Jatuh saat hamil bisa membahayakan ibu maupun bayi di dalam kandungan. Oleh karena itu, Bumil perlu lebih berhati-hati agar ini tidak sampai terjadi. Yuk, Bumil, ketahui cara-cara mencegah jatuh saat hamil di sini!
Sebenarnya, hampir 90% wanita yang jatuh saat hamil tidak memerlukan perawatan medis. Namun, ada beberapa bahaya yang ditakutkan terjadi akibat jatuh saat hamil, sehingga kejadian ini perlu dihindari sebisa mungkin.
Sayangnya, ibu hamil memang termasuk orang-orang yang rentan jatuh. Hal ini disebabkan oleh titik berat tubuh yang berubah seiring dengan membesarnya kehamilan, sehingga ibu hamil akan lebih sulit untuk mempertahankan keseimbangan.
Bahaya Akibat Jatuh Saat Hamil
Sebenarnya, tubuh ibu hamil telah memiliki pengaman sendiri untuk melindungi bayi dari cedera, yaitu otot perut yang kuat dan bantalan berupa cairan ketuban dalam rahim. Adanya perlindungan ini sangat berguna dalam memperkecil kemungkinan cedera pada janin.
Namun, ini tidak bisa menjadi alasan untuk tidak mewaspadai komplikasi kehamilan akibat jatuh, apalagi jatuh yang menyebabkan tekanan langsung pada perut. Beberapa kemungkinan komplikasi yang muncul akibat jatuh saat hamil adalah:
- Patah tulang
- Abrupsi plasenta, yaitu terlepasnya plasenta dari dinding rahim
- Cedera pada tengkorak janin
- Ketuban pecah
Komplikasi di atas dapat membahayakan keselamatan janin, sehingga harus diatasi sesegera mungkin. Tanda-tanda bahaya yang perlu Bumil waspadai dan harus segera diperiksakan setelah jatuh antara lain:
- Perdarahan dari vagina atau air ketuban mengalir
- Sakit yang luar biasa, terutama pada perut, rahim, maupun tulang kemaluan
- Tidak bisa merasakan pergerakan bayi seperti biasanya
- Kontraksi yang teratur
Tips Mencegah Jatuh Saat Hamil
Meski tubuh mengalami perubahan yang memengaruhi keseimbangan, tapi sebenarnya jatuh saat hamil bisa dicegah. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu Bumil terhindar dari jatuh:
1. Selalu perhatikan kondisi sekitar
Bumil perlu ekstra hati-hati setiap saat. Hindari permukaan lantai yang berair dan licin atau permukaan yang tidak rata. Saat turun tangga, selalu pegang tumpuan yang ada di pinggir tangga. Hindari membawa banyak barang yang membuat Bumil sulit melihat ke kaki. Yang tidak kalah penting adalah hindari berjalan sambil melihat ponsel.
2. Atur ulang barang-barang di rumah
Tempatkan barang-barang dalam rumah hingga rumah menjadi lebih lega. Pindahkan kabel yang melintang dan perabot yang merintangi area untuk berjalan di dalam rumah. Hindari juga menggunakan karpet atau keset yang licin, serta tempatkan lampu pada area yang kurang terang.
3. Gunakan alas kaki yang nyaman
Sepatu datar maupun sneakers adalah alas kaki yang paling tepat digunakan saat hamil. Hindari menggunakan sepatu dengan hak tinggi, apalagi bila Bumil memang tidak terbiasa. Selain itu, kaki yang cenderung menjadi lebih besar saat hamil mungkin membutuhkan sepatu baru dengan ukuran yang lebih tepat.
4. Pastikan cukup makan dan minum
Kurang makan dan minum dapat menyebabkan gula darah rendah dan dehidrasi. Kedua hal ini bisa menurunkan kemampuan konsentrasi Bumil dan membuat Bumil lemas sehingga lebih rentan jatuh. Oleh karena itu, Bumil disarankan untuk mengonsumsi makanan ringan di sela makanan utama dan minum cukup air.
5. Berdiri dengan perlahan
Saat hamil, rahim yang membesar bisa menekan pembuluh darah besar di perut. Hal ini bisa menyebabkan Bumil pusing berputar-putar jika berdiri terlalu cepat dan meningkatkan risiko Bumil jatuh.
Mencegah jatuh saat hamil tentu akan lebih baik daripada harus mengobatinya. Oleh karena itu, terapkanlah cara yang telah dipaparkan di atas untuk menghindari komplikasi-komplikasi yang bisa membahayakan janin
Namun, jatuh saat hamil tetap bisa terjadi walaupun Bumil sudah melakukan usaha terbaik untuk mencegahnya. Jika jatuh tidak dapat dihindari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan meskipun tidak ada gejala, terutama jika Bumil sudah berada di trimester kedua dan mendekati trimester ketiga.