World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian susu protein hewani, seperti susu pasteurisasi, sebagai nutrisi pelengkap MPASI pada anak berusia 1 tahun ke atas. Anak yang semakin bertambah besar membutuhkan nutrisi yang optimal untuk mendukung tumbuh kembangnya, dan ini bisa didapatkan melalui susu pasteurisasi.
Tentunya ada alasan di balik rekomendasi WHO untuk mengonsumsi susu pasteurisasi sebagai nutrisi pelengkap MPASI bagi anak usia di atas 1 tahun. Susu ini mengandung nutrisi alami dan nutrisi bioaktif yang masih terjaga serta mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan susu jenis lainnya.
Pemberian susu pasteurisasi untuk anak juga bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembangnya dengan baik, yaitu menyokong pertambahan berat badan serta mencegah anak alami gizi buruk dan stunting.
Kelebihan Susu Pasteurisasi
Bukan rahasia lagi bahwa susu pasteurisasi adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang optimal. Melalui proses pasteurisasi, susu ini tidak hanya kaya akan gizi tapi juga terjamin keamanannya untuk dikonsumsi.
Dalam pengolahannya, tingkat higienitasnya begitu dijaga. Setelah susu sapi diperah, susu akan langsung dipanaskan dalam kisaran suhu 70–130°C dalam waktu yang singkat, sekitar 3–5 detik.
Tujuan dari proses pemanasan atau pasteurisasi susu sapi segar ini adalah membunuh bakteri atau patogen berbahaya lain yang mungkin masih ada di dalam susu. Dengan begitu, susu akan menjadi lebih aman untuk dikonsumsi. Meski telah melalui proses pemanasan, Anda tidak perlu khawatir dengan kualitasnya.
Sifat fisik dari susu tidak berubah. Ini terlihat dari warnanya yang masih tetap putih murni dan memiliki rasa susu yang tetap segar. Nutrisi alami dan bioaktifnya pun tetap terjaga sehingga mudah diserap optimal oleh tubuh.
Adapun untuk menjaga kesegaran dan kualitas, susu sapi segar yang telah dipasteurisasi harus disimpan pada suhu yang dingin. Dalam penyajiannya, susu ini bisa dihangatkan dengan suhu suam-suam kuku, yaitu sekitar 36,7–40,5 °C. Ini dilakukan supaya nutrisi alami yang ada pada susu tidak rusak.
Berikut adalah penjabaran lengkap tentang kelebihan susu pasteurisasi yang bisa Anda dapatkan untuk Si Kecil:
1. Memuat bioaktif
Nutrisi bioaktif dapat berupa asam amino, asam lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Kandungan bioaktif yang ada dalam susu ini punya peranan penting dalam memaksimalkan penyerapan nutrisi yang ada di dalam susu, sehingga manfaat susu dapat diperoleh secara maksimal.
Nutrisi alami bioaktif tidak dapat ditemukan pada susu yang tidak murni dan diproses UHT/Steril. Bioaktif yang tetap terjaga dalam susu pasteurisasi akan memaksimalkan penyerapan nutrisi lainnya, berperan sebagai daya tahan tubuh, menjaga kualitas tidur, dan menjaga pertumbuhan otot dan tulang. Hal ini sangat dibutuhkan oleh Si Kecil dalam masa pertumbuhan.
2. Mengandung protein hewani yang menyehatkan
World Health Organization mengingatkan bahwa pemberian asupan protein hewani pada anak berusia 1 tahun ke atas begitu penting. Oleh karena itu, Anda dapat dapat memberikan susu pasteurisasi sebagai salah satu sumber protein untuk Si Kecil.
Protein hewani punya peranan penting karena dibutuhkan dalam pembentukan otak dan jaringan tubuh, serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan otak, tulang, otot, dan organ lainnya. Artinya, konsumsi susu ini dapat menghindarkan anak dari kondisi stunting.
3. Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh
Sudah sedari dulu susu pasteurisasi dipercaya menjadi sumber kalsium terbaik yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian anak. Pada anak, kalsium menjadi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan giginya.
Dengan meminum susu pasteurisasi secara rutin, pertumbuhan tinggi badan anak akan teroptimalkan. Sebuah studi menunjukkan bahwa anak yang rutin minum susu mengalami peningkatan berat dan tinggi badan sebanyak 20% daripada anak yang tidak mengonsumsi susu setiap hari. Takaran konsumsi susu yang ideal untuk Si Kecil adalah 2 gelas setiap hari.
4. Dilengkapi 9 asam amino esensial
Selain menjadi sumber protein hewani terbaik, susu pasteurisasi juga mengandung 9 asam amino esensial yang baik untuk kesehatan, seperti histidin, leusin, isoleusin, valin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, dan triptofan. Asam amino esensial ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dan hanya dapat diperoleh dari makanan dan minuman yang kandungan gizinya tinggi.
Sembilan asam amino esensial yang ada dalam susu pasteurisasi mudah diserap oleh tubuh Si Kecil dan sangat diperlukan untuk berbagai macam fungsi tubuh, mulai dari memperbaiki jaringan, produksi hormon dan enzim, produksi antibodi dan menjaga kekebalan, serta membantu penyerapan vitamin dan mineral secara optimal.
5. Memuat kandungan kalsium, vitamin, serta mineral yang lebih alami dan berkualitas
Susu pasteurisasi juga kaya akan vitamin dan mineral berkualitas, sehingga mudah untuk diserap oleh tubuh. Vitamin yang terkandung dalam susu ini, yaitu vitamin A dan vitamin B12.
Seperti yang diketahui, vitamin A baik untuk kesehatan mata karena vitamin ini dibutuhkan untuk mendukung fungsi retina serta menjaga kelembapan kornea mata dengan baik.
Sementara vitamin B12 dibutuhkan untuk mendukung pembentukan DNA, menutrisi otak dan saraf anak, serta membantu memproduksi sel darah merah yang sehat. Dalam susu ini juga terkandung berbagai mineral yang diperlukan anak, seperti kalsium, kalium, fosfor, magnesium, dan zinc untuk mendukung berbagai macam fungsi tubuhnya.
6. Memuat nutrisi makro, seperti karbohidrat
Susu pasteurisasi yang direkomendasikan oleh WHO hanya mengandung 100% susu segar tanpa tambahan rasa dan pemanis buatan. Di mana pada kemasan, Anda hanya harus memastikan gula yang ada pada susu pasteurisasi hanya laktosa.
Susu pasteurisasi memuat karbohidrat bernama laktosa, sehingga anak dapat mengonsumsinya setiap hari. Ini karena laktosa dibutuhkan untuk menyerap kalsium, magnesium, dan mangan secara maksimal. Dengan demikian, kesehatan akan menjadi lebih terjaga.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat susu ini, Anda bisa membiarkan Si Kecil mengonsumsi susu pasteurisasi secara langsung atau mencampurkan susu ini ke dalam MPASI. Dengan demikian, anak akan mendapatkan nutrisi yang lebih beragam. Namun, jika anak Anda memiliki alergi terhadap susu atau intoleransi laktosa, sebaiknya konsultasikanlah dengan dokter untuk memperoleh sumber nutrisi alami lainnya yang sesuai dengan kondisinya.