Kecanduan gadget adalah perilaku menggunakan gadget, seperti ponsel atau laptop, secara berlebihan dan terus-menerus sampai mengabaikan tanggung jawab atau bahkan kebutuhan dasar diri sendiri. Perilaku ini dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Saat ini, gadget (gawai) memiliki berbagai aplikasi yang dapat menyediakan kebutuhan kira, mulai dari belajar, bekerja, belanja, hingga mencari hiburan. Bersama dengan mudahnya akses internet, gadget memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan banyak orang dari jarak jauh.
Dengan banyaknya manfaat yang ditawarkannya, terutama sebagai sumber hiburan, gadget menjadi bagian dari keseharian hampir semua orang. Beberapa orang bahkan kesulitan sekadar menahan diri dan membatasi penggunaannya. Kondisi ini dapat disebut sebagai kecanduan gadget.
Kecanduan gadget bisa membuat seseorang menghabiskan waktunya secara tidak produktif. Hal ini dapat menyulitkannya dalam bersosialisasi secara langsung, mengatur keuangan, hingga meraih prestasi pada pekerjaan atau akademik.
Penyebab Kecanduan Gadget
Kecanduan gadget dapat terjadi akibat berbagai faktor, baik dari faktor eksternal (aplikasi yang ditawarkan gadget) maupun faktor internal dari penggunanya. Berikut rinciannya:
Faktor eksternal
Kecanduan gadget dapat dipicu oleh berbagai fitur yang disediakan gadget itu sendiri, misalnya:
- Fitur scroll atau streaming tanpa batas dalam aplikasi sehingga memberikan kesenangan
- Penyesuaian konten dalam aplikasi dengan topik yang disukai oleh pengguna
- Media sosial, yang bisa menjadi tempat untuk mendapatkan pengakuan jati diri
Faktor internal
Kecanduan gadget juga dapat terjadi akibat faktor-faktor pada penderitanya, seperti:
- Menggunakan media sosial sebagai mekanisme koping untuk melepas penat dan stres dari dunia nyata
- Memiliki keinginan yang belum bisa didapatkan di dunia nyata, misalnya ingin populer dan punya banyak teman
- Tumbuh dalam keluarga yang memberikan gadget dan akses internet tanpa batas
Faktor risiko kecanduan gadget
Siapa saja dapat mengalami kecanduan gadget. Namun, kecanduan gadget lebih sering terjadi pada:
- Anak-anak dan remaja
- Seseorang yang memiliki masalah psikologis, seperti depresi atau gangguan kecemasan, yang tidak ditangani
- Orang yang pemalu atau rendah diri, sampai tidak berani untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Gejala Kecanduan Gadget
Seseorang yang kecanduan gadget umumnya dapat menunjukkan ciri-ciri berikut:
- Cemas, marah-marah, atau gelisah saat tidak menggenggam atau memakai gadget
- Menghabiskan banyak waktu bermain gadget sampai menunda pekerjaan atau mengabaikan perawatan diri, seperti makan atau mandi
- Memiliki manajemen waktu yang buruk sehingga prestasi dan performa kerja menurun
Berdasarkan media yang digunakan, kecanduan gadget juga dapat memunculkan gejala spesifik seperti di bawah ini:
Kecanduan sosial media
- Menggunakan sosial media terus-menerus dalam waktu lama
- Berpindah-pindah dari satu sosial media ke yang lainnya meskipun sudah tidak ada hal yang menarik
- Tidak bisa fokus dengan pekerjaan, terutama setelah mengunggah sesuatu di sosial medianya
- Sering bangun di tengah-tengah tidur hanya untuk memeriksa notifikasi
Kecanduan game online
- Tidak bisa berhenti memainkan game online
- Selalu memainkan game online setiap kali merasakan emosi negatif atau sedih
- Memilih menghabiskan waktu untuk bermain game online alih-alih berkumpul dengan keluarga atau teman
- Menghabiskan uang untuk mendapatkan fitur tambahan pada game online
Kecanduan judi online
- Melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang untuk judi online
- Selalu mencari kegiatan judi online, yang bisa juga berupa game online dengan taruhan
- Menutupi perilaku kecanduan judi online kepada orang lain
- Meminjam uang terus-menerus hanya untuk judi online
Kecanduan belanja online
- Membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan tanpa berpikir panjang
- Merasakan kesenangan yang spontan setelah membeli sesuatu, tetapi kemudian menyesalinya
- Belanja setiap kali merasa sedih atau stres
- Sering membuka tabungan, paylater, atau kartu kredit baru, tetapi kesulitan membayarnya
Kecanduan pornografi
- Mengakses konten seksual (pornografi) setiap hari, bahkan yang berbayar sekalipun
- Membandingkan hubungan intim bersama pasangan dengan konten yang dikonsumsi
- Mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat beraktivitas akibat memikirkan konten pornografi
- Menjadikan konten seksual sebagai pelarian saat sedang stres
Kecanduan gadget juga dapat menyebabkan keluhan fisik, umumnya karena penderita menatap layar gadget dalam waktu lama dengan posisi tubuh yang tidak ideal. Keluhan fisik yang dapat terjadi antara lain:
- Mata pegal dan gangguan penglihatan
- Sakit kepala
- Migrain
- Nyeri leher hingga punggung
- Nyeri di ibu jari atau pergelangan tangan
- Susah tidur (insomnia)
Kapan harus ke dokter
Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog jika merasa kecanduan gadget sudah berdampak negatif pada keseharian Anda, misalnya:
- Tidak bisa berhenti menggunakan gadget meskipun telah mengalami luka fisik atau gangguan pada aktivitas hariannya
- Hilang minat pada kegiatan lain yang sebelumnya disenangi
- Kesulitan pada bidang akademik atau pekerjaan, misalnya terancam kehilangan pekerjaan
- Keluhan fisik akibat bermain gadget terlalu lama sudah mengganggu aktivitas sehari-hari
Lewat konsultasi, psikolog akan membantu pasien mengenali masalah yang mendasari terjadinya perilaku kecanduan gadget. Anda bisa berkonsultasi secara langsung atau melalui chat.
