Kadar Hb normal ibu hamil perlu selalu dijaga. Bila terlalu rendah, kondisi ini bisa menyebabkan anemia, bahkan memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin. Untuk menjaga kadar Hb tetap normal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti mencukupi asupan nutrisi dari makanan.
Hb atau hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi dalam sel darah dan pemberi warna merah pada darah. Hb bertugas untuk membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh. Pada ibu hamil, hemoglobin juga berperan untuk mengantar oksigen ke janin.
Kadar Hb pada ibu hamil biasanya lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak hamil, karena volume darah turut meningkat seiring peningkatan hemoglobin. Hal ini membuat kadar Hb seolah lebih rendah dari biasanya.
Meski begitu, kondisi tersebut wajar terjadi karena penyesuaian alami tubuh terhadap perkembangan bayi dalam kandungan. Namun, tetap ada batasan kadar Hb normal ibu hamil yang perlu dijaga agar terhindar dari anemia atau kekurangan darah.
Pentingnya Menjaga Kadar Hb Normal Ibu Hamil
Pengukuran kadar Hb dilakukan melalui tes darah. Tes ini direkomendasikan pada kehamilan trimester pertama, yaitu saat usia kehamilan di bawah 13 minggu, terutama bagi ibu hamil yang berisiko tinggi terkena anemia, seperti:
- Ibu hamil yang memiliki dua kehamilan dengan jarak yang dekat
- Hamil lebih dari satu bayi
- Sering muntah karena morning sickness
- Riwayat volume darah menstruasi sangat banyak sebelum kehamilan
- Adanya riwayat anemia sebelum hamil
Berikut ini adalah batas kadar Hb normal ibu hamil dalam pengukuran gram per desiliter (g/dL):
- Trimester ke-1: 11 g/dL
- Trimester ke-2: 10,5 g/dL
- Trimester ke-3: 11 g/dL
Kadar Hb rendah di bawah normal menjadi tanda kondisi anemia pada ibu hamil. Pada beberapa kasus, anemia selama kehamilan masih termasuk kondisi yang ringan dan bisa diobati bila terdeteksi sejak dini.
Selain dari pengukuran kadar Hb yang rendah, anemia selama khamilan juga dapat dikenali tanda-tandanya dari awal, seperti:
- Sakit kepala
- Cepat capek
- Pusing
- Kulit pucat
- Denyut jantung cepat
- Sulit konsentrasi
- Sesak napas
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, anemia bisa menjadi berat dan berbahaya bagi ibu maupun janin. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, atau depresi pascamelahirkan.
Anemia berat ditandai dengan kadar Hb 6,5–7,9 g/dL. Jika hasil tes menunjukkan anemia berat, biasanya disarankan untuk melakukan transfusi darah guna meningkatkan jumlah sel darah merah.
Cara Menjaga Hb Normal pada Ibu Hamil
Penyebab paling umum kadar Hb di bawah normal pada ibu hamil adalah karena kekurangan zat besi, vitamin B12, dan folat. Pasalnya, untuk menghasilkan sel darah merah dan meningkatkan kadar Hb normal ibu hamil, tubuh membutuhkan zat besi dan vitamin yang cukup.
Oleh karena itu, agar kadar Hb tetap normal selama hamil, penting untuk memastikan kebutuhan semua zat gizi, terutama zat besi, vitamin B12, dan folat, tercukupi dengan baik setiap hari. Semua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari beragam makanan, seperti:
- Daging merah
- Daging Unggas
- Ikan
- Sereal yang diperkaya zat besi
- Buah-buahan
- Kacang-kacangan
- Sayur-sayuran
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, konsumsilah makanan yang mengandung tinggi vitamin C, seperti jeruk, tomat, dan stroberi.
Selain itu, konsumsi suplemen zat besi dan vitamin prenatal juga biasanya direkomensadikan untuk mencukupi kadarnya pada ibu hami sekaligus menjaga kadar Hb normal ibu hamil.
Kadar hb normal ibu hamil memang penting untuk dijaga agar tidak terjadi komplikasi yang fatal. Jika Bumil mengalami tanda-tanda anemia seperti yang telah disebutkan di atas, segeralah konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat dan sesuai kondisi Bumil.