Kaki terasa panas bisa menjadi gejala penyakit tertentu, mulai dari kutu air hingga gangguan saraf. Meski keluhan ini tampak ringan, tetapi penting untuk mengetahui penyebabnya agar penanganan dapat dilakukan sesuai kondisi yang mendasarinya.
Penyebab kaki terasa panas sangat beragam. Kondisi ini sering dikaitkan dengan gangguan saraf. Namun, infeksi jamur atau diabetes pada kaki juga bisa menjadi penyebabnya.
Bagian kaki yang biasanya mengalami sensasi panas adalah telapak kaki, tetapi area kaki lainnya seperti pergelangan kaki atau jari-jari kaki juga bisa mengalami kondisi serupa. Kaki terasa panas bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan membuat penderitanya menjadi sulit untuk tidur.
Penyebab Kaki Terasa Panas
Kaki terasa panas bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
1. Neuropati perifer
Kaki terasa panas sering kali disebabkan oleh kerusakan saraf pada kaki yang disebut neuropati perifer. Saraf kaki akan mengirim sinyal ke otak bahwa sedang terjadi kerusakan, sehingga timbul rasa panas dan sakit meski tidak ada luka.
Selain sensasi panas, kondisi ini bisa disertai dengan keluhan kesemutan dan mati rasa pada kaki. Penyebab paling umum neuropati perifer adalah diabetes, cedera, infeksi, maupun overdosis alkohol atau narkoba.
2. Diabetes
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, neuropati perifer bisa disebabkan oleh diabetes. Ini karena gula darah yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh yang dapat dimulai dari kaki atau jari kaki.
Saat saraf tubuh area kaki rusak, penderitanya akan mengeluh kaki terasa panas, nyeri pada kaki, kesemutan, dan mati rasa seiring memburuknya kondisi ini. Beberapa penderita ada pula yang merasa kakinya seperti terbungkus sesuatu.
3. Anemia
Kurangnya asupan vitamin B12 dan folat bisa menyebabkan seseorang terkena anemia. Kondisi ini ditandai dengan gejala cepat lelah, sakit kepala, dada terasa sesak, gangguan pencernaan, serta kaki terasa panas.
Kedua nutrisi di atas merupakan zat penting yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah dan memelihara kesehatan saraf. Artinya, kekurangan asupan vitamin B12 dan folat juga bisa menyebabkan gangguan saraf, seperti neuropati perifer.
4. Kutu air
Keluhan kaki terasa panas bisa disebabkan oleh infeksi jamur pada kaki, seperti kutu air. Selain itu, gejalanya dapat meliputi gatal pada sela-sela jari kaki, lecet, memerah, kulit pecah-pecah, bahkan kuku kaki yang menebal atau rapuh.
Jamur yang menyebabkan kutu air bisa lebih mudah menginfeksi kaki pada kondisi tertentu, seperti penggunaan kaus kaki yang lembap dan sepatu yang tertutup serta mandi di pemandian umum tanpa alas kaki pribadi.
5. Tarsal tunnel syndrome
Tarsal tunnel syndrome merupakan sebuah kondisi ketika saraf pergelangan kaki terjepit atau mengalami cedera. Beberapa kondisi bisa menyebabkan sindrom ini, seperti memiliki telapak kaki rata, mengalami kaki bengkak akibat keseleo di pergelangan kaki, atau patah tulang.
Beberapa penyakit, seperti varises, tumor, kista ganglion, atau radang sendi di kaki, juga bisa menyebabkan tarsal tunnel syndrome. Saat kondisi ini terjadi, sejumlah gejala akan dirasakan, mulai dari kaki terasa panas, mati rasa, kesemutan, hingga otot kaki yang melemah.
6. Gagal ginjal
Sensasi kaki terasa panas bisa disebabkan oleh penyakit gagal ginjal. Ini karena fungsi ginjal yang tidak bekerja secara semestinya bisa membuat racun menumpuk di dalam darah. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan saraf yang memicu terjadinya komplikasi, seperti neuropati perifer.
Artinya, penderitanya bisa mengalami keluhan sensasi kaki terasa panas. Selain itu, keluhan lain yang juga dapat dirasakan meliputi kaki bengkak, nyeri sendi, cepat lelah, sakit kepala, gatal pada kulit, dan gangguan tidur.
7. Hipotiroidisme
Kaki terasa panas juga bisa disebabkan oleh hipotiroidisme. Keterkaitan penyakit ini dengan keluhan kaki terasa panas belum diketahui secara pasti.
Namun, ada dugaan bahwa dalam jangka panjang, hipotiroidisme bisa menyebabkan tubuh menyimpan banyak cairan di area tertentu, termasuk kaki, sehingga menekan saraf kaki dan membuat kaki terasa panas.
8. Vaskulitis
Vaskulitis ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan dinding pembuluh darah menebal. Hal ini menyebabkan aliran darah tidak lancar dan mengakibatkan gangguan pada organ tubuh yang terdampak.
Apabila vaskulitis terjadi pada tangan atau kaki, bisa menyebabkan tangan atau kaki terasa panas, bengkak, dan mati rasa.
Cara Mengatasi Kaki Terasa Panas
Penanganan kaki terasa panas perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasakan keluhan ini, apalagi jika sudah sering dialami atau sampai menyebabkan sulit berjalan.
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan sejumlah pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, maupun elektromiografi (EMG).
Hasil pemeriksaan akan menentukan jenis penanganan yang dapat diberikan. Misalnya, pada kasus kaki terasa panas yang disebabkan oleh diabetes, pemberian obat diabetes dilakukan agar penyakit ini dikelola dengan baik sehingga keluhan kaki terasa panas ikut teratasi.
Pada kasus hipotiroidsme pun demikian. Untuk menghilangkan atau meredakan keluhan ini, dokter akan meresepkan obat yang mengandung hormon tiroid agar penyakit hipotiroidisme yang diderita bisa tertangani.
Dari kedua penanganan di atas bisa disimpulkan bahwa penanganan kaki terasa panas perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
Meski tidak selalu menghambat aktivitas, keluhan kaki terasa panas tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda penyakit tertentu yang memerlukan penanganan medis.
Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika keluhan kaki terasa panas terjadi terus-menerus, terlebih jika disertai gejala lain yang merujuk pada berbagai kondisi di atas.