Sama seperti pada manusia, jenis muntah kucing pun beragam, mulai dari berwarna kekuningan hingga bercampur darah. Nah, sebagai pemilik kucing, kamu perlu memperhatikannya, sebab hal ini bisa menjadi tanda kucingmu sedang sakit atau memiliki pola makan yang salah.
Kucing muntah ketika isi lambungnya, seperti air atau makanan, keluar melalui mulutnya. Biasanya, saat mengalami muntah, kucing akan merasa mual, sehingga ia akan susah makan atau minum. Selain itu, ia juga bisa mengeluarkan suara serak, batuk, atau lebih banyak mengeluarkan air liur.
Sebenarnya, muntah merupakan hal yang normal dialami kucing jika hanya terjadi sesekali. Namun, jika kucingmu muntah terus-menerus atau muntahnya disertai gejala lain, seperti lemas, tidur terus, berat badan berkurang, bau mulut, atau tinja berdarah, maka kucingmu harus diperiksakan ke dokter hewan.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kucing muntah, seperti alergi makanan, makan terlalu banyak atau cepat, menelan makanan yang dilarang untuk kucing, keracunan, diabetes, hingga gangguan metabolisme. Penyebab inilah yang membuat jenis muntah kucing beragam.
Jenis Muntah Kucing dan Penyebabnya
Karena muntah bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada kucing, penting bagi kamu untuk mengenali berbagai jenis muntah kucing. Berikut ini adalah beragam jenis muntah kucing yang perlu kamu ketahui:
1. Muntah makanan
Jenis muntah kucing yang satu ini bisa terjadi ketika kucing kesayanganmu makan terlalu cepat atau terlalu banyak. Biasanya, muntah makanan akan keluar dalam bentuk padat. Muntah kucing ini merupakan makanan yang belum sempat dicerna di dalam tubuh.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan teknik puzzle saat memberi makan kucing. Teknik ini mengharuskan kucing memecahkan tantangan, seperti mengambil benda atau mengejar bola, sebelum memperoleh makanannya. Dengan begitu, kucingmu akan terbiasa untuk makan secara perlahan dan tidak berlebihan.
2. Muntah kuning
Warna kuning pada muntahan kucing biasanya berasal dari cairan empedu. Kondisi ini bisa terjadi saat kucingmu muntah dengan kondisi perut yang kosong, misalnya saat kucing tidak makan sama sekali dalam waktu sekitar 24 jam.
Ketika tidak ada makanan yang masuk ke tubuh kucing, kandung empedu tidak akan berkontraksi. Nah, kondisi inilah yang memicu kembalinya empedu ke usus kecil dan lambung, lalu menyebabkan muntah kuning. Jadi, jangan biarkan kucingmu kelaparan, ya.
Selain perut kosong, jenis muntah kucing berwarna kuning ini juga bisa menjadi gejala penyakit tertentu pada kucing, seperti penyakit hati, radang pankreas, diabetes, hipertiroidisme, gagal ginjal, atau infeksi cacing pada empedu.
3. Muntah air atau cairan berwarna bening
Jika jenis muntah kucing peliharaanmu berupa cairan bening atau seperti air, janganlah menganggap remeh karena bisa menjadi gejala penyakit serius, misalnya panleukopenia. Cairan bening yang dimuntahkan berasal dari saluran pencernaan kucing akibat terlalu banyak minum.
Ada berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kucing sering kehausan dan minum terlalu banyak air, mulai dari diabetes hingga penyakit ginjal.
Oleh karena itu, jika kucing kesayanganmu muntah cairan bening beberapa kali dalam sehari dan disertai gejala lain, seperti tidak nafsu makan atau diare, segeralah periksakan kondisinya ke dokter hewan.
4. Muntah putih berbusa
Muntah putih berbusa menjadi tanda bahwa lapisan lambung atau usus halus kucingmu sedang mengalami peradangan. Peradangan ini menyebabkan cairan dan lendir yang terkandung di dalam perut keluar menjadi muntah putih berbusa.
Ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab keluarnya muntah putih berbusa pada kucing, seperti gangguan pencernaan, sindrom iritasi usus besar, dan gastritis atau radang lambung.
5. Hairballs
Kucing yang berbulu panjang dan lebat biasanya memuntahkan gumpalan bulu yang disebut hairballs. Hairballs normal terjadi pada kucing, karena mereka sering menjilati bulu untuk membersihkan diri. Proses menjilat ini akan membuat bulu-bulunya tertelan.
Sebagian bulu yang tertelan ada yang diproses di usus dan dikeluarkan melalui tinja, tetapi ada pula yang menumpuk di lambung. Bulu yang menumpuk di lambung kucing inilah yang akan dikeluarkan dalam bentuk muntahan hairball.
6. Muntah darah
Jenis muntah kucing yang satu ini bisa disebabkan oleh gangguan pada lapisan saluran cerna kucing, misalnya karena luka, infeksi, iritasi, atau masuknya benda asing.
Biasanya, muntah darah pada kucing bisa disertai gejala lain berupa penurunan nafsu makan, kucing tampak lemas, diare berdarah, atau kotoran kucing berwarna hitam.
Jika kucingmu mengeluarkan muntah yang disertai darah, segeralah membawanya ke dokter hewan terdekat agar bisa diobati sesegera mungkin.
Meski ada beberapa jenis muntah kucing yang normal, kamu tetap harus waspada jika kucing peliharaanmu muntah lebih dari 2 kali sehari. Terlebih, jika muntah kucing disertai dengan gejala lain, seperti diare atau tidak nafsu makan dan minum, karena bisa menjadi tanda bahwa kucingmu sedang sakit.
Muntah kucing juga perlu diwaspadai, jika sebelumnya kucingmu telah didiagnosis menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, cacingan, gangguan ginjal, atau hipertiroidisme. Bila hal ini terjadi, kamu perlu membawanya ke dokter hewan terdekat agar ia bisa mendapatkan perawatan yang tepat.