Antibiotik harus dihabiskan serta dikonsumsi sesuai petunjuk dan resep dari dokter agar obat bisa bekerja dengan efektif dalam mengobati penyakit. Bila tidak dikonsumsi sesuai aturan atau tidak dihabiskan, justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri di tubuh. Antibiotik tersedia dalam bentuk pil, kapsul, salep oles, obat tetes, hingga obat suntik.
Obat antibiotik diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi bakteri. Jadi, tidak akan efektif jika digunakan untuk mengatasi infeksi virus atau jamur. Beberapa penyakit terkait infeksi bakteri yang bisa diatasi dengan antibiotik adalah infeksi saluran kemih, sinusitis, infeksi telinga, pneumonia, dan sepsis.
Cara Mengonsumsi Antibiotik yang Tepat
Untuk mengetahui apakah penyakit yang Anda derita dapat diobati menggunakan antibiotik atau tidak, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang lain, seperti tes darah atau tes urine, untuk mengetahui penyebab dari penyakit yang Anda derita.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik yang tepat dan sesuai dengan jenis bakteri penyebab infeksi tersebut.
Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dosis dan menghabiskannya agar Anda bisa benar-benar sembuh. Sebagai panduan, berikut ini adalah cara mengonsumsi antibiotik yang tepat:
Hindari mengonsumsi antibiotik dengan minuman beralkohol
Anda disarankan untuk menghindari konsumsi antibiotik dengan minuman beralkohol. Ini karena alkohol bisa menimbulkan efek interaksi obat dengan antibiotik, sehingga obat tersebut tidak bekerja dengan baik atau justru menimbulkan efek samping berbahaya.
Jika dikonsumsi dengan minuman beralkohol, antibiotik bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, nyeri perut, sakit kepala, dada berdebar, dan nyeri dada. Pada kasus tertentu, efek samping yang muncul bahkan bisa lebih berat, seperti keracunan dan kerusakan hati.
Minum sesuai jadwal
Saat diresepkan antibiotik, Anda juga perlu mengonsumsinya sesuai jadwal. Ini dilakukan agar antibiotik dapat bekerja dengan efektif dalam membasmi kuman penyebab infeksi di tubuh.
Sebagai contoh, jika mendapatkan dosis antibiotik 3 kali sehari berarti Anda perlu mengonsumsinya setiap 8 jam. Bila dianjurkan untuk mengonsumsinya 2 kali sehari, Anda harus minum antibiotik tersebut setiap 12 jam.
Jika Anda melewatkan satu dosis antibiotik pada jam tertentu dan baru ingat 2–3 jam kemudian, segera minum dosis obat yang terlewat dan lanjutkan dosis antibiotik berikutnya.
Hindari mengonsumsi antibiotik dengan suplemen
Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik dan suplemen secara bersamaan. Beberapa suplemen memiliki kandungan mineral, seperti zat besi, magnesium, kalsium, dan zinc, yang bisa mengganggu penyerapan antibiotik di dalam saluran cerna.
Hal ini bisa membuat antibiotik tidak efektif dalam mengobati infeksi bakteri. Selain itu, Anda juga sebaiknya tidak mengonsumsi antibiotik bersamaan dengan obat-obatan lain karena berisiko menimbulkan efek interaksi obat.
Oleh karena itu, untuk memastikan obat apa saja yang aman dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik, Anda dapat berkonsultasi ke dokter.
Alasan Antibiotik Harus Dihabiskan dan Bahaya yang Ditimbulkan
Selain memperhatikan aturan pakainya, Anda juga harus menghabiskan antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter. Jadi, meski gejala penyakit atau keluhan yang dirasakan sudah mereda, antibiotik tetap harus dihabiskan karena bakteri penyebab penyakit di tubuh belum tentu hilang sepenuhnya.
Jiika dikonsumsi secara tidak tepat atau tidak dihabiskan, antibiotik justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini adalah kondisi yang bisa terjadi bila antibiotik tidak dihabiskan:
- Resistensi antibiotik atau kuman penyebab penyakit menjadi kebal terhadap antibiotik yang diberikan
- Infeksi tidak benar-benar sembuh
- Infeksi muncul kembali
Alasan utama mengapa antibiotik harus dihabiskan adalah untuk membasmi bakteri penyebab penyakit hingga tuntas dan mencegah terjadinya resistensi antibiotik yang berbahaya. Oleh karena itu, ikutilah aturan dan cara mengonsumsinya dengan baik serta sesuai dengan petunjuk dan resep dokter.