Enzim lipase berfungsi untuk memecah zat lemak dalam makanan agar lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Enzim ini umumnya diproduksi saat tubuh mendapatkan asupan lemak. Namun, terkadang tubuh tidak bisa membuat enzim lipase yang cukup akibat beberapa penyakit, sehingga menimbulkan gangguan pencernaan.
Enzim lipase merupakan salah satu jenis enzim pencernaan. Sebagian besar enzim lipase diproduksi di pankreas, tetapi enzim ini juga diproduksi di dalam organ lainnya, seperti lambung dan hati. Lipase juga diproduksi di mulut, jaringan lemak, dan dinding pembuluh darah.
Enzim lipase bertugas memecah lemak dan trigliserida menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Enzim ini juga dapat membantu kerja beberapa obat penurun kolesterol.
Penyakit yang Menyebabkan Kekurangan Enzim Lipase
Kadar enzim lipase yang normal dalam tubuh orang dewasa berkisar antara 0–160 U/L. Dalam kondisi normal, enzim lipase akan diproduksi dalam jumlah yang cukup untuk mencerna lemak. Namun, ketika pankreas mengalami kerusakan atau gangguan, jumlah enzim lipase yang diproduksi bisa saja kurang atau justru berlebihan.
Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kekurangan enzim lipase di dalam tubuh, yaitu:
Penyakit Crohn
Penyakit Crohn merupakan salah satu jenis penyakit radang usus. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit Crohn iduga berkaitan dengan faktor keturunan, pola makan yang kurang sehat, stres berat, hingga kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa kelelahan, berat badan turun, diare parah, nyeri perut, BAB berdarah, hingga malnutrisi.
Cystic fibrosis
Penyakit ini menyebabkan lendir dalam tubuh menjadi tebal dan lengket. Lendir tersebut dapat membuat saluran pankreas tersumbat, sehingga menghalangi enzim pencernaan bergerak ke usus. Hal ini kemudian mengakibatkan tubuh menjadi kesulitan menyerap nutrisi dari makanan.
Gejala yang muncul pada penyakit ini bervariasi, tergantung pada organ mana yang terdampak. Jika menyerang saluran pencernaan, cystic fibrosis dapat menimbulkan gejala berupa diare kronis, malnutrisi, feses berminyak, nyeri perut, hingga berat badan yang terus berkurang.
Penyakit celiac
Penyakit celiac menyebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga penderitanya tidak bisa mengonsumsi gluten, yaitu protein yang ditemukan pada biji-bijian, seperti gandum dan jelai (barley).
Saat penderita penyakit celiac mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gluten, sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi berlebihan. Hal ini kemudian akan menimbulkan peradangan dan kerusakan di saluran cerna.
Penderita penyakit celiac akan merasakan beberapa gejala, seperti diare, sakit perut, kembung, nyeri otot, lemas, atau konstipasi, setelah mengonsumsi gluten.
Mencukupi Kebutuhan Enzim Lipase
Jika tubuh Anda tidak bisa memproduksi enzim lipase atau enzim pencernaan lainnya dalam jumlah yang cukup, maka dokter akan meresepkan suplemen enzim untuk menggantikan enzim yang kurang.
Meski umumnya cukup aman dikonsumsi, suplemen enzim lipase dapat menyebabkan efek samping, seperti diare, kram perut, dan mual. Suplemen ini pun tidak disarankan untuk diminum oleh ibu hamil dan ibu menyusui.
Selain itu, penggunaan suplemen enzim lipase dalam dosis tinggi juga perlu diawasi karena justru dapat memperparah gejala cystic fibrosis. Suplemen lipase juga dapat menimbulkan efek interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan orlistat.
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah jumlah enzim lipase di dalam tubuh tercukupi dan apakah suplemen enzim lipase dibutuhkan, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mengukur kadar enzim lipase dan enzim pencernaan lainnya.