Kanker jantung adalah benjolan yang muncul akibat pertumbuhan sel kanker di serambi atau bilik jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung, perikarditis, atau aritmia. Kanker jantung juga dapat menyebar ke organ lain di luar jantung.
Jantung terdiri dari jaringan ikat dan sel otot yang tidak berubah dengan cepat. Hal ini menyebabkan kanker yang benar-benar berasal dari jantung (kanker jantung primer) sangat jarang terjadi. Meski begitu, tidak jarang jantung terkena kanker yang berasal dari organ lain (metastasis) atau disebut juga kanker jantung sekunder.
Jenis Kanker Jantung
Berikut ini adalah contoh jenis kanker jantung primer yang dapat terjadi:
1. Cardiac angiosarcoma
Cardiac angiosarcoma bermula di serambi jantung sebelah kanan. Kanker jenis ini tumbuh dengan cepat dan sangat berisiko menyebar ke bagian lain di jantung atau tubuh.
2. Cardiac rhabdomyosarcoma
Cardiac rhabdomyosarcoma bermula di serambi kanan jantung, tetapi juga dapat berkembang di serambi kiri jantung dan bilik jantung. Benjolan yang muncul akibat kanker jenis ini lama-kelamaan dapat mengisi ruangan jantung dan menghalangi aliran darah.
3. Pericardial mesothelioma
Pericardial mesothelioma merupakan jenis kanker jantung yang dapat menyebar ke tulang belakang, jaringan lunak di dekatnya, bahkan hingga ke otak. Kondisi ini dapat menyebabkan tamponade jantung.
4. Primary lymphoma
Primary lymphoma biasanya menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya karena menderita HIV atau AIDS. Jenis kanker jantung yang sangat jarang terjadi ini cenderung tumbuh dengan cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung, aritmia, atau tamponade jantung.
Kanker jantung sekunder jauh lebih sering terjadi daripada kanker jantung primer. Penyebab kanker jantung sekunder adalah kanker dari organ lain, bisa organ yang jauh maupun dekat dari jantung. Penyebab kanker jantung sekunder yang paling banyak adalah:
- Kanker kulit melanoma
- Kanker paru-paru
- Kanker payudara
- Kanker esofagus
- Kanker kolorektal
- Leukemia
Penyebab Kanker Jantung
Kanker pada umumnya terjadi karena sel mengalami perubahan atau mutasi sehingga sel tersebut tumbuh secara tidak terkendali. Penyebab kanker jantung sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, misalnya:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Berusia 30–50 tahun
- Memiliki kebiasaan merokok
- Menderita HIV atau AIDS
- Memiliki keluarga yang juga menderita kanker jantung
- Pernah terpapar sinar radiasi
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
Gejala Kanker Jantung
Gejala kanker jantung yang paling umum adalah gagal jantung yang terjadi secara tiba-tiba. Gejala tersebut meliputi:
- Sesak napas bahkan saat sedang beraktivitas atau hanya mengerjakan sesuatu yang ringan
- Sangat mudah kelelahan
- Sulit bernapas ketika sedang berbaring
- Merasa seperti tercekik
- Dada terasa penuh atau berat
- Aritmia dan detak jantung cepat
- Nyeri dada
- Pingsan
- Bengkak pada kaki, tungkai, pergelangan kaki, atau perut
- Pembesaran pembuluh darah di leher
Kapan harus ke dokter
Periksakan diri ke dokter jika Anda atau orang terdekat mengalami berbagai gejala yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan jika Anda memiliki faktor risiko yang telah disebutkan di atas, terutama bila ada keluarga yang juga menderita kanker jantung.
Diagnosis Kanker Jantung
Untuk mendiagnosis kanker jantung, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala, serta riwayat kesehatan pada pasien dan keluarganya. Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan melakukan beberapa tes penunjang berikut untuk menegakkan diagnosis kanker jantung:
- Ekokardiografi, untuk mendeteksi ukuran dan lokasi benjolan
- Elektrokardiogram, untuk mendeteksi aritmia dan kerusakan pada otot jantung
- Pemindaian dengan CT scan dan MRI, untuk lebih memastikan ukuran, lokasi, dan karakteristik lain dari benjolan
- Rontgen dada, untuk mendeteksi pembesaran jantung atau edema paru
- Kateterisasi jantung, untuk memeriksa apakah terjadi penyempitan pada pembuluh darah jantung
- Biopsi, untuk mengetahui jenis kanker yang terjadi pada jantung
Pengobatan Kanker Jantung
Pengobatan kanker jantung tergantung pada lokasi dan ukuran benjolan, serta faktor lain, seperti kesehatan dan usia pasien. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh dokter untuk menangani kanker jantung, yaitu:
- Kemoterapi atau terapi radiasi, untuk mengecilkan benjolan dan meringankan gejala kanker jantung
- Operasi, untuk mengangkat kanker yang menutupi ruang jantung dan aliran darah
- Transplantasi jantung, untuk mengganti jantung yang sakit dengan jantung yang sehat dari donor, jika pilihan lain sudah tidak memungkinkan
Komplikasi Kanker Jantung
Kanker jantung dapat memengaruhi fungsi kerja jantung penderitanya. Hal tersebut dapat menyebabkan sejumlah masalah yang berisiko mengancam jiwa. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin muncul akibat kanker jantung:
- Serangan jantung
- Stroke
- Gagal jantung yang parah
- Gangguan pernapasan
- Tamponade jantung
- Perikarditis
Kanker jantung juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain, tetapi paling sering menyebar ke sistem saraf, seperti tulang belakang atau otak. Selain itu, kanker jantung juga dapat menjalar ke organ paru-paru.
Gejala dari kanker jantung yang menyebar ke bagian tubuh lain bisa meliputi:
- Sakit punggung kronis
- Linglung atau gangguan ingatan
- Batuk darah
Pencegahan Kanker Jantung
Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, kanker jantung sulit untuk dicegah. Namun, karena kebanyakan kanker jantung disebabkan oleh penyebaran kanker dari tempat lain, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kanker ini, misalnya:
- Berhenti merokok
- Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
- Menghindari paparan sinar matahari yang terlalu lama
- Menjauhi paparan radiasi atau menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standard jika bekerja di sekitar radiasi
- Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang setiap harinya
- Melakukan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks
- Mengawasi kondisi kesehatan sendiri, misalnya dengan melakukan SADARI atau memeriksa perubahan tahi lalat, dan berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan yang mencurigakan