Ada rentang angka tertentu yang menentukan pH urine normal atau tidak. Jika pH urine terlalu tinggi atau terlalu rendah dari rentang normal, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Makanya, hasil pemeriksaan pH urine tak boleh disepelekan.
Sama seperti cairan lainnya, keasaman dan kebasaan urine juga ditentukan melalui tes pH. Tes ini termasuk dalam urinalisis dan biasanya digunakan untuk mendiagnosis penyakit, seperti gangguan ginjal atau saluran kemih. Singkatnya, tes pH urine normal dapat menentukan apakah tubuhmu dalam kondisi sehat atau tidak.
Rentang pH Urine Normal
Tahukah kamu? Urine memiliki rentang pH terluas dibandingkan cairan tubuh lainnya. Angka netral urine memang sama dengan cairan lainnya, yaitu 7. Namun, kisaran pH urine normal adalah 4,5–8.
Nah, kalau hasil tes pH yang kamu peroleh hasilnya kurang dari 4,5, artinya urine bersifat asam. Sementara itu, jika nilai pH lebih dari 8 artinya kamu memiliki urine yang bersifat basa.
Untuk mendapatkan hasil tes pH urine normal, kamu perlu memberikan sampel urine ke petugas medis agar dapat diuji di laboratorium. Sebelum sampel urine diambil, hindari penggunaan obat-obatan yang bisa memengaruhi pH urine, seperti amonium klorida, natrium bikarbonat, atau acetazolamide.
Ada tiga jenis tes yang dilakukan untuk menentukan pH urine normal, yaitu uji visual, dipstick test, dan uji mikroskopis.
Uji visual dilakukan langsung oleh dokter untuk memeriksa adanya darah atau busa dalam urine. Sementara itu, dipstick test adalah tes penentuan keasaman atau kebasaan dengan cara mencelupkan kertas lakmus ke dalam sampel urine hingga berubah warna.
Pemeriksaan dilanjutkan dengan uji mikroskopis untuk menemukan partikel asing, misalnya kristal, sel darah merah, atau sel darah putih, yang mendasari perubahan pH urine. Setelah ketiga tes dilakukan dan mempertimbangkan gejala yang muncul, dokter baru bisa mendiagnosis penyakit yang dialami pasien.
Gangguan Kesehatan yang Bisa Diketahui Lewat pH Urine
Siapa pun bisa menjalani pemeriksaan pH urine untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Namun, dokter biasanya menyarankan pemeriksaan ini kepada pasien yang berisiko mengalami penyakit ginjal akibat gangguan keseimbangan pH urine.
Ada beberapa gangguan kesehatan lain yang mungkin muncul akibat pH urine yang terlalu rendah, yaitu:
- Batu ginjal
- Asidosis
- Diare
- Ketoasidosis diabetik, yaitu kondisi ketika keton menumpuk dalam tubuh
- Dehidrasi
Tak hanya yang terlalu asam, hasil pH urine yang terlalu tinggi dari rentang normal atau basa juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Berikut ini adalah gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat urine yang bersifat basa:
- Obstruksi pilorus, yaitu terbukanya pilorus atau bagian yang menghubungkan lambung dan usus kecil
- Gagal ginjal
- Asidosis tubulus ginjal, yaitu kondisi ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam melalui urine sehingga darah menjadi asam
- Infeksi saluran kemih
Namun, nggak semua pH urine yang lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang normal menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, ya. Makanan yang kamu konsumsi juga berkontribusi menyebabkan perubahan pH urine.
Kadar pH urine normal akan berubah menjadi asam jika kamu sering mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti ikan dan kacang-kacangan, atau makanan tinggi karbohidrat, misalnya makanan manis.
Sementara itu, kalau kamu sering mengonsumsi makanan yang bersifat basa, seperti buah-buahan dan sayuran, pH urine akan menjadi lebih tinggi dari pH urine normal.
Jadi, bila hasil tes urine tidak sesuai dengan rentang pH urine normal, jangan buru-buru panik. Coba pikirkan kembali makanan apa yang kamu konsumsi akhir-akhir ini dan konsultasikan ke dokter guna mengetahui diagnosis pastinya. Mungkin saja jenis makanan tersebut yang membuat urine mengalami perubahan pH.