Tak hanya di wajah dan punggung, jerawat juga bisa muncul di kepala. Jerawat di kepala bisa menimbulkan rasa sakit, terutama saat Anda menyisir rambut. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan cara mengatasinya pun cukup beragam.
Jerawat di kepala atau folikulitis terjadi ketika pori-pori atau folikel rambut tersumbat dan meradang akibat infeksi bakteri, jamur, atau tungau. Kondisi ini biasanya ditandai dengan benjolan kemerahan yang terkadang disertai nanah di bagian tengahnya.
Jerawat yang muncul di kepala biasanya akan menimbulkan rasa perih dan gatal. Jika dibiarkan tanpa penanganan, jerawat yang pecah di kulit kepala bisa menimbulkan koreng atau bekas luka hingga kebotakan.
Faktor Penyebab Munculnya Jerawat di Kepala
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang menyebabkan pori-pori kulit kepala tersumbat sehingga memicu timbulnya jerawat di kepala:
- Kurang menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala
- Tidak segera keramas setelah berolahraga atau setelah pulang dari bepergian
- Menggunakan produk perawatan rambut yang kurang cocok dengan kulit kepala, misalnya sampo atau minyak rambut
- Terlalu lama menggunakan topi atau helm sehingga membuat kulit kepala berkeringat
Selain itu, risiko tumbuhnya jerawat di kulit kepala juga meningkat jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, leukimia, atau HIV/AIDS. Penyakit-penyakit tersebut dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga Anda menjadi mudah terserang infeksi.
Cara Mengatasi Jerawat di Kepala secara Mandiri di Rumah
Jerawat di kepala yang berukuran kecil dan tidak meradang umumnya bisa hilang sendiri tanpa memerlukan penanganan khusus. Namun, agar jerawat di kepala dapat hilang dengan cepat, Anda bisa menerapkan beberapa cara berikut ini:
1. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala secara rutin
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala merupakan cara paling efektif agar jerawat di kepala cepat hilang. Saat jerawat di kepala muncul, Anda disarankan untuk keramas sebanyak 2 kali sehari dengan air hangat dan sampo yang cocok dengan jenis kulit kepala Anda.
Untuk mengatasi jerawat di kepala yang tergolong ringan hingga sedang, Anda bisa mencoba produk sampo dengan kandungan asam salisilat, asam glikolat, dan ketoconazole atau ciclopirox.
Asam salisilat dan asam glikolat mampu mengelupas sel-sel kulit mati dan membunuh bakteri. Sementara itu, ketoconazole atau ciclopirox dapat membasmi jamur yang tumbuh di kulit kepala.
Jika kulit kepala Anda sensitif, dianjurkan untuk memilih sampo dengan bahan kimia lembut yang tidak menyebabkan iritasi kulit. Sampo tersebut biasanya memiliki label hypoallergenic.
2. Menghindari penggunaan produk perawatan rambut secara berlebihan
Jika muncul jerawat di kulit kepala, Anda disarankan untuk mengurangi atau menghindari pemakaian produk perawatan rambut, seperti minyak rambut dan hairspray.
Produk tersebut biasanya mengandung bahan yang dapat menyebabkan pori-pori kulit kepala tersumbat, sehingga bisa memperparah jerawat yang muncul.
3. Menggunakan kompres air garam
Mengompres kulit kepala dengan air garam hangat dapat membantu mengeringkan jerawat di kepala sekaligus mengurangi rasa tidak nyaman.
Cara ini dapat dilakukan dengan mengoleskan air hangat yang sudah dicampur dengan 1 sendok teh garam ke kulit kepala sebelum keramas. Selain air garam hangat, Anda juga bisa menggunakan cuka putih atau baking soda.
4. Tidak memencet jerawat
Hal penting yang juga perlu Anda ingat adalah jangan memencet jerawat menggunakan jari atau alat apa pun. Hal ini justru akan menyebabkan jerawat meradang dan memicu terjadinya infeksi.
Selain itu, hindari mencukur rambut untuk sementara waktu hingga jerawat di kepala mengecil, apalagi jika menggunakan alat potong rambut elektrik. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya luka atau infeksi bila jerawat pecah akibat terkena alat cukur tersebut.
Cara Mengatasi Jerawat di Kepala dengan Penanganan Dokter
Apabila berbagai cara rumahan di atas sudah dilakukan, tetapi jerawat di kepala tak kunjung hilang, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Penanganan langsung oleh dokter juga sebaiknya dilakukan jika jerawat di kepala sudah parah dan menyebabkan kerontokan rambut.
Untuk mengatasi jerawat di kepala yang parah, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan yang tersedia dalam bentuk obat minum atau oles, seperti antibiotik, kortikosteroid, dan isotretinoin.
Jika jerawat di kepala terjadi berulang atau Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dokter akan meresepkan antijamur atau antibiotik.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda menjalani terapi photodynamic dan ekstraksi jerawat untuk membersihkan pori-pori dan membasmi jerawat.
Langkah Pencegahan Jerawat di Kepala
Agar jerawat di kepala tidak muncul kembali, Anda dapat menerapkan beberapa langkah pencegahan berikut:
- Membersihkan rambut dan kulit kepala secara rutin, terutama setelah beraktivitas, berolahraga, atau memakai penutup kepala
- Menggunakan produk pembersih rambut dan kulit kepala yang berbahan ringan dan lembut
- Menjaga kebersihan tempat tidur dengan mengganti sarung bantal dan sprei secara berkala untuk menghindari tungau yang dapat menginfeksi kulit kepala
- Memastikan alat cukur yang akan digunakan untuk memotong rambut selalu dalam keadaan bersih
Selain disebabkan oleh kebiasaan tertentu, jerawat di kepala juga bisa muncul karena adanya penyakit di kulit kepala, misalnya kista kulit, abses di kulit kepala, dan dermatitis seboroik.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika jerawat di kepala tidak membaik dalam beberapa hari, meski sudah diatasi dengan berbagai cara rumahan. Dokter akan memeriksa kondisi kulit kepala Anda dan menentukan diagnosis serta penanganan yang sesuai.