Ada beragam pilihan makanan sehat untuk bayi yang berasal dari bahan organik, mulai dari sayuran hingga buah-buahan. Meski kandungan nutrisinya tidak jauh berbeda dari makanan biasa atau nonorganik, tetapi makanan organik diklaim lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Setelah bayi mengenal makanan padat, tak sedikit orang tua yang memilih bahan organik sebagai makanan sehat untuk bayi. Hal ini karena makanan organik diproduksi dengan metode alami atau diproses tanpa menggunakan bahan kimia, senyawa tambahan, dan rekayasa genetik, sehingga dianggap lebih menyehatkan.
Alasan Makanan Organik Dianggap Lebih Sehat untuk Bayi
Hingga kini, pestisida masih banyak digunakan petani untuk melindungi tanaman dari serangan serangga atau hama. Namun, penggunaan zat kimia ini dapat meninggalkan residu pada produk makanan.
Tak heran bila para orang tua kerap mengutamakan bahan organik sebagai makanan sehat untuk diberikan kepada bayinya. Selain itu, ada alasan lain yang membuat banyak orang tua memilih bahan organik untuk makanan bayi, di antaranya:
- Fungsi saluran pencernaan dan daya tahan tubuh bayi belum sempurna, sehingga lebih berisiko terhadap paparan pestisida dibandingkan dengan orang dewasa.
- Rasa makanan organik dinilai lebih enak
- Kandungan nutrisi di dalam makanan organik lebih banyak
PIlihan Makanan Sehat untuk Bayi dari Bahan Organik
Ada beberapa pilihan makanan organik yang bisa Bunda tambahkan ke dalam menu makan sehat Si Kecil, di antaranya:
1. Bayam
Pestisida sering digunakan untuk sayuran hijau, termasuk bayam. Bila Bunda khawatir akan paparan residu yang mungkin menempel pada sayuran tersebut, Bunda bisa memilih bayam organik. Bayam diketahui kaya akan zat besi yang baik untuk pembentukan sel darah merah dalam tubuh Si Kecil.
2. Kentang
Kentang diduga lebih mudah menyerap pestisida dari dalam tanah. Oleh karena itu, kentang organik dianggap lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi Si Kecil karena bebas pestisida sintetis.
Namun, Bunda dianjurkan untuk tetap mencuci kentang hingga bersih terlebih dahulu sebelum mengolah dan memberikannya kepada Si Kecil agar tetap aman dikonsumsi.
3. Brokoli
Brokoli memiliki tekstur yang sulit dibersihkan. Jadi, Bunda bisa mempertimbangkan untuk memilih brokoli organik yang bebas pestisida agar terhindar dari paparan residu bahan kimia yang sulit terjangkau saat dibersihkan.
4. Stroberi
Stroberi merupakan salah satu buah yang diduga memiliki kandungan residu pestisida tertinggi. Agar tetap aman dikonsumsi, Bunda bisa mulai memilih stroberi organik untuk diberikan kepada Si Kecil.
Selain itu, stroberi organik juga diketahui memiliki kadar antioksidan 8,5% lebih banyak daripada stroberi nonorganik.
5. Apel dan pir
Saat mengonsumsi apel dan pir yang kaya serat, banyak orang yang mengupas kulitnya agar terhindar dari kandungan pestisida. Padahal, kandungan nutrisi yang terdapat di kulit apel maupun pir tidaklah sedikit.
Bila Bunda khawatir akan kandungan pestisida di kulit buah, Bunda bisa memilih makanan organik dan tentunya tetap cuci buah dengan air mengalir, ya.
Meski makanan organik untuk bayi diklaim memiliki beberapa keunggulan, tetapi studi menyebutkan bahwa kandungan nutrisi sebagian makanan organik pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan makanan biasa.
Terlebih, harga makanan organik lebih mahal dibandingkan dengan makanan biasa sehingga perlu pertimbangan lebih lanjut untuk rutin mengonsumsinya sehari-hari.
Di sisi lain, standar penggunaan pestisida telah diatur oleh pemerintah agar tidak melebihi batas yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini membuat klaim makanan nonorganik memiliki residu pestisida lebih banyak masih belum dapat dipastikan.
Jadi, makanan organik maupun nonorganik sebenarnya tidak jauh berbeda kandungan nutrisinya dan tetap aman dikonsumsi.
Akan tetapi, memilih makanan sehat untuk bayi tidak sebatas pada pilihan makanan organik atau nonorganik saja, melainkan penerapan pola makan bergizi seimbang dan mengolah makanan dengan benar.
Jika Bunda masih ragu memberikan makanan sehat untuk bayi dari bahan organik maupun nonorganik, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapat rekomendasi makanan terbaik sesuai kondisi Si Kecil.