Kacang kapri mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian orang. Padahal, jenis kacang yang satu ini bermanfaat untuk mencegah diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, kacang kapri juga memiliki manfaat lain sehingga dapat dikonsumsi dan diolah menjadi berbagai menu makanan sehari-hari.
Kacang kapri (Pisum sativum L.) atau yang disebut juga kacang ercis adalah jenis kacang yang termasuk dalam keluarga polong-polongan. Di Indonesia, kacang kapri banyak dibudidayakan di daerah dataran tinggi.
Sama seperti jenis kacang polong lainnya, kacang kapri juga memiliki beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.
Kacang Kapri dan Nutrisi di Dalamnya
Dalam 100 gram kacang kapri mengandung sekitar 98 kalori dan 75 gram air. Selain itu, kacang kapri juga memiliki beragam kandungan nutrisi lainnya, seperti:
- 18 gram karbohidrat
- 6,7 gram protein
- 6,2 gram serat
- 22 miligram kalsium
- 297 miligram kalium
- 122 miligram fosfor
- 1,9 miligram zat besi
- 1,5 miligram zinc
Kacang kapri juga bisa dikonsumsi sebagai sumber vitamin karena jenis kacang ini mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan vitamin C. Selain itu, kacang ini juga mengandung magnesium dan beberapa senyawa antioksidan, seperti flavonoid, asam fenolik, lutein, dan zeaxanthin.
Kacang Kapri dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beragam nutrisi yang terkandung dalam kacang kapri membuat jenis kacang ini memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Adapun manfaat yang bisa Anda rasakan jika mengonsumsi kacang kapri secara rutin, di antaranya:
1. Mengontrol berat badan
Kacang kapri mengandung protein dan serat yang bisa memberikan efek kenyang lebih lama. Dengan begitu, mengonsumsi kacang ini dapat membantu menjaga berat badan lebih terkontrol dan mendukung program diet Anda.
2. Melancarkan saluran cerna
Serat yang terkandung dalam kacang kapri mampu melunakkan sekaligus meningkatkan massa tinja. Dengan begitu, buang air besar menjadi lancar dan mencegah Anda mengalami sembelit. Selain itu, serat juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus sehingga kesehatan saluran cerna akan tetap terjaga.
3. Menjaga kesehatan mata
Kesehatan mata Anda juga dapat terjaga jika rutin mengonsumsi kacang kapri. Pasalnya, jenis kacang ini mengandung lutein dan zeaxanthin. Keduanya adalah senyawa antioksidan yang dapat melindungi mata.
Dengan rutin mengonsumsi kacang kapri, Anda tentu akan terhindar dari berbagai gangguan penglihatan, seperti katarak, glaukoma, atau degenerasi makula.
4. Mengurangi risiko terkena diabetes
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan serat dalam kacang kapri mampu menstabilkan gula darah sehingga bisa mencegah Anda mengalami diabetes. Selain itu, kacang kapri juga memiliki indeks glikemik rendah yang membuat jenis kacang ini aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Namun, konsumsi kacang kapri tidak dianjurkan untuk dijadikan sebagai satu-satunya cara mencegah diabetes. Anda juga perlu berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, serta menghindari kebiasaan merokok.
5. Mencegah penyakit jantung
Dengan mengonsumsi kacang kapri, kesehatan jantung Anda juga dapat meningkat. Hal ini berkat kandungan kalium dan magnesium dalam kacang kapri yang mampu menurunkan tekanan darah. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari kondisi tekanan darah tinggi yang menjadi penyebab utama penyakit jantung.
Kacang Kapri dan Cara Mengolahnya
Meski termasuk dalam keluarga polong-polongan, cara mengonsumsi kacang kapri cukup berbeda. Jika jenis kacang polong lainnya hanya dikonsumsi bagian kacangnya dan bagian kulitnya dibuang, kacang kapri dapat dikonsumsi sekaligus dengan kulitnya karena kacang ini dipanen ketika masih muda.
Kacang kapri dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai menu makanan, misalnya sayur bening. Selain itu, kacang ini juga dapat diolah dengan cara ditumis bersama dengan tahu dan tempe. Bila Anda ingin mengonsumsi makanan yang lebih sehat, tambahkan kacang kapri rebus ke dalam salad.
Perlu diketahui bahwa tidak semua orang bisa mengonsumsi kacang, termasuk kacang kapri, karena memiliki alergi kacang. Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal di area sekitar mulut, ruam di wajah, maupun bengkak pada lidah dan bibir.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami berbagai gejala di atas setelah mengonsumsi kacang kapri, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai agar gejala alergi yang Anda alami cepat menghilang.