Ketika janin berhenti bergerak, calon orang tua kerap merasa takut janin berada dalam masalah. Bunda dan Ayah sebaiknya jangan buru-buru panik ketika mengalami kondisi ini, ya. Pasalnya, pergerakan janin yang terhenti belum tentu merupakan masalah yang serius dan sering kali bisa ditangani di rumah.
Umumnya, ibu hamil sudah bisa merasakan pergerakan janin pada usia kehamilan 16– 25 minggu. Pergerakan janin ini biasanya akan dirasakan lebih sering pada trimester ketiga kehamilan dan semakin meningkat saat menjelang persalinan atau ketika mulai terasa kontraksi.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang kadang menyebabkan frekuensi dan durasi pergerakan janin di dalam rahim berkurang atau bahkan membuat janin berhenti bergerak.
Penyebab Janin Berhenti Bergerak
Sebelum mengetahui trik untuk memancing pergerakan janin, Bumil perlu tahu penyebab hal ini terjadi. Janin tiba-tiba jarang atau bahkan berhenti bergerak belum tentu menandakan adanya suatu gangguan yang berbahaya, kok.
Berikut ini adalah beberapa penyebab janin berhenti bergerak yang dianggap normal:
1. Janin sedang tidur
Biasanya janin tidur selama sekitar 20–40 menit dan tidak lebih dari 90 menit. Saat tidur, janin tidak akan bergerak. Namun, ketika sudah bangun, ia akan kembali aktif bergerak.
2. Ibu sedang beraktivitas
Biasanya janin menjadi lebih aktif bergerak di waktu malam ketika ibunya tidur, yaitu antara pukul 21.00–01.00. Sebaliknya, ketika ibu hamil sedang beraktivitas, pergerakan janin cenderung berkurang dan terkadang berhenti bergerak.
3. Ibu kurang makan
Janin cenderung aktif bergerak setelah ibu hamil makan. Soalnya, untuk bergerak, ia membutuhkan energi dari makanan yang dikonsumsi ibunya. Nah, janin bisa saja berhenti atau jarang bergerak lantaran ia kurang berenergi karena belum mendapatkan asupan makanan dari ibunya.
4. Posisi janin anterior
Posisi janin yang menghadap punggung ibu (posisi anterior) bisa membuat ibu hamil kurang bisa merasakan pergerakannya. Biasanya posisi ini terjadi di akhir trimester ketiga atau ketika mendekati waktu persalinan.
5. Hamil tua
Ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga, pergerakan janin umumnya akan sedikit berkurang atau terkadang berhenti bergerak sementara waktu. Hal ini disebabkan oleh rahim yang semakin sempit karena ukuran janin yang kian membesar, sehingga ruang untuk janin bergerak terbatas.
Merokok dan obesitas juga bisa membuat ibu hamil kurang bisa merasakan pergerakan janin. Selain penyebab di atas, janin jarang atau tidak bergerak juga bisa menandakan kondisi yang berbahaya, seperti:
- Janin kekurangan oksigen, misalnya karena terlilit tali pusat
- Gangguan pada plasenta, seperti abruptio plasenta atau robeknya plasenta di dalam rahim
- Bayi meninggal dalam kandungan atau stillbirth
Tips dan Trik Memancing Janin Bergerak Lagi
Jika merasa janin berhenti bergerak, jangan panik dulu ya, Bun. Ada beberapa tips dan trik yang bisa Bumil lakukan untuk memancing Si Kecil bergerak lagi, yaitu:
- Cobalah ajak berbicara atau menyetel musik untuk melihat apakah ada respons gerakan darinya.
- Minumlah air dingin atau mengonsumsi makanan yang manis. Hal ini biasanya dapat memicu pergerakan janin.
- Beristirahatlah sejenak. Mungkin Bumil terlalu lelah sehingga tidak merasakan pergerakan janin.
- Cobalah sentuh atau elus perut untuk memancingnya bergerak.
- Baringkan diri dengan posisi miring ke sisi kiri. Posisi ini bisa memperlancar sirkulasi dan dapat memicu janin menjadi lebih aktif bergerak.
Jika Bumil mulai merasakan adanya gerakan dari dalam perut setelah mempraktikkan cara di atas, kemungkinan kondisi janin baik-baik saja. Namun, Bumil harus tetap memonitor gerakannya jika ia kembali berhenti bergerak.
Kondisi yang Mengharuskan Bumil Segera ke Dokter
Bumil perlu waspada apabila rangsangan yang diberikan kepada janin tidak juga membuat pergerakannya meningkat atau janin tetap berhenti bergerak. Bumil juga perlu waspada bila mengalami gejala berikut ini:
- Janin tidak bergerak setidaknya sebanyak 10 kali dalam waktu 2 jam
- Bengkak pada tangan, kaki, dan sekitar mata Bumil
- Sakit kepala lebih dari 24 jam yang disertai dengan pandangan kabur
- Kram perut secara terus menerus
- Perdarahan dari vagina
- Demam
- Sulit bernapas
- Muntah dan kejang
- Perut terasa nyeri ketika disentuh
Bila Bumil mengalami beberapa hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk pemeriksaan fisik dan USG untuk memantau detak jantung janin dan melihat apakah ada hal-hal yang berpotensi menyebabkannya sulit bergerak, misalnya lilitan tali pusat.
Jika hasil pemeriksaan normal, Bumil bisa pulang ke rumah. Dengan catatan, Bumil harus lebih waspada dan memantau gerakan janin setiap hari. Bila selama di rumah ada pertanyaan lebih lanjut terkait pergerakan janin atau janin tidak bergerak, Bumil dapat berkonsultasi kapan pun kepada dokter melalu chat tanpa perlu keluar rumah.