Kelainan pada hati adalah kondisi ketika organ hati atau liver bermasalah dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kelainan pada hati yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh. Kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba, namun bisa juga terjadi secara perlahan dan bertahap.
Hati merupakan organ penting yang memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Jika terjadi kelainan atau gangguan pada hati, kinerja dan berbagai fungsi organ serta jaringan tubuh lain akan terganggu.
Hal ini dikarenakan hati memiliki banyak fungsi dan berperan dalam banyak hal, di antaranya:
- Mengolah kolesterol, gula darah, dan bilirubin
- Menetralkan zat beracun, seperti amonia dan alkohol
- Menghasilkan protein albumin
- Mengatur proses penggumpalan atau pembekuan darah saat terjadi luka
- Menyimpan zat besi dan mendaur ulang sel darah merah yang rusak
- Menghasilkan cairan empedu untuk membantu pencernaan
- Menghasilkan zat pembentuk reaksi kekebalan tubuh untuk melawan infeksi
Kelainan pada Hati Berdasarkan Waktunya
Berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan hingga terjadi kerusakan hati, kelainan pada hati dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu:
Kegagalan fungsi hati akut
Kelainan hati akut terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung tanpa adanya gejala awal atau gejala penyerta. Orang yang mengalami kelainan hati akut dapat mengalami kegagalan fungsi hati dalam hitungan minggu atau bahkan hari.
Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus seperti hepatitis A dan hepatitis B, keracunan, penyakit autoimun, atau terlalu banyak mengonsumsi obat dan suplemen herba tertentu sehingga memicu overdosis obat.
Kegagalan fungsi hati kronis
Kelainan pada hati yang bersifat kronis terjadi lebih lambat dan memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan sebelum akhirnya menimbulkan gejala gangguan fungsi hati.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang, sirosis, kanker hati, perlemakan hati, dan hepatitis kronis.
Beberapa Penyebab Kelainan pada Hati
Ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada hati, yaitu:
1. Konsumsi alkohol
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan selama bertahun-tahun bisa menyebabkan hati mengalami peradangan dan kerusakan dan seiring waktu, hati akan mengalami kerusakan permanen. Kerusakan permanen inilah yang disebut sirosis.
2. Perlemakan hati
Perlemakan hati sering disebut juga dengan istilah fatty liver, adalah penyakit hati yang disebabkan oleh penumpukan lemak atau kolesterol berlebihan di dalam sel hati. Kondisi ini biasanya menyerang orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas, diabetes, dan sindrom metabolik.
Namun, tidak menutup kemungkinan orang yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga menderita kondisi ini.
3. Hepatitis
Hepatitis adalah kondisi ketika terjadi peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih atau jangka panjang, serta overdosis obat-obatan atau efek samping pengobatan tertentu.
4. Hemakromatosis
Hemokromatosis adalah kelainan bawaan ketika terjadi penumpukan zat besi secara bertahap di tubuh, terutama di sekitar organ hati. Penumpukan zat besi yang berlebihan ini, kemudian dapat menimbulkan kelainan pada hati.
5. Sirosis bilier primer
Sirosis bilier primer adalah sejenis penyakit hati yang terjadi dalam jangka panjang dan termasuk langka. Penyakit ini merusak saluran empedu di hati dan membuat aliran cairan empedu terganggu.
6. Kanker hati
Kanker hati merupakan salah satu penyakit berbahaya yang terjadi pada hati. Kanker hati sering terjadi pada penderita kelainan hati kronis seperti sirosis, hepatitis B, atau hepatitis C, serta orang yang kecanduan alkohol dalam jangka panjang.
Selain beberapa penyakit di atas, kelainan pada hati juga bisa disebabkan oleh hal lain, misalnya keracunan makanan atau zat kimia, gangguan autoimun, infeksi darah atau sepsis, dan penyakit Wilson.
Gejala Kelainan pada Hati yang Perlu Anda Waspadai
Tidak semua orang dengan kelainan pada hati menunjukkan gejala yang sama, bahkan beberapa di antaranya tidak menunjukkan gejala sama sekali, khususnya jika kondisi ini baru terjadi pada tahap awal. Hal ini sering kali membuat kelainan pada hati baru terdeteksi pada tahap lanjut.
Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang perlu dicurigai sebagai tanda dan gejala kelainan pada hati, yaitu:
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare
- Nyeri perut, terutama di bagian perut kanan atas
- Penurunan nafsu makan
- Sering merasa kelelahan
- Penyakit kuning atau jaundice
- Mudah memar atau berdarah
- Penurunan berat badan
- Gatal-gatal
- Pembengkakan di berbagai bagian tubuh, seperti rongga perut (asites), kaki, dan wajah
Jika sudah parah, kelainan pada hati bisa menyebabkan gagal ginjal dan kelainan pada otak, sehingga timbul gejala kejang, perubahan status mental berupa kebingungan atau gaduh dan gelisah, hingga koma.
Faktor Risiko Kelainan Hati yang Perlu Anda Ketahui
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pada hati, yaitu:
- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Penggunaan narkoba, terutama narkoba dalam bentuk suntik
- Pembuatan tato dan tindikan yang tidak steril
- Paparan darah dan cairan tubuh orang lain, misalnya melalui transfusi darah atau penggunaan jarum suntik bergantian dengan orang lain
- Berhubungan seksual tanpa kondom
- Paparan bahan kimia atau racun tertentu
- Riwayat penyakit diabetes, obesitas, serta sindrom metabolik
Agar tercegah dari kelainan pada hati, Anda perlu menjauhi beberapa faktor risiko di atas dengan menjalani pola hidup sehat.
Hal ini dapat Anda lakukan dengan tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, menjaga berat badan ideal, menjalani perilaku seks aman dan sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan atau check- up ke dokter untuk memantau kondisi kesehatan hati Anda.
Jika sudah terjadi kelainan pada hati, Anda perlu segera mendapat penanganan oleh dokter. Hal ini penting dilakukan agar kerusakan pada hati tidak semakin parah dan berkembang menjadi gangguan hati permanen yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala-gejala kelainan pada hati, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terjadi komplikasi atau kerusakan yang permanen.
Jangan mengonsumsi obat-obatan, bahkan suplemen herbal seperti milk thistle secara sembarangan. Namun, konsultasikan lebih dahulu ke dokter terkait keamanan dan dosis pemakaian obat-obatan tersebut.