Rahim wanita merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti buah pir. Namun, ada kalanya rahim wanita memiliki bentuk yang tidak sesuai. Meski demikian, tidak semua kelainan bentuk rahim wanita tersebut memiliki dampak buruk pada kesuburan atau kehamilan.

Rahim wanita umumnya memiliki panjang sekitar 7,5 cm dengan lebar 5 cm dan kedalaman 3 cm. Di bagian atas, rahim tersambung dengan tuba falopi, sedangkan bagian bawahnya terhubung dengan vagina yang merupakan jalan keluar janin saat persalinan.

Kelainan Bentuk Rahim Wanita dan Dampaknya pada Kehamilan - Alodokter

Berbagai Kelainan Bentuk Rahim Wanita

Salah satu fungsi utama rahim adalah sebagai tempat menempelnya janin dan plasenta hingga hari persalinan tiba. Namun, beberapa wanita mungkin memiliki bentuk rahim yang berbeda.

Berikut ini adalah berbagai jenis kelainan bentuk rahim wanita dan pengaruhnya pada kehamilan:

1. Arcuate uterus

Arcuate uterus sekilas mirip dengan bentuk rahim pada umumnya. Namun, wanita dengan arcuate uterus memiliki sedikit lekukan di bagian atas rahim. Kelainan bentuk rahim ini umumnya tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil.

2. Bicornuate uterus

Rahim wanita yang memiliki bicornuate uterus bentuknya tidak seperti buah pir, melainkan bentuk hati dengan lekukan yang dalam di bagian atasnya. Karena bentuknya ini, bicornuate uterus juga dikenal sebagai uterus dua tanduk.

Bicornuate uterus tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil. Meski demikian, wanita dengan bentuk rahim ini diketahui berisiko lebih tinggi mengalami keguguran dan kelahiran prematur.

3. Unicornuate uterus

Kelainan bentuk rahim wanita selanjutnya adalah unicornuate uterus. Kondisi ini terjadi ketika rahim hanya berukuran setengah dari ukuran rahim normal. Saluran tuba falopi pada bentuk rahim ini ada dua, tetapi hanya satu yang terhubung ke rahim.

Unicornuate uterus tergolong sebagai kelainan bentuk rahim yang jarang terjadi. Wanita yang mengalami kondisi tetap bisa hamil meski berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik, keguguran, dan kelahiran prematur

4. Uterus didelphys

Uterus didelphys adalah kondisi ketika rahim wanita memiliki dua rongga bagian dalam, dua serviks (leher rahim), dan dua vagina. Kondisi ini dapat mengganggu kesuburan wanita. Meski begitu, hal tersebut tidak menutup kemungkinan wanita yang menderita uterus didelphys untuk hamil.

5. Septate uterus

Septate uterus merupakan kelainan bentuk rahim bawaan (kelainan kongenital) yang paling umum terjadi. Rahim wanita yang memiliki septate uterus terbagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Oleh karena itu, septate uterus bisa membuat penderitanya sulit hamil dan berisiko tinggi mengalami keguguran. 

6. Agenesis rahim

Kelainan agenesis rahim disebut juga sebagai sindrom MRKH (Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser). Kelainan bentuk rahim wanita ini cukup jarang terjadi dan biasanya ditandai dengan menstruasi yang tidak kunjung terjadi meski sudah berusia 16 tahun.

Kelainan rahim wanita agenesis rahim menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, atau bahkan tidak ada sama sekali. Wanita dengan kondisi ini biasanya akan sulit hamil karena kondisi rahimnya kurang ideal untuk pertumbuhan janin.

Pada umumnya, kelainan bentuk rahim wanita tidak menimbulkan gejala apa pun, sehingga sering baru disadari ketika penderitanya mengalami masalah selama masa kehamilan. Keberadaannya pun baru dapat diketahui secara pasti melalui pemeriksaan histerosalpingografi dan histeroskopi

Oleh karena itu, Anda disarankan rutin memeriksakan diri ke dokter guna mendeteksi adanya kelainan bentuk rahim wanita secara dini. Makin cepat kelainan bentuk rahim terdeteksi, makin baik pula penanganan dan langkah pencegahan komplikasi kehamilan yang dapat diberikan.