Dokter spesialis paru adalah seorang dokter ahli yang menangani penyakit dan gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit paru adalah salah satu gangguan pernapasan yang paling sering ditemukan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya infeksi, genetik, risiko pekerjaan, atau kebiasaan merokok.
Tugas utama dokter spesialis paru adalah mendiagnosis dan menentukan jenis pengobatan yang tepat untuk berbagai masalah pada sistem pernapasan. Dokter spesialis paru bisa bekerja secara mandiri dengan membuka praktek pribadi atau bekerja di suatu rumah sakit.
Jenis Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Paru
Beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh dokter spesialis paru antara lain adalah:
1. Asma
Asma terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernapasan yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas dan napas berbunyi mengi. Gejala asma bisa muncul karena pengaruh infeksi, polusi, atau alergi.
2. Infeksi paru
Infeksi paru bisa terjadi karena bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi bakteri contohnya adalah tuberkulosis. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk berdahak lebih dari 2 minggu yang disertai demam, sesak napas, batuk berdarah, dan penurunan berat badan.
Selain itu, infeksi paru juga bisa berbentuk pneumonia. Pneumonia merupakan penyakit infeksi pada paru-paru yang menyebabkan penderitanya mengalami batuk, sesak napas, dan demam. Kondisi ini lebih berbahaya jika terjadi pada anak-anak, orang lanjut usia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Penyakit paru interstisial
Penyakit paru interstisial merupakan istilah medis untuk menjelaskan sekelompok masalah paru-paru yang memengaruhi jaringan paru. Gangguan pada jaringan ini dapat merusak struktur dan fungsi paru.
4. Bronkitis
Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi di saluran pernapasan dalam waktu yang lama. Umumnya, bronkitis terjadi karena adanya infeksi atau iritasi akibat paparan polusi atau asap rokok. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk-batuk yang disertai dengan dahak berwarna kuning, abu-abu, atau hijau.
5. Bronkiektasis
Bronkiektasis adalah sebuah kondisi permanen yang membuat saluran udara menjadi lebih lebar daripada ukuran normalnya dan memproduksi lendir secara berlebihan. Hal ini membuat proses bernapas menjadi kurang efektif. Timbulnya lendir berlebihan juga menyebabkan paru-paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
6. Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit paru-paru jangka panjang. Contoh PPOK adalah bronkitis kronik dan emfisema. Penderita penyakit ini umumnya akan mengalami batuk berdahak dan sesak napas dalam waktu yang lama.
7. Penyakit paru okupasional
Kondisi ini terjadi ketika penderitanya menghirup zat iritan tertentu, seperti debu, bahan kimia, dan asap secara berlebihan, karena risiko pekerjaan. Zat-zat yang dihirup itu menyebabkan gangguan pada paru-paru, sehingga paru-paru tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
8. Kanker paru
Kanker paru adalah kondisi ketika jaringan kanker terbentuk di organ paru-paru. Kanker paru paling sering dialami oleh perokok, baik perokok aktif maupun pasif. Kondisi ini umumnya memiliki gejala berupa batuk darah, sesak napas, nyeri dada, suara serak, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Di samping kondisi-kondisi di atas, dokter spesialis paru juga menangani berbagai penyakit atau gangguan pada organ paru lain, seperti emboli paru, efusi pleura, pneumothoraks, pembengkakan paru, dan gagal napas.
Prosedur Medis yang Dilakukan Dokter Spesialis Paru
Selain mengobati penyakit yang berhubungan dengan paru-paru dan sistem pernapasan, dokter spesialis paru juga bertugas melakukan pemeriksaan serta prosedur medis yang berkaitan dengan paru-paru dan sistem pernapasan. Prosedur itu meliputi:
- Tes fungsi paru, untuk mengetahui kinerja paru-paru dalam mengambil dan mengeluarkan udara.
- Bronkoskopi, untuk melihat kemungkinan adanya masalah pada trakea, tenggorokan, atau laring.
- Thoracocentesis, untuk mengeluarkan cairan atau udara dari dalam paru-paru.
- Biopsi pada pleura dan paru, untuk mengambil sampel jaringan yang perlu diperiksa lebih lanjut.
- Lobektomi, untuk mengangkat salah satu lobus paru-paru.
- USG dada, untuk memeriksa struktur organ pernapasan dan kelainan yang mungkin terjadi.
- Trakeostomi, untuk mengamankan jalan masuknya udara dan memastikan fungsi pernapasan berjalan dengan baik.
Jika Anda mengalami keluhan terkait sistem pernapasan, seperti sesak napas atau batuk yang tak kunjung sembuh, atau batuk berdarah, Anda bisa berkonsultasi ke dokter umum terlebih dahulu.
Jika dokter umum menilai kondisi Anda memerlukan pengobatan atau tindakan dari dokter paru, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis paru untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan lebih lanjut.