Vaksin tetanus penting untuk diberikan kepada anak-anak maupun orang dewasa agar terhindar dari penyakit tetanus. Pasalnya, orang yang tidak mendapatkan vaksin tetanus lebih rentan terkena penyakit tetanus yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.
Penyakit tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini banyak terdapat di tanah, lumpur, dan kotoran hewan atau manusia. Bakteri penyebab tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau area terbuka pada kulit, misalnya akibat luka tusukan benda tajam yang kotor.
Selain itu, penyakit tetanus juga bisa menyerang bayi. Tetanus pada bayi atau tetanus neonatorum biasanya terjadi pada bayi yang perawatan tali pusarnya tidak memadai atau terlahir dari ibu yang tidak mendapat vaksin tetanus.
Pada tahun 2018, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat ada 10 kasus tetanus dengan 4 kasus kematian akibat penyakit tetanus di Indonesia.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan agar vaksin tetanus wajib diberikan pada anak-anak dan orang dewasa guna mencegah terjadinya penyakit yang mematikan ini.
Apa Itu Vaksin Tetanus?
Ketika menginfeksi tubuh seseorang, kuman tetanus akan mengeluarkan racun yang dapat merusak saraf tubuh, sehingga menyebabkan kekakuan dan kelumpuhan otot atau bahkan kematian.
Vaksin tetanus berisi tetanus toxoid, yaitu zat yang bentuk kimiawinya menyerupai racun tetanus tetapi tidak merusak saraf. Ketika diberikan vaksin tetanus, sistem kekebalan tubuh seseorang akan membentuk zat antibodi terhadap racun yang dihasilkan oleh kuman tetanus.
Dengan demikian, ketika terinfeksi bakteri tetanus di kemudian hari, tubuh orang yang telah mendapatkan vaksin tetanus akan lebih kuat melawan bakteri penyebab tetanus.
Jenis Vaksin Tetanus
Vaksin tetanus biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk mencegah penyakit lain, seperti batuk rejan atau pertusis. Oleh karena itu, vaksin tetanus tersedia dalam beberapa jenis, seperti:
1. Vaksin DPT
Vaksin DPT merupakan vaksin kombinasi yang digunakan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan pertusis. Pada anak, vaksin ini diberikan sebanyak 5 kali. Tiga dosis awal diberikan saat usianya 2, 3, dan 4 bulan, lalu dilanjutkan dengan pemberian vaksin ulangan atau booster saat anak berusia 18 bulan dan 5 tahun.
2. Vaksin DPT/Hib
Selain DPT, tersedia juga vaksin DPT/Hib yang sama-sama efektif mencegah tetanus. Vaksin DPT/Hib memiliki jadwal pemberian yang sama dengan vaksin DPT.
Hanya saja, selain melindungi dari penyakit difteri, tetanus, dan pertusis, vaksin ini juga menghasilkan kekebalan terhadap bakteri Haemophilus influenzae type b yang menjadi penyebab sejumlah infeksi berat, seperti meningitis dan pneumonia.
3. Vaksin TD
Vaksin TD (tetanus dan difteri) atau TDaP (tetanus, difteri, pertusis) merupakan vaksin lanjutan dan diberikan sebagai dosis keenam dan ketujuh, pada anak yang sebelumnya rutin menerima vaksin DPT atau DPT/Hib. Pemberiannya dilakukan ketika anak berusia 10–12 tahun dan 18 tahun.
Vaksin TD juga dapat diberikan pada anak di atas usia 10 tahun dan orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin tetanus sebelumnya. Pada orang yang belum pernah mendapatkan vaksin tetanus sebelumnya, vaksin TD atau TDaP diberikan 1 kali dengan dosis pemberian vaksin TD ulang setiap 10 tahun.
Selain vaksin-vaksin di atas, vaksin tetanus juga ada yang tersedia dalam kombinasi 5 vaksin, yaitu vaksin DPT-HIB-HB. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus, infeksi Haemophilus influenza type B, serta hepatitis B. Jadwal pemberian vaksin ini sama dengan vaksin DPT/Hib.
Apakah Ibu Hamil Perlu Menerima Vaksin Tetanus?
Jawabannya adalah iya. Setiap ibu hamil disarankan untuk mendapatkan vaksin tetanus jenis TDaP sebanyak 1 kali saat usia kehamilan 27–36 minggu. Jika belum pernah mendapatkan vaksin tetanus selama hamil, vaksin ini bisa diberikan ketika ibu baru melahirkan atau di masa menyusui.
Vaksin tetanus terkadang dapat menimbulkan efek samping berupa demam serta nyeri atau bengkak di lokasi penyuntikan vaksin. Namun, efek samping ini tergolong ringan dan biasanya dapat menghilang sendiri dalam waktu sekitar 2 hari.
Oleh karena itu, pemberian vaksin tetanus merupakan langkah sederhana namun penting agar tercegah dari penyakit tetanus. Bila Anda atau keluarga Anda belum pernah menerima vaksin tetanus sebelumnya, sebaiknya temui dokter untuk mendapatkan vaksinasi tetanus dengan jadwal pemberian yang tepat.