Minum air putih memang memiliki banyak manfaat, tetapi kebanyakan minum air putih justru berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, konsumsilah air putih sesuai kebutuhan tubuh.
Air adalah komponen utama dalam tubuh. Sekitar 50–70% bagian tubuh terdiri dari air. Setiap sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh membutuhkan air agar tugasnya berjalan dengan optimal. Itulah yang membuat Anda harus memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya, termasuk dengan minum air putih.
Meski demikian, kebanyakan minum air putih ternyata tidak baik karena dapat menyebabkan tubuh kelebihan cairan (overhidrasi). Overhidrasi dapat menimbulkan gangguan, salah satunya adalah ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi ini perlu segera ditangani agar tidak membahayakan kesehatan.
Tanda Jika Tubuh Kebanyakan Minum Air Putih
Orang yang mengalami overhidrasi pada awalnya tidak menunjukkan tanda-tanda apapun. Namun, warna urine dapat menjadi indikator kecukupan cairan dalam tubuh.
Warna urine lebih gelap merupakan tanda awal dehidrasi, sehingga Anda membutuhkan lebih banyak air agar tubuh tetap terhidrasi. Sementara itu, urine yang tidak berwarna atau jernih bisa menjadi tanda bahwa Anda kebanyakan minum air putih.
Selain perubahan warna urine, kebanyakan minum air putih juga bisa ditandai dengan sering minum air meskipun tidak haus, sering buang air kecil, serta perubahan warna pada tangan, kaki, dan bibir.
Dampak Kebanyakan Minum Air Putih
Kebanyakan minum air putih atau overhidrasi umumnya jarang menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Namun, kebanyakan minum air putih bisa membuat ginjal tidak dapat membuang kelebihan air di dalam tubuh. Akibatnya, kadar garam dalam tubuh menurun (hiponatremia).
Ketika tubuh kebanyakan minum air putih hingga terjadi hiponatremia, sel-sel tubuh akan menyerap lebih banyak air sehingga terjadilah pembengkakan. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala, mulai dari yang ringan hingga mengancam nyawa.
Berikut ini adalah beberapa gejala hiponatremia:
- Mual atau muntah
- Kembung
- Kram otot
- Mudah lelah
- Sakit kepala
- Tangan dan kaki bengkak
- Gelisah dan cepat marah
Hiponatremia biasanya lebih berisiko dialami oleh orang yang melakukan aktivitas fisik berat dan memerlukan banyak minum, seperti atlet. Selain itu, orang yang mengonsumsi obat psikotropika, seperti ekstasi, juga lebih berisiko mengalami penurunan kadar garam dalam tubuh.
Tips Meminimalkan Dampak Kebanyakan Minum Air Putih
Overhidrasi karena kebanyakan minum air putih harus segera ditangani. Sebab, jika dibiarkan tanpa penanganan, overhidrasi dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, bahkan kematian. Untuk mengatasi overhidrasi yang disebabkan oleh kebanyakan minum air putih, segera hentikan konsumsi air.
Anda juga perlu memerhatikan berapa banyak cairan yang dikonsumsi dalam sehari. Setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat aktivitas fisik, iklim, ukuran tubuh, kecepatan tubuh memproses makanan, usia, dan jenis makanan serta minuman yang dikonsumsi. Umumnya, orang dewasa yang sehat memerlukan 8 gelas atau sekitar 2 liter air putih setiap hari.
Selain dari minum air putih, Anda juga bisa mencukupi kebutuhan cairan tubuh dari makanan yang mengandung banyak air. Beberapa jenis makanan yang tinggi kandungan airnya adalah sayur dan buah, seperti bayam dan semangka.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebanyakan minum air putih tidaklah baik bagi kesehatan. Terlepas dari banyaknya manfaat air putih, overhidrasi karena kebanyakan minum air putih perlu dihindari. Anda bisa melakukannya dengan tidak minum air lebih dari 8 gelas per harinya.
Namun, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau penyakit ginjal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk untuk menghindari kebanyakan minum air putih. Hal ini karena pada kondisi tertentu, asupan air putih perlu dibatasi dengan ketat.