Vagina gatal saat hamil adalah kondisi yang wajar terjadi. Penyebab paling umum adalah karena adanya perubahan hormon normal selama kehamilan. Namun, ada juga beberapa kebiasaan yang bisa memicu vagina gatal saat hamil, seperti sering menahan buang air kecil hingga kurang istirahat.
Vagina gatal saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya adalah karena adanya infeksi bakteri dan infeksi jamur pada vagina, serta perubahan hormon yang menyebabkan perubahan tingkat keasaman (pH) vagina dan memicu iritasi.
Perubahan hormonal selama kehamilan juga bisa menyebabkan keputihan yang normal pada ibu hamil. Lendir yang keluar dari area kemaluan Bumil bertujuan untuk melindungi vagina dari infeksi. Namun, jika jumlahnya berlebihan, keputihan bisa mengiritasi kulit bagian luar vagina (vulva) hingga menyebabkan munculnya vagina gatal.
Hindari Kebiasaan Pemicu Vagina Gatal Saat Hamil
Untuk menurunkan risiko timbulnya vagina gatal saat hamil, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari, yaitu:
1. Menggunakan celana dalam terlalu ketat
Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat karena dapat menyebabkan area di sekitar vagina menjadi lembap. Kondisi yang lembap ini memungkinkan bakteri dan jamur tumbuh subur. Pakaian yang ketat juga dapat menyebabkan lebih banyak gesekan pada kulit sehingga menyebabkan iritasi dan gatal.
Sebaiknya, Bumil memilih pakaian dalam yang ukurannya pas, tidak terlalu sempit dan berbahan katun yang nyaman serta mampu menyerap keringat.
2. Kurang menjaga kebersihan organ intim
Saat hamil, membersihkan organ intim memang menjadi lebih sulit akibat pertambahan ukuran perut. Meski begitu, sebisa mungkin usahakan untuk selalu membilas area organ intim dan kelamin setiap selesai buang air.
Untuk menghindari penyebaran bakteri dari anus ke vagina, dahulukan membersihkan area vagina, kemudian lanjutkan ke dubur. Hindari melakukan sebaliknya. Setelah itu, lap kering menggunakan tisu atau handuk sebelum kembali memakai celana agar tidak lembap.
3. Tidur menggunakan pakaian dalam yang lembap
Tidur dengan pakaian dalam dapat meningkatkan kelembapan vagina sepanjang malam, apalagi jika suasana kamar dan membuat ibu hamil berkeringat. Hal ini akan memicu iritasi kulit dan pertumbuhan jamur di vagina sehingga menyebabkan rasa gatal.
4. Kurang minum dan sering menahan buang air kecil (BAK)
Kurang minum bisa meningkatkan risiko Bumil mengalami dehidrasi, lho. Hal ini juga bisa menyebabkan vagina kering. Vagina kering bisanya lebih mudah mengalami iritasi, terutama jika bergesekan terus menerus dengan pakaian dalam. Iritasi vagina juga akan menyebabkan kemunculan rasa gatal. Selain itu, kurang minum akan membuat Bumil lebih jarang buang air kecil. Padahal, pipis teratur dapat membantu membersihkan bakteri maupun jamur di sekitar vagina yang bisa menyebabkan infeksi.
5. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis
Kadar gula darah yang terlalu tinggi dan tidak dikontrol berkaitan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, lho. Nah, risiko ini akan meningkat jika seseorang memiliki kebiasaan makan makanan manis dalam jumlah berlebihan.
Ibu hamil yang mengalami peningkatan kadar gula darah yang tidak kunjung dikontrol juga akan mengalami hal yang sama. Penurunan sistem kekebalan tubuh pada Bumil akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi, termasuk infeksi jamur di vagina yang menyebabkan munculnya rasa gatal.
6. Kurang istirahat
Selama hamil, Bumil mungkin rentan mengalami kurang tidur, misalnya akibat rasa tidak nyaman seiring dengan bertambahnya ukuran perut atau keluhan-keluhan lain yang terjadi selama hamil, termasuk pegal-pegal atau mual-muntah.
Padahal, jika Bumil kurang tidur, maka sistem kekebalan tubuh juga bisa menurun. Akibatnya, Bumil lebih rentan mengalami gangguan kesehatan, termasuk penyakit infeksi. Nah, jika terjadi infeksi jamur terutama di area kewanitaan akibat penurunan sistem imun ini, maka akan muncul vagina gatal.
Cara Sederhana Mengatasi Vagina Gatal Saat Hamil
Vagina gatal saat hamil sebenarnya bukan hal berbahaya. Namun, karena menyebabkan rasa tidak nyaman, Bumil bisa mencoba beberapa cara sederhana berikut untuk mengatasi vagina gatal:
- Kompres area kewanitaan termasuk vagina dengan handuk yang sudah direndam dalam larutan baking soda.
- Rendah vagina dengan air dingin, tetapi jangan yang terlalu dingin, ya..
- Gunakan pakaian dalam yang nyaman, terbuat dari bahan yang menyerap keringat, dan berukuran yang pas.
- Sehabis berkemih atau buang air besar, bilas dengan air bersih dengan arah yang benar, yaitu dari vagina ke anus dan bukan sebaliknya.
- Hindari menggunakan sabun pembersih vagina.
- Sebelum menggunakan kembali pakaian dalam, pastikan area kelamin sudah kering. Jangan biarkan area ini lembap karena bisa memperparah rasa gatal.
Jangan lupa juga untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup dan hindari kebiasaan menahan pipis, ya. Jika semua cara di atas telah dilakukan tetapi vagina gatal saat hamil tak kunjung hilang, bahkan bertambah buruk dan disertai dengan gejala tambahan, seperti keputihan yang tidak normal, kemerahan pada bibir vagina, atau rasa perih saat buang air kecil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.