Jantung berdebar pada ibu hamil yang datang dengan tiba-tiba mungkin akan menimbulkan pertanyaan. Apakah ini tergolong normal atau merupakan pertanda penyakit, ya? Yuk, Bumil, temukan jawabannya pada artikel ini.

Bumil akan mengalami banyak perubahan tubuh pada masa kehamilan, seperti berat badan yang bertambah, perut yang semakin membesar, badan yang cepat lelah, dan nafsu makan yang berubah.

Jantung Berdebar pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak? - Alodokter

Meski tidak selalu terjadi, sebagian besar ibu hamil juga sering kali merasakan jantung berdebar.

Penyebab Jantung Berdebar pada Ibu Hamil

Saat hamil, tubuh Bumil akan mengalami peningkatan jumlah darah hingga sekitar 40–50% agar bisa membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi untuk janin juga untuk organ tubuh Bumil sendiri, terutama rahim dan payudara.

Penambahan darah inilah yang meningkatkan detak jantung sekitar 10–20 detak per menit lebih banyak daripada biasanya, sehingga dada terasa berdebar. Jadi, jantung berdebar saat hamil sebenarnya adalah hal yang normal dan tidak berbahaya.

Meski umumnya normal, kadang jantung berdebar saat hamil bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit yang lebih serius, misalnya gangguan jantung, penyakit tiroid, anemia, dehidrasi, atau gula darah rendah.

Selain karena penyebab alami atau penyakit tertentu, jantung berdebar saat hamil bisa terjadi karena pola hidup yang tidak sehat, seperti olahraga berlebihan atau terlalu banyak mengonsumsi kafein. Kondisi psikis ibu hamil, misalnya stres atau cemas menghadapi persalinan, juga bisa membuat jantung berdebar-debar.

Tips Menangani Jantung Berdebar pada Ibu Hamil

Ada beberapa cara yang dapat Bumil lakukan agar aktivitas tidak terganggu akibat jantung berdebar, antara lain:

1. Relaksasi

Untuk mengatasi jantung berdebar pada ibu hamil yang disebabkan oleh stres atau kecemasan yang ekstrem, Bumil bisa mencoba ikut kelas yoga untuk ibu hamil atau melakukan latihan pernapasan di rumah.

Ambil jeda di sela kegiatan Bumil setiap 1–2 jam, kemudian ambil napas dalam-dalam dan embuskan. Ulangi hingga pikiran lebih tenang dan rileks. Teknik relaksasi ini telah teruji dapat membantu mengontrol detak jantung, tekanan darah, kadar hormon stres, dan ketegangan otot.

2. Minum cukup air

Dehidrasi dapat menurunkan tekanan darah, sehingga jantung harus berdebar lebih cepat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk mencegahnya, pastikan Bumil minum air putih yang cukup, setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas setiap hari.

3. Konsumsi makanan dan minuman penyeimbang elektrolit

Mencukupi kebutuhan elektrolit, seperti kalium, magnesium, natrium, dan kalsium, bisa bermanfaat untuk fungsi jantung. Elektrolit ini bisa didapatkan dari berbagai makanan.

Kalium bisa Bumil dapatkan dari ubi, pisang, dan alpukat. Sementara itu, kalsium dan magnesium bisa Bumil peroleh dari sayuran berdaun hijau gelap, seperti brokoli dan bayam, kacang-kacangan, serta ikan.

4. Hindari pemicu jantung berdebar

Bumil juga perlu menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau cokelat. Pasalnya, kafein bisa menyebabkan jantung berdebar lebih cepat.

Biasanya, jantung berdebar pada ibu hamil akan hilang setelah bayi lahir. Jadi, Bumil tidak perlu terlalu khawatir, terutama jika jantung berdebar tidak diiringi gejala lain, seperti nyeri dada atau sesak napas.

Namun, bila jantung terus-menerus berdebar kecang dan disertai gejala-gejala di atas, Bumil dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan jantung dengan EKG dan tes darah untuk menentukan penyebab jantung berdebar dan cara mengatasinya.