Beberapa penelitian menyebutkan produk herbal memiliki kandungan tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Cari tahu apa saja kandungan lain yang umum ditemukan dalam obat herbal yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh Anda.
Obat herbal umumnya terdiri dari kandungan yang tidak jauh berbeda dengan buah, sayur, atau rempah yang biasanya Anda gunakan sebagai bahan masakan, bumbu penyedap makanan, atau minuman.
Produk herbal termasuk ke dalam suplemen makanan yang tersedia dalam bentuk cairan, pil, kapsul atau tablet, dan berperan sebagai tambahan pada menu diet makanan Anda, bukan sebagai pengganti makanan.
Berbagai Kandungan Obat Herbal untuk Daya Tahan Tubuh
Berikut ini adalah beberapa kandungan herbal yang sudah terbukti memiliki manfaat kesehatan berdasarkan banyaknya jumlah penelitian yang dilakukan terhadapnya, yaitu:
1. Buah sitrus
Jeruk bali (Citrus Maxima Fructus) adalah salah satu contoh dari buah sitrus. Buah sitrus mengandung vitamin C yang membuat produksi sel darah putih meningkat sehingga mampu melawan infeksi di dalam tubuh. Anda memerlukan asupan vitamin C secara harian untuk menjaga daya tahan tubuh.
2. Bawang putih
Selain kemampuannya dalam melawan infeksi, konsumsi bawang putih atau Alium Sativum Bulbus juga bisa membantu menurunkan tekanan darah dan menghambat pengerasan pembuluh darah. Satu penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meringankan gejala flu.
3. Bayam
Selain kaya akan vitamin C, bayam (Amaranthus Tricolor Folium) juga memiliki kandungan antioksidan dan beta-karoten yang menjadikan sistem kekebalan tubuh semakin kuat dalam memerangi infeksi.
Untuk mendapatkan manfaat bayam secara maksimal, Anda dianjurkan untuk tidak berulang atau terlalu lama memasaknya, agar kandungan nutrisi bayam tetap terjaga. Tetapi data tersebut diperoleh dari penelitian pada hewan. Untuk menilai manfaat kesehatannya pada manusia masih perlu dilakukan studi lebih lanjut.
4. Pepaya
Buah pepaya (Carica Papaya Fructus) memiliki persentase asupan vitamin C harian yang direkomendasikan sebesar 224 persen, sehingga menjadikannya salah satu tanaman dengan kandungan vitamin C terbanyak.
Selain vitamin C, pepaya juga memiliki efek antiperadangan dan zat lain yang berguna bagi kesehatan tubuh, seperti folat, vitamin B, dan kalium. Tetapi efek antiperadangan ini masih terbatas pada penelitian dengan hewan percobaan. Untuk menilai efek penguat kekebalan tubuhnya pada manusia masih perlu diteliti lebih lanjut.
5. Kiwi
Kiwi atau Actinidia deliciosa fructus adalah tanaman kaya vitamin C selain pepaya yang juga memiliki kandungan folat, kalium dan vitamin K. Nutrisi lain dalam buah kiwi turut membantu tubuh melawan infeksi, sekaligus menjaga tubuh dapat tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Dari suatu penelitian didapatkan bahwa konsumsi satu buah kiwi setiap minggu ditambah rutin olahraga dan menjalani pola makan sehat dapat meningkatkan kadar lemak baik (HDL).
Tidak hanya kekebalan tubuh, tanaman-tanaman ini juga dipercaya mampu mengurangi risiko gangguan kesehatan. Tanaman-tanaman seperti kemangi (basil) dan kayu manis adalah beberapa contoh tanaman lain yang memiliki manfaat serupa.
Kemangi dipercaya bisa menurunkan produksi kortisol yang dapat memicu stres, sementara kayu manis juga terbukti bisa mengurangi risiko Anda terserang penyakit jantung, diabetes, dan penurunan fungsi sistem saraf. Tetapi efek kemangi ini masih terbatas pada hewan penelitian.
Perlukah Mengonsumsi Obat Herbal?
Sama halnya dengan obat yang Anda dapatkan dari dokter, obat herbal atau suplemen juga berpotensi menyebabkan efek samping meskipun cukup jarang terjadi, seperti reaksi alergi, reaksi akibat interaksi dengan obat lain baik yang diresepkan atau tidak.
Obat herbal memiliki kandungan kimia aktif yang berpotensi untuk berinteraksi dengan obat lain. Hal ini dapat memengaruhi kinerja obat, risiko efek samping, dan metabolisme obat di dalam tubuh.
Selain itu, kebanyakan uji penelitian yang mengkaji manfaat kesehatan dari produk herbal ini juga terbatas pada hewan penelitian. Manfaat kesehatan bagi manusia berikut risiko dan efek sampingnya masih perlu diteliti lebih lanjut.
Inilah sebabnya para ahli memberi rekomendasi untuk tetap bijak dalam mengambil keputusan, terkait penggunaan obat herbal. Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai obat herbal sebelum Anda membeli atau mengonsumsinya.
Diskusikan juga bersama dokter mengenai tingkat kebutuhan dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda. Dokter mungkin saja memberi rekomendasi obat herbal atau suplemen jika dirasa Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan atau pengobatan yang sedang dilakukan.