Kadar PSA yang tinggi sering kali dikaitkan dengan kanker prostat. Padahal, pria yang memiliki kadar PSA tinggi bisa saja mengalami kondisi lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kanker pada kelenjar prostat.
PSA (prostate specific antigen) atau antigen spesifik prostat adalah protein yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat. Protein ini memiliki peran penting sebagai pengencer cairan semen agar sperma lebih mudah bergerak menuju sel telur.
Pada keadaan normal, PSA memang dapat masuk ke aliran darah, tetapi hanya dalam jumlah yang relatif sedikit. Namun, beberapa kondisi tertentu bisa membuat kadar PSA di dalam darah meningkat tinggi, salah satunya adalah kanker prostat.
Penyebab Kadar PSA Tinggi
Kadar PSA yang tinggi memang bisa menjadi salah satu tanda seseorang menderita kanker prostat. Namun, ada beberapa kondisi lain yang juga bisa menyebabkan kadar PSA tinggi, di antaranya:
1. Usia
Kadar PSA dalam darah dapat meningkat karena pertumbuhan jaringan prostat yang terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia. Hal inilah yang menyebabkan kadar PSA setiap orang bisa berbeda sesuai usia mereka.
Pada umumnya, kadar PSA normal pria berumur 40 tahun adalah 2.5 ng/ml (nanogram/mililiter) dan pria berumur 60 tahun adalah 4,5 ng/ml. Sementara itu, kadar PSA 6,5 ng/ml masih dianggap normal pada lansia di atas 70 tahun.
2. Ejakulasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar PSA di dalam darah dapat meningkat setelah pria mengalami ejakulasi. Bahkan, kadar PSA tersebut bisa tetap bertahan tinggi selama 1–3 hari.
Meski demikian, hingga saat ini alasan mengapa ejakulasi dapat mempengaruhi kadar PSA belum diketahui secara pasti, sehingga masih perlu diteliti lebih lanjut.
3. Benign prostatic hyperplasia
Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembesaran. Penyebab kadar PSA tinggi yang satu ini lebih sering terjadi pada pria berusia 50 tahun ke atas.
Tingkat keparahan gejala BPH dapat berbeda pada setiap penderita. Namun, penderita BPH umumnya akan mengalami beberapa gangguan saat buang air kecil, mulai dari urine sulit keluar, aliran urine yang lemah atau tersendat-tersendat, hingga buang air kecil yang terasa tidak tuntas.
4. Infeksi saluran kemih
Posisi saluran kemih pada pria berdekatan dengan kelenjar prostat. Oleh karena itu, saat saluran kemih mengalami infeksi, kelenjar prostat juga bisa mengalami iritasi dan peradangan, sehingga kadar PSA naik.
Namun, untuk mengetahui kadar PSA secara pasti, infeksi saluran kemih harus diobati terlebih dahulu. Biasanya, infeksi saluran kemih pada pria disebabkan oleh infeksi bakteri, sehingga dapat diatasi dengan pemberian obat antibiotik oleh dokter.
5. Prostatitis
Penyebab kadar PSA tinggi selanjutnya adalah prostatitis atau peradangan pada kelenjar prostat yang bisa terjadi pada pria di segala usia. Namun, kondisi ini lebih sering menyerang pria berusia di bawah 50 tahun.
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, prostatitis bisa diatasi dengan obat antibiotik. Namun, tindakan medis lain, seperti pemasangan kateter, dapat dilakukan pada penderita prostatitis yang sulit buang air kecil.
6. Prosedur medis
Prosedur medis yang dilakukan di sekitar kelenjar prostat, seperti pemasangan kateter pada saluran kemih, dapat menyebabkan kelenjar prostat mengalami cedera atau memar, sehingga produksi PSA pun akan meningkat.
Selain beberapa kondisi di atas, produksi hormon paratiroid secara berlebihan di dalam tubuh juga bisa menyebabkan kadar PSA meningkat.
Cara Menurunkan Kadar PSA
Kadar PSA tinggi memang dapat disebabkan oleh berbagai hal selain kanker prostat. Namun hingga saat ini, tes kadar PSA masih menjadi salah satu cara untuk mendeteksi kanker prostat sejak dini.
Oleh karena itu, jika Anda menjalani tes PSA dan hasilnya menunjukkan kadar PSA tinggi, Anda akan dianjurkan untuk tes PSA kembali di kemudian hari guna memastikan apakah kadar PSA naik secara bertahap atau tidak.
Namun sebelum menjalani tes PSA berikutnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu menurunkan kadar PSA, di antaranya:
- Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dengan kandungan antioksidan, terutama antioksidan likopen, polifenol, dan flavonoid, seperti tomat, buah delima, dan sayuran hijau.
- Memperbanyak asupan vitamin D dan asam lemak omega-3 melalui konsumsi berbagai jenis makanan, seperti ikan dan telur.
- Melakukan olahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari atau 150 menit setiap minggu.
- Menghindari konsumsi makanan tinggi lemak trans, seperti gorengan dan makanan siap saji.
- Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Tak hanya itu, minum teh hijau dan susu kedelai secara rutin juga diketahui baik untuk menurunkan kadar PSA dan mengurangi risiko terjadinya kanker prostat.
Selain menerapkan cara menurunkan kadar PSA di atas, Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk memastikan kesehatan kelenjar prostat. Terlebih jika Anda mengalami beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, seperti berusia di atas 50 tahun, mengalami obesitas, dan memiliki keluarga dengan riwayat kanker prostat.