi mengenai asupan makanan yang dikonsumsi anak selama ini. Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan panduan piramid makanan untuk mempermudah pengelompokkan makanan yang disukai dan tidak disukai olehnya.
Jika semua informasi tadi sudah terkumpul, dokter berikutnya akan memberi saran makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh anak sehingga ia bisa mencapai berat badan ideal.
Melakukan pemeriksaan fisik
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium guna mengetahui penyebab berat badan kurang pada anak.
Cara Mengatasi Berat Badan Kurang pada Anak
Berikut adalah cara mengatasi berat badan kurang pada anak yang bisa diterapkan oleh para orang tua:
1. Menyediakan asupan kalori yang cukup untuk anak
Jika berat badan kurang pada anak tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu, orang tua dapat memberikan asupan kalori yang cukup. Kalori merupakan salah satu nutrisi yang perlu dikonsumsi anak untuk meningkatan berat badannya. Kalori digunakan untuk menghasilkan energi.
Pada beberapa keadaan, bisa diberikan pangan keperluan medis khusus (PKMK), berupa formula khusus padat energi untuk mendukung kecukupan energinya dan membantunya untuk kejar tumbuh.
Pastikan anak mendapatkan kalori yang cukup dalam setiap porsi makanannya. Beberapa makanan yang mengandung kalaori adalah roti, kentang, pasta, nasi, mentega, keju, selai kacang, buah kering, yoghurt, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2. Memberi makan anak beberapa kali dalam sehari
Meningkatkan berat badan anak juga bisa dilakukan dengan rutin memberinya makan beberapa kali dalam sehari. Orang tua tidak perlu mengikuti acuan jadwal makan pagi, siang, dan sore untuk memberikan makanan kepada anak.
Jika anak sudah terlihat lapar, segera berikan makanan dengan porsi yang sesuai. Namun, pastikan untuk tidak memberinya camilan kemasan dan makanan cepat saji karena kedua makanan tersebut tidak memiliki nutrisi yang baik.
3. Mengajak anak untuk olahraga secara teratur
Anak yang sedang menjalani program peningkatan berat badan jangan dibiarkan untuk bermalas-malasan. Orang tua harus mengajak mereka untuk rutin berolahraga. Hal ini dilakukan agar peningkatan berat badan anak bisa mencapai angka ideal dan tidak berlebihan.
4. Menghindari memberikan anak terlalu banyak air
Agar program peningkatan berat badan anak berjalan lebih optimal, hindari memberikannya air terlalu banyak agar ia tidak merasa cepat kenyang. Selain itu, hindari juga memberikannya minuman manis, seperti jus kemasan dan air soda.
Jika berat badan kurang pada anak masih terjadi setelah menerapkan beberapa tips di atas, jangan menunda untuk memeriksakannya ke dokter. Berat badan kurang pada anak bisa saja disebabkan oleh kondisi medis yang memerlukan penanganan.