Kalsium karbonat adalah suplemen mineral untuk mencegah dan mengobati kekurangan kalsium. Kalsium karbonat juga tersedia dalam bentuk antasida untuk mengatasi gejala asam lambung berlebih, seperti heartburn atau nyeri ulu hati.

Kalsium karbonat biasanya digunakan sebagai suplemen untuk mencegah kekurangan kalsium, terutama pada ibu hamil dan lansia. Terpenuhinya kebutuhan kalsium sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, otot, jantung, dan saraf. Pada ibu hamil, kalsium karbonat juga penting untuk mencegah preeklamsia.

Kalsium Karbonat - Alodokter

Kalsium karbonat juga bisa ditemukan sebagai antasida. Sebagai antasida, obat ini bekerja dengan cara menurunkan tingkat keasaman lambung. Antasida dengan kandungan kalsium karbonat adalah salah satu obat maag untuk ibu hamil yang paling aman.

Merek dagang kalsium karbonat: Calos, Calporosis D 500, CDR, Day-Cal, Health+Care Erphabone, Maag Gel, Polysilane Max, Promag Double Action, Wellness Os-Cal

Apa Itu Kalsium Karbonat

Golongan Obat bebas
Kategori Suplemen mineral dan antasida
Manfaat Mengatasi kekurangan kalsium atau kelebihan asam lambung
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kalsium karbonat untuk ibu hamil Dalam dosis rendah (500–1000 mg per hari), suplementasi kalsium bisa bermanfaat untuk ibu hamil. Namun, dosis dan aturan minumnya tetap harus sesuai dengan anjuran dokter.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping kalsium dosis tinggi terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Kalsium dosis tinggi hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kalsium karbonat untuk ibu menyusui Kalsium karbonat umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Namun, pastikan pengunaannya tidak berlebihan dan dosisnya tidak melebihi 2,5 gr per hari.
Bentuk obat Tablet, kapsul, tablet kunyah, tablet effervescent, suspensi

Peringatan sebelum Mengonsumsi Kalsium Karbonat

Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan menggunakan kalsium karbonat jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Informasikan kepada dokter mengenai penggunaan kalsium karbonat jika Anda pernah atau sedang menderita batu ginjal, penyakit ginjal, kanker, kadar kalsium yang tinggi dalam darah (hiperkalsemia), penyumbatan usus, atau gangguan kelenjar paratiroid.
  • Konsultasikan kepada dokter jika Anda menderita fenilketonuria atau kondisi lain yang mengharuskan Anda membatasi asupan aspartam atau fenilalanin. Beberapa produk kalsium karbonat mungkin mengandung pemanis buatan aspartam.
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan kalsium karbonat jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah mengonsumsi kalsium karbonat.

Dosis dan Aturan Pakai Kalsium Karbonat

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan kalsium karbonat berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Kekurangan kalsium (hipokalsemia)

  • Dewasa: 0,5–4 gram per hari, terbagi dalam 1–3 dosis.
  • Anak usia 2–4 tahun: 0,75 gram, 2 kali sehari.
  • Anak usia ≥4 tahun: 0,75 gram, 3 kali sehari.

Kondisi: Asam lambung berlebih

  • Dewasa: 0,5–3 gram, saat gejala muncul. Dosis maksimal 8 gram per hari dengan durasi pengobatan sampai 2 minggu.
  • Anak usia 2–5 tahun: 0,375–0,4 gram saat gejala muncul. Dosis maksimal 1,5 gram per hari dengan durasi pengobatan sampai 2 minggu.
  • Anak usia 6–11 tahun: 0,75–0,8 gram saat gejala muncul. Dosis maksimal 3 gram per hari dengan durasi pengobatan sampai 2 minggu.
  • Anak usia ≥12 tahun: 0,5–3 gram saat gejala muncul. Dosis maksimal 7,5 gram per hari dengan durasi pengobatan sampai 2 minggu.

Kondisi: Kelebihan fosfor (hiperfosfatemia) pada penderita gagal ginjal kronis

  • Dewasa: 3–7 gram per hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis.

Cara Mengonsumsi Kalsium Karbonat dengan Benar

Baca petunjuk pada kemasan obat atau ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalsium karbonat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan kalsium karbonat dengan benar:

  • Jika Anda mengonsumsi kalsium karbonat tablet kunyah, kunyah tablet terlebih dahulu dan jangan menelan obat secara utuh.
  • Untuk kalsium karbonat bentuk suspensi, pastikan untuk mengocok botol sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat agar dosis lebih tepat.
  • Jika Anda sedang minum obat lain, beri jeda minimal 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi kalsium karbonat.
  • Selama menjalani terapi dengan kalsium karbonat, khususnya dalam jangka panjang, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes darah atau tes urine secara rutin untuk memantau fungsi ginjal Anda.
  • Tepati jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter jika Anda diminta untuk mengonsumsi kalsium karbonat secara rutin.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi kalsium karbonat, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Simpan kalsium karbonat di dalam suhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Kalsium Karbonat dengan Obat Lain

Berikut ini adalah beberapa interaksi antarobat yang dapat terjadi apabila kalsium karbonat digunakan bersamaan dengan obat lain:

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan kalsium karbonat bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Kalsium Karbonat

Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi kalsium karbonat adalah:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan di atas tidak segera mereda atau makin berat. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Nyeri tulang atau otot
  • Linglung atau perubahan suasana hati
  • Lelah yang tidak biasa
  • Penurunan berat badan yang tidak biasa
  • Sulit buang air kecil