Setiap orang tua perlu memenuhi kebutuhan zat besi bayi guna menunjang kesehatan dan tumbuh kembangnya. Tanpa zat besi yang cukup, bayi tidak hanya berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, tetapi juga berbagai masalah kesehatan seperti anemia.
Kekurangan zat besi pada bayi bisa mengakibatkan anemia, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Bila kondisi ini dialami anak di bawah usia 2 tahun, maka bisa berdampak negatif pada kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motoriknya. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan zat besi bayi sangatlah penting dilakukan.
Bunda bisa memenuhi asupannya dengan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama usia Si Kecil dan memberikan asupan tinggi zat besi melalui makanan bernutrisi saat ia mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI atau MPASI.
Kebutuhan Zat Besi pada Bayi
Setelah lahir, bayi memiliki cadangan zat besi yang berasal dari darah ibu. Oleh karena itu, pola makan dan asupan nutrisi ibu selama hamil saat penting bagi kecukupan zat besi bayi.
Selama 6 bulan pertama kehidupannya, bayi akan memperoleh zat besi dari ASI. Namun, setelah 6 bulan usia bayi, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, pada usia ini, bayi membutuhkan tambahan zat besi dari MPASI.
Berikut ini adalah kebutuhan zat besi untuk bayi sesuai usianya:
- Usia 0–6 bulan: 0,3 mg zat besi per hari
- Usia 7–11 bulan: 7–11mg zat besi per hari
- Usia 1–3 tahun: 7 mg zat besi per hari
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi bayi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Berikan makanan tinggi zat besi
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi Si Kecil, Bunda dapat memberikan MPASI dari makanan tinggi zat besi, seperti:
- Daging sapi, kambing, ayam, atau ikan
- Hati ayam atau hati sapi
- Telur
- Sayuran, seperti bayam, keciwis, brokoli
- Buah-buahan, seperti buah naga dan buah bit
- Kacang-kacangan, seperti kacang merah dan kedelai
- Tahu dan tempe
- Sereal yang difortifikasi zat besi
- Oatmeal
Zat besi terbaik berasal dari sumber makanan hewani karena lebih mudah diserap tubuh bayi. Namun, memadukan makanan hewani dan makanan nabati akan lebih baik bagi bayi untuk mencukupi asupan nutrisinya.
2. Sertai dengan makanan kaya vitamin C
Beragam makanan kaya vitamin C, seperti tomat, pepaya, jambu, dan jeruk, baik diberikan bersama MPASI yang mengandung zat besi. Hal ini karena vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh.
3. Hindari memberikan susu saat makan
Hindari memberikan susu langsung setelah atau saat bayi makan. Hal ini karena kandungan kalsium dalam susu bisa mengurangi penyerapan zat besi dari makanan. Bunda dapat memberikan Si Kecil susu di luar jam makan.
4. Lengkapi dengan suplemen zat besi
Jika dirasa kurang, asupan zat besi bayi bisa diperoleh melalui suplemen. Suplemen zat besi juga disarankan untuk diberikan kepada bayi yang terlahir prematur atau terlahir dari ibu yang menderita anemia saat hamil. Akan tetapi, pemberian suplemen zat besi pada bayi harus berdasarkan resep dari dokter.
Karena zat besi merupakan salah satu nutrisi penting bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya, setiap orang tua perlu memastikan kebutuhan zat besi bayi tercukupi dengan baik. Namun, jika Si Kecil berisiko mengalami kekurangan zat besi, misalnya karena susah makan, Bunda disarankan untuk memeriksakannya ke dokter.