Selaput dara dan keperawanan sering kali dikaitkan. Hal ini karena sebagian orang percaya jika keperawanan wanita dapat diketahui dari keutuhan jaringan yang menutupi lubang vagina ini.
Wanita yang melakukan hubungan seksual pertama kali dan tidak mengalami perdarahan ringan dianggap sudah tidak perawan. Pemikiran yang mengaitkan selaput dara dan keperawanan ini sebenarnya salah.
Selaput dara yang sudah robek tidak selalu menandakan bahwa wanita sudah tidak lagi perawan. Faktanya, robeknya selaput dara tidak hanya disebabkan oleh hubungan seksual, tetapi juga bisa disebabkan hal lain yang mungkin tidak disadari oleh wanita itu sendiri.
Mengenal Selaput Dara
Selaput dara adalah lapisan yang sangat tipis dan merentang di bagian pembukaan vagina. Pada perempuan, selaput dara memiliki bentuk layaknya bulan sabit atau donat kecil.
Umumnya, selaput dara berbentuk seperti cincin dengan adanya lubang kecil. Lubang tersebut berfungsi untuk mengeluarkan darah ketika menstruasi.
Seiring bertambahnya usia, selaput dara akan mengalami perubahan. Perubahan ini mulai terjadi ketika anak perempuan memasuki masa pubertas. Sebelum mengalami pubertas, selaput dara cenderung tipis dan sensitif.
Begitu memasuki masa pubertas, selaput dara cenderung lebih tebal dan elastis dibanding sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada selaput dara ini dipengaruhi oleh perubahan hormon, termasuk hormon estrogen.
Hubungan Antara Selaput Dara dan Keperawanan
Mengaitkan keperawanan dan keutuhan selaput dara sebenarnya kurang tepat. Perlu diketahui bahwa tidak semua wanita terlahir dengan selaput dara dan ada selaput dara yang tidak robek saat melakukan hubungan seks pertama kali.
Selain itu, selaput dara bisa robek dengan mudah karena aktivitas selain seks. Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan selaput dara robek:
- Cedera saat berkuda
- Cedera saat bersepeda
- Masturbasi menggunakan sex toys
- Menggunakan tampon
- Menjalani USG transvaginal
- Pernah melakukan tindakan medis tertentu seperti operasi pada vagina
Wanita bisa tidak menyadari bahwa selaput daranya telah sobek sebelum melakukan hubungan seksual pertama kalinya. Pasalnya, robeknya selaput dara tidak selalu menimbulkan rasa sakit maupun perdarahan.
Jika memang ingin memastikan keutuhan selaput dara, hal tersebut bisa diperiksa oleh dokter. Namun, jika selaput dara sudah robek, penyebab robeknya selaput dara tidak mungkin bisa diketahui dari pemeriksaan ini.
Itulah penjelasan mengenai kaitan anatara selaput dara dan keperawanan. Jika masih memiliki pertanyaan mengenai selaput dara, Anda bisa bertanya melalui chat dengan dokter yang disediakan di aplikasi ALODOKTER.