Merasakan gerakan janin tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang tua. Terlebih aktivitas ini juga berperan besar dalam membangun ikatan awal antara orang tua dan anak. Jadi, kapan normalnya Bunda dan Ayah bisa merasakan gerakan Si Kecil dalam kandungan?
Bunda dan Ayah mungkin menantikan momen ketika dapat merasakan gerakan janin di dalam kandungan. Selain menjalin ikatan dengan janin, aktivitas ini juga dapat meyakinkan orang tua bahwa janin tumbuh dan berkembang dengan baik.
Lalu, pada usia kehamilan berapa Bunda dan Ayah bisa merasakan gerakan Si Kecil?
Kapan Gerakan Janin Bisa Dirasakan oleh Orang Tua?
Waktu merasakan gerakan janin bisa berbeda-beda pada tiap orang tua. Bunda umumnya bisa merasakan gerakan janin saat usia kehamilan berkisar antara 16–22 minggu. Namun, Ayah mungkin harus menunggu sedikit lebih lama agar bisa ikut merasakan kelincahan Si Kecil dalam kandungan.
Gerakan janin di dalam perut ibu hamil biasanya baru dapat dirasakan dari luar saat trimester kedua atau tepatnya saat usia kehamilan 20–24 minggu.
Semakin bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin dapat semakin terasa dan sering terjadi. Pada trimester ketiga kehamilan, janin bahkan bisa bergerak hingga sekitar 30 kali dalam 1 jam.
Akan tetapi, setiap ibu hamil bisa memiliki pengalaman yang berbeda karena tiap kehamilan pada dasarnya bersifat unik. Ada sebagian ibu hamil yang bisa merasakan gerakan janin lebih awal, namun ada juga yang harus menunggu lebih lama untuk merasakannya.
Beberapa Hal yang Memengaruhi Gerakan Janin
Gerakan janin dari luar perut bisa terasa tergantung ketebalan dinding perut. Jika tubuh ibu hamil terbilang gemuk, Ayah mungkin perlu menunggu hingga menjelang trimester ketiga agar bisa merasakan gerakan janin.
Selain itu, tingkat aktivitas janin dan lokasi plasenta atau ari-ari juga ikut berpengaruh. Pada ibu hamil dengan letak ari-ari di rahim bagian depan (plasenta anterior), gerakan janin akan lebih sulit dirasakan dari luar rahim karena dinding rahim terhalang oleh plasenta.
Pentingnya Merasakan Gerakan Janin
Gerakan janin menjadi salah satu pertanda baik atau tidaknya kondisi janin di dalam kandungan. Jika janin banyak bergerak, besar kemungkinan perkembangannya lancar dan ia dalam keadaan sehat.
Sebaliknya, jika gerakannya jarang atau janin tidak bergerak seharian, bahkan tidak terasa sama sekali, bisa jadi ada masalah kesehatan yang sedang menimpa janin.
Beberapa kondisi yang bisa membuat janin jarang bergerak adalah gawat janin dan stillbirth. Kendati demikian, janin jarang bergerak bisa saja dikarenakan ia sedang menikmati tidur panjangnya. Ini adalah hal yang normal terjadi.
Tidak ada batasan jumlah gerakan yang menandakan bahwa janin sehat atau tidak. Pasalnya, keaktifan tiap janin berbeda. Namun, kebanyakan janin yang sehat akan bergerak sekitar 10 kali atau lebih setiap harinya.
Cara terbaik untuk memantau kesehatan janin melalui gerakannya adalah dengan mengetahui rata-rata gerak janin. Caranya, catat berapa kali janin bergerak dalam satu jam di satu waktu yang sama, misal sore hari.
Lakukan hal ini selama beberapa hari. Nantinya, Bunda dan Ayah akan tahu berapa banyak janin umumnya bergerak dalam satu jam. Jadi, ketika janin bergerak lebih jarang dari biasanya, Bunda dan Ayah bisa langsung memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter atau bidan.
Cara Merangsang Gerakan janin
Janin bisa merasakan dan merespons sentuhan kasih sayang dari luar perut, lho! Sejak di dalam kandungan, janin bisa mendengar, merasakan, dan mengingat. Dengan demikian, ia mampu merasakan cinta orang tuanya.
Jika janin tiba-tiba kurang aktif, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk merangsangnya bergerak, yaitu:
Mengajak janin bicara
Saat usia kehamilan mencapai 26 minggu, janin sudah mulai bisa mendengar suara dari luar tubuh ibunya. Oleh karena itu, janin bisa dirangsang untuk bergerak ketika ia diajak berbicara. Tak hanya itu, sering mengajak janin berbicara juga akan membangun ikatan emosional antara orang tua dan janin.
Memutarkan musik untuk janin
Selain mengajak janin berbicara, Bunda dan Ayah juga bisa merangsang gerakan janin dengan cara memutar musik untuk didengar oleh janin.
Sebetulnya tidak ada ukuran pasti jenis musik apa yang paling baik untuk bayi. Namun, Bunda dan Ayah bisa memilih lagu atau musik dengan nada dan alunan suara yang lembut dan menenangkan. Saat memutarkan musik, putarlah musik pada volume suara yang tidak terlalu kencang.
Mengusap perut ibu hamil
Menurut penelitian, sentuhan adalah hal yang paling memicu respons janin. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa janin paling aktif bergerak ketika perut ibu hamil diusap-usap dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Dalam mengusap perut atau merasakan gerakan janin, Bunda atau Ayah perlu melakukannya dengan hati-hati dan perlahan. Gunakan minyak atau krim yang mengandung vitamin E apabila kulit perut terasa gatal. Bila perlu, pasanglah aromaterapi untuk menambah sensasi relaksasi.
Selain bermanfaat untuk janin, ternyata pijatan juga bisa membuat Bunda menjadi lebih rileks dan tidur lebih nyenyak. Pijatan juga bisa meringankan rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh Bunda.
Namun, sebagai langkah aman, mengelus-elus perut Bunda sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan pada trimester pertama kehamilan.
Jika cara-cara di atas sudah dicoba namun Si Kecil tidak masih juga jarang bergerak atau bahkan tidak bergerak sama sekali dalam 2 hari berturut-turut, Bunda sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter kandungan. Hal ini bisa menjadi pertanda Bunda mengalami gawat janin atau bahkan stillbirth.