Kalori tempe goreng lebih tinggi daripada tempe yang dikukus, direbus, atau ditumis. Meskipun tempe memiliki kandungan nutrisi yang baik, mengonsumsi tempe goreng dalam jumlah banyak dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.
Tempe sudah lama dikenal sebagai sumber protein yang murah dan mudah ditemukan. Ada banyak cara mengolah tempe dan salah satunya adalah digoreng. Gorengan tempe bahkan termasuk salah satu jajanan yang sangat umum dikonsumsi di Indonesia.
Meski demikian, menggoreng tempe dapat membuat makanan sehat ini mendapat tambahan kalori dan lemak yang lebih banyak, sehingga tidak selalu baik untuk kesehatan.
Kandungan Gizi Tempe
Dalam 100 gram tempe, terkandung sekitar 190–200 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
- 18–20 gram protein
- 8 gram karbohidrat
- 8,8–9 gram lemak
- 1,4 gram serat
- 10 miligram natrium
- 2,7 miligram zat besi
- 80 miligram magnesium
- 110 miligram kalsium
- 270 miligram fosfor
- 400 miligram kalium
Selain itu, tempe juga mengandung beragam nutrisi lain, seperti vitamin B, folat, zinc, tembaga, dan mangan. Tempe juga mengandung lemak sehat, yaitu lemak tak jenuh tunggal. Jenis lemak ini diketahui baik untuk mengontrol kolesterol serta memelihara kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Tempe umumnya memiliki tekstur yang lebih padat daripada produk kedelai lainnya, seperti tahu. Oleh karena itu, tempe dapat memberikan lebih banyak protein. Misalnya, jika di dalam 100 gram tahu mengandung 7 gram protein, kandungan protein di dalam tempe bisa mencapai tiga kali lipatnya dengan porsi yang sama.
Jumlah Kalori Tempe Goreng dan Risikonya
Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng akan meningkatkan kandungan kalori dalam suatu makanan. Saat digoreng dengan minyak, tempe akan kehilangan air dan lebih banyak menyerap lemak, sehingga kandungan kalorinya meningkat.
Jika digoreng dengan baluran tepung, kandungan kalori tempe bisa meningkat hingga sekitar 120%. Sebagai contoh, pada 100 gram tempe yang mengandung 200 kalori, jumlah kalori tersebut akan meningkat drastis hingga sekitar 440 kalori setelah tempe digoreng.
Sementara itu, jika digoreng tanpa tepung, jumlah kalori tempe goreng hanya akan meningkat sekitar 33% saja atau sekitar 270 kalori.
Tidak hanya meningkatkan kalori, menggoreng tempe atau jenis makanan lainnya juga bisa meningkatkan kandungan lemak jenuh atau lemak trans.
Makanan tinggi lemak trans diketahui tidak baik bila terlalu sering dikonsumsi karena bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan kanker.
Apabila tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat, seperti rutin olahraga dan pola makan sehat, konsumsi tempe goreng yang berlebihan bisa membuat Anda mengalami obesitas.
Cara mengolah Tempe Goreng agar Lebih Sehat
Agar manfaat dan kandungan nutrisi tempe bisa Anda peroleh dengan optimal, sebaiknya olah tempe dengan cara ditumis, dikukus, direbus, atau dipanggang. Anda juga bisa berkreasi dengan menambah tempe ke dalam sup, pepes, atau salad.
Jika Anda tetap ingin membuat tempe goreng, gunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak kanola. Anda juga tidak perlu menggunakan minyak terlalu banyak agar tempe tidak banyak menyerap lemak jenuh.
Saat mengolah tempe, ingat juga untuk tidak terlalu banyak menambahkan garam atau perasa buatan yang banyak mengandung natirum, misalnya MSG. Hal ini dikarenakan asupan garam atau natrium berlebih bisa meningkatkan tekanan darah Anda dan membuat Anda berisiko terkena hipertensi.
Secara umum, tempe merupakan salah satu makanan sehat yang umum dikonsumsi. Namun, karena terbuat dari kacang kedelai, makanan ini tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat alergi kedelai.
Selain itu, karena kalori tempe goreng cukup tinggi, Anda juga tidak dianjurkan untuk terlalu banyak mengonsumsi makanan ini, jika memiliki berat badan berlebih atau sedang menjalani diet.
Jika masih memiliki pertanyaan seputar kandungan nutrisi dan kalori tempe goreng, atau ingin menambahkan makanan ini ke dalam menu makanan sehari-hari, Anda bisa berkonsultasi ke dokter.