Vitamin E sangat penting bagi tubuh karena manfaatnya untuk menjaga sistem imun dan sebagai antioksidan. Kurangnya asupan vitamin E pada tubuh justru bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari gangguan pada mata, kulit, bahkan otak.
Vitamin E adalah vitamin larut lemak yang bisa didapatkan pada banyak jenis makanan. Walaupun jarang, kekurangan vitamin E tetap dapat terjadi pada siapa saja, baik orang tua, orang dewasa, hingga bayi baru lahir. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dampak dan faktor risiko kekurangan vitamin ini.
Dampak Kekurangan Vitamin E
Umumnya, gejala kekurangan vitamin E jarang tampak. Namun, seseorang bisa mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas, seperti berjalan atau mengambil benda. Hal ini lantaran asupan vitamin E yang tidak memadai menimbulkan kerusakan pada saraf dan otot, sehingga koordinasi gerak tubuh jadi terganggu dan otot melemah.
Selain itu, kekurangan vitamin E bisa juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah. Bila terjadi dalam jangka panjang, kekurangan vitamin E yang berat dapat menyebabkan gangguan kesehatan, meliputi:
- Aritmia, yang menyebabkan detak jantung jadi tidak berarturan
- Demensia
- Kebutaan
Bahkan pada ibu hamil, kekurangan vitamin E bisa menimbulkan bahaya bagi janinnya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengalami kekurangan vitamin E lebih berisiko mengalami keguguran. Hal ini diduga karena antioksidan dari vitamin ini dibutuhkan untuk mencegah kerusakan jaringan, termasuk pada janin.
Oleh sebab itu, selain mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi, ibu hamil juga sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sumber vitamin E, misalnya minyak nabati, kacang-kacangan, serta beragam sayuran hijau.
Faktor Risiko Kekurangan Vitamin E
Sebagian besar kasus kekurangan vitamin E terjadi karena adanya gangguan penyerapan nutrisi, terutama lemak, dalam tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki penyakit Crohn, penyakit liver, dan cystic fibrosis.
Di samping itu, beberapa kondisi medis lainnya yang berisiko mengalami kekurangan vitamin E, di antaranya:
- Bayi dengan berat badan lahir rendah atau yang lahir prematur.
- Orang yang menjalani operasi bypass lambung.
- Anak kelainan genetik tertentu, misalnya abetalipoproteinemia yang merupakan gangguan penyerapan lemak dan vitamin A, E, dan K yang terjadi sejak lahir.
- Short bowel syndrome, yaitu kondisi gangguan penyerapan nutrisi yang terjadi akibat prosedur pembedahan, gangguan pada usus, atau gangguan aliran darah.
Vitamin E memiliki peranan yang cukup penting pada tubuh. Oleh karena itu, kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan masalah yang mengganggu kesehatan. Umumnya, kekurangan vitamin E dapat dicegah dengan mencukupi asupan makanan yang banyak mengandung vitamin ini.
Namun, orang yang berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin E biasanya memerlukan tambahan vitamin E melalui suplemen, tentunya dengan pemeriksaan dan anjuran dari dokter terlebih dahulu.
Bila Anda memiliki faktor risiko kekurangan vitamin E seperti di atas, dan mulai mengalami gangguan keseimbangan, kelemahan otot, atau gangguan penglihatan, berkonsultasilah dengan dokter mengenai kondisi Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.