Dalam konsultasi, psikolog akan memberikan saran terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi interaksi dengan gadget dan mengendalikan stres ketika merasa membutuhkan gadget. Dengan begitu, pasien bisa mengurangi dampak negatif kondisi ini terhadap keseharian.
Jika diperlukan, psikolog juga dapat memberikan rujukan lebih lanjut ke psikiater.
Diagnosis Kecanduan Gadget
Psikolog atau psikater akan bertanya kepada pasien mengenai kehidupan sehari-hari, masa kecil, dan pengalaman pada masa lalu yang mungkin menyebabkan kecanduan gadget. Melalui tanya jawab, dokter juga dapat mengetahui gangguan mental yang mungkin terjadi bersamaan atau terjadi akibat kecanduan gadget.
Untuk mengetahui apakah perilaku pasien dalam menggunakan gadget sampai mengganggu kegiatannya sehari-hari, dokter dapat menggunakan kuesioner Internet Addiction Scale. Psikolog atau dokter juga dapat memeriksa kondisi psikologis yang mungkin memicu kecanduan gadget.
Pengobatan Kecanduan Gadget
Kecanduan gadget sering kali sulit diatasi secara mandiri. Namun, ketergantungan akan gawai tetap bisa dikurangi sampai akhirnya sembuh seiring waktu.
Berikut ini adalah berbagai metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan gadget:
Upaya mandiri
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecanduan gadget, yaitu:
- Tidak menggunakan gadget saat makan, bekerja, melakukan hobi, serta saat bersama teman atau keluarga
- Mematikan notifikasi sosial media
- Mengatur timer pada gadget agar berhenti otomatis meskipun sedang digunakan
- Menghapus aplikasi yang paling sering digunakan sampai menghabiskan waktu
- Meletakkan gadget di tempat yang jauh dari jangkauan ketika hendak tidur atau saat baterainya diisi ulang
- Mengalihkan perhatian dengan kegiatan lain, misalnya meditasi, saat muncul keinginan untuk memakai gadget atau gelisah karena tidak bisa menggunakan gadget
Terapi psikologis
Bila tidak bisa ditangani secara mandiri dan penderitanya sudah kewalahan, kecanduan gadget perlu diatasi dengan bantuan terapi psikologis (psikoterapi), misalnya terapi perilaku kognitif.
Terapi perilaku kognitif akan membantu pasien mengenali kondisi yang memicu dirinya untuk terus menggunakan gadget. Setelah mengenali pemicunya, pasien akan dibantu untuk beralih ke aktivitas yang lebih positif daripada menggunakan gadget.
Pemberian obat-obatan
Pada beberapa kasus kecanduan gadget yang parah, dokter dapat memberikan obat antidepresan. Obat ini dapat mengurangi keinginan yang tidak tertahankan untuk menggunakan gadget dan mengurangi gejala depresi yang timbul akibat kecanduannya tersebut.
Komplikasi Kecanduan Gadget
Kecanduan gadget yang tidak ditangani dapat menimbulkan berbagai komplikasi, yaitu:
- Tidak bisa menyelesaikan masalah atau membuat keputusan dengan baik
- Keterlambatan perkembangan kemampuan motorik, bicara, dan bersosialisasi pada anak-anak
- Lebih mudah burnout dan mengalami penurunan prestasi di pendidikan maupun pekerjaan
- Persepsi tentang bentuk tubuh yang negatif, akibat selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain di media sosial
- Kecanduan alkohol atau NAPZA
- Cedera atau kecelakaan karena menggunakan gadget sambil beraktivitas, berjalan, atau berkendara
Ketergantungan akan gawai dan internet juga dapat mengganggu kesehatan mental dan memicu munculnya komplikasi di bawah ini:
- Keputusasaan dan kesepian mendalam
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Obsessive compulsive disorder (OCD)
- ADHD
Pencegahan Kecanduan Gadget
Kecanduan gadget dapat dicegah, bahkan sejak masa kanak-kanak, dengan berbagai cara berikut:
- Tunda memberikan anak ponsel atau gadget pribadi, sampai ia benar-benar membutuhkannya, misalnya untuk keperluan sekolah.
- Beri batas waktu memainkan gadget pada anak, dan terapkan aturan tersebut dengan tegas tetapi tetap lembut.
- Perhatikan anak secara penuh dan jangan membagi perhatian kepada anak dengan gadget.
- Lakukan aktivitas di luar ruangan, misalnya berjumpa dengan teman-teman, lebih sering.
- Usahakan untuk menghindari interaksi konten online yang negatif.
- Hentikan penggunaan sosial media dan jauhkan gawai saat muncul gelisah, stres, atau sedih.
- Segera hapus aplikasi yang menghabiskan banyak waktu atau tidak lagi digunakan.