Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang menunjang prestasi anak, baik di sekolah maupun kariernya kelak. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami dan melatih kecerdasan emosional anak sejak dini.
Tak hanya kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) juga perlu dimiliki dan dibentuk sejak dini. Anak dengan EQ yang baik, akan lebih mudah bersosialisasi, menyelesaikan masalah, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Sementara itu, EQ yang rendah cenderung membuat anak sulit mengendalikan emosinya, tidak mampu menjalin pertemanan, serta tidak memiliki rasa simpati dan empati kepada orang lain.
Memahami Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi. Kecerdasan emosional juga dapat membantu siapa saja, termasuk anak-anak, untuk membangun hubungan yang kuat, mengambil keputusan, dan menghadapi situasi sulit.
Beberapa studi menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat dipelajari dan diperkuat. Untuk menjadi cerdas secara emosional, setidaknya ada lima komponen yang harus dimiliki oleh seorang anak, yaitu:
- Mawas diri, yaitu kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi yang dirasakan
- Kendali atas emosi yang dialami, sehingga dapat meredakan emosi negatif, seperti marah atau kecewa
- Motivasi diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan
- Empati atau kemampuan untuk memahami perasaan orang lain
- Keterampilan sosial yang kuat untuk membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain
Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Anak
Anak-anak umumnya lebih cepat menyerap apa saja yang diajarkan kepada mereka. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk mulai menumbuhkan kecerdasan emosional anak sejak dini.
Memupuk kecerdasan emosional sedini mungkin dapat membantu anak lebih siap menghadapi tantangan dalam hidup. Seiring bertambahnya usia, anak akan mampu mengelola situasi rumit dengan pikiran yang rasional dan tenang, bahkan saat sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka.
Saat mendapatkan tantangan yang sulit pun, mereka tidak akan mudah menyerah atau meninggalkannya. Misalnya, saat kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah, seorang anak yang cerdas secara emosional tidak akan menyerah, berusaha mencari jawaban, dan tetap menyelesaikan tugasnya sehingga mendapatkan hasil yang baik.
Anak-anak yang cerdas secara emosional juga dapat dikenali dengan ciri-ciri berikut ini:
- Membangun pertemanan dengan mudah
- Memahami atau mengerti maksud dari suatu pembicaraan dengan cepat
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru
- Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
- Mengerti cara meminta bantuan dengan baik ke orang lain
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan orang tua untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak. Misalnya, mengajak anak belajar mengidentifikasi emosi yang mereka rasakan, mengajarkan anak berempati terhadap emosi teman sebayanya, dan membantu anak mengekspresikan emosi dengan cara yang baik.
Apakah Kecerdasan Emosional Lebih Penting dari Kecerdasan Intelektual?
Memiliki skor kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi sering kali dikaitkan dengan nilai akademis yang baik, memperoleh gaji tinggi saat bekerja, dan produktivitas yang lebih baik. Namun, beberapa penelitian mulai mengaitkan EQ sebagai salah satu faktor dalam meraih kesuksesan.
Pernyataan ini muncul karena skor IQ terlalu sempit dan tidak mencakup keseluruhan kecerdasan seseorang. Selain itu, kecerdasan bukan merupakan satu kemampuan yang umum.
Seseorang bisa saja memiliki lebih dari satu kemampuan sehingga ia terampil pada dua bidang atau lebih, misalnya bidang seni musik dan matematika.
Selain IQ, beberapa studi juga mengaitkan EQ dengan pencapaian yang baik dalam pekerjaan, mampu membangun hubungan baik, dan mengatasi stres. Oleh karena itu, peran Anda sebagai orang tua sangat penting dalam membimbing dan membantu anak untuk mengenali dan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.
Jika anak Anda atau bahkan Anda sendiri mengalami masalah dalam mengidentifikasi dan mengendalikan emosi, atau justru mengalami kegagalan dalam hal akademis maupun di tempat kerja, tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai mengembangkan kecerdasan emosional.
Anda pun bisa berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog untuk mengetahui lebih jauh cara mengembangkan kecerdasan emosional yang tepat.