Kanker bibir adalah salah satu jenis kanker mulut yang terjadi ketika sel kanker berkembang dan tumbuh secara tidak terkendali di bibir. Gejala awal kanker bibir biasanya disepelekan karena terlihat tidak serius, seperti bibir pecah-pecah atau sariawan.
Kanker bibir umumnya bermula pada kulit bibir, baik bibir bagian luar maupun bagian dalam yang tersambung dengan rongga mulut. Jenis kanker yang paling sering menyebabkan kanker bibir adalah karsinoma sel skuamosa.
Jenis kanker bibir ini bisa menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang segera agar kondisinya tidak makin parah. Jika ditangani dengan cepat, kanker bibir diketahui memiliki peluang kesembuhan yang tinggi.
Penyebab Kanker Bibir
Penyebab kanker bibir belum diketahui secara pasti. Secara umum, kanker bermula ketika DNA sel mengalami perubahan (mutasi). Perubahan ini membuat sel tumbuh tidak terkendali sehingga menjadi sel kanker. Sel kanker ini bisa menyebar ke jaringan di sekitarnya atau menyebar ke area tubuh lain melalui darah atau cairan limfatik.
Faktor risiko kanker bibir
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker bibir adalah:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Terlalu sering terpapar sinar matahari
- Menderita infeksi HPV
- Memiliki sistem imun yang lemah
- Mengalami luka berulang di bibir, misalnya karena tusuk gigi atau tergigit
Gejala Kanker Bibir
Gejala awal kanker bibir umumnya berupa luka. Kondisi ini sering dianggap sebagai gejala penyakit lain yang tidak lebih berbahaya, seperti sariawan atau luka karena tergigit saat makan. Namun, luka yang disebabkan oleh kanker bibir biasanya tidak kunjung sembuh dan bertambah parah.
Beberapa gejala kanker bibir lain adalah:
- Luka yang tidak kunjung sembuh atau bertambah besar
- Muncul benjolan (tumor) atau penebalan pada area tertentu di bibir
- Perubahan warna bibir, misalnya muncul bercak merah atau putih di bibir
- Timbul area berwarna pucat di bibir yang terlihat seperti bekas luka
- Bercak pada bibir yang mengelupas atau terasa gatal
- Perdarahan, nyeri, dan mati rasa di area bibir
- Rahang bengkak
Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila memiliki salah satu dari faktor risiko kanker bibir. Selain itu, lakukan kontrol rutin ke dokter gigi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Dengan demikian, risiko terjadinya kanker bibir bisa berkurang.
Diagnosis Kanker Bibir
Untuk melakukan diagnosis kanker bibir, dokter akan menanyakan kepada pasien beberapa hal berikut:
- Gejala yang dialami
- Penyebab luka pada bibir
- Penyakit yang pernah diderita
- Kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol
- Obat-obatan yang dikonsumsi atau terapi yang sedang dijalani
Setelah tahap wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda kanker pada bibir, kemudian dilanjutkan dengan beberapa tes berikut:
- Tes darah lengkap, untuk melihat keberadaan sel kanker
- Biopsi, untuk memastikan keberadaan sel kanker pada jaringan bibir
- CT scan, PET scan, dan MRI, untuk melihat apakah terjadi penyebaran kanker
- Endoskopi, untuk mendeteksi penyebaran kanker bibir ke mulut atau saluran pencernaan yang lebih jauh
Pengobatan Kanker Bibir
Metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi kanker bibir antara lain:
- Operasi, untuk mengangkat sel kanker dan memperbaiki bentuk bibir jika tumor berukuran besar
- Terapi radiasi, untuk mematikan sel kanker menggunakan sinar X
- Kemoterapi, untuk membunuh sel kanker menggunakan obat-obatan, bisa dalam bentuk minum atau infus
- Terapi obat target, untuk mematikan sel kanker tanpa mengganggu sel-sel tubuh yang sehat
- Imunoterapi, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien dalam menghadapi sel kanker
Pengobatan di atas dapat dilakukan sendiri-sendiri atau dikombinasikan antara satu dengan yang lain. Untuk kanker bibir yang sudah menyebar atau sulit untuk diobati, pengobatan yang dipilih biasanya hanya untuk meringankan gejala, biasanya dengan kemoterapi atau imunoterapi.
Komplikasi Kanker Bibir
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat kanker bibir adalah:
- Perubahan bentuk bibir sehingga mengubah penampilan
- Kesulitan makan jika kanker sudah besar atau menyebabkan luka yang nyerinya tidak tertahankan
- Penyebaran kanker ke mulut atau saluran pencernaan yang lebih jauh
- Penyebaran kanker ke kelenjar getah bening atau saraf
- Gangguan emosional dan psikologis, seperti depresi
Selain itu, komplikasi juga dapat muncul akibat pengobatan kanker bibir. Beberapa komplikasi tersebut antara lain:
- Tubuh mudah lelah
- Mual dan muntah
- Rambut rontok
- Anemia
- Hilang nafsu makan
- Berat badan menurun
- Sakit tenggorokan
- Rentan mengalami infeksi
Pencegahan Kanker Bibir
Untuk mengurangi risiko terkena kanker bibir, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Berhenti merokok
- Membatasi konsumsi minuman alkohol
- Menggunakan pelembap bibir yang mengandung SPF
- Melakukan vaksin HPV
- Tidak berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan atau tanpa menggunakan kondom
- Melakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara berkala
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menggosok gigi 2 kali sehari
- Menjaga sistem imun tubuh dengan beristirahat dan tidur yang cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi, serta berolahraga rutin