Jangan khawatir bila Anda pernah melihat darah haid menggumpal pada pembalut yang digunakan. Kondisi menggumpalnya darah haid merupakan hal yang umum terjadi. Akan tetapi, Anda perlu waspada bila darah haid menggumpal terus terjadi atau disertai gejala lain.
Darah haid menggumpal biasanya terjadi pada beberapa hari pertama haid dan akan menghilang dengan sendirinya. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada karena darah yang menggumpal juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Apalagi jika disertai perdarahan berat di luar siklus haid (metrorrhagia), haid tidak teratur, atau berlangsung dalam waktu lama.
Penyebab Darah Haid Menggumpal
Selama haid berlangsung, lapisan rahim mengalami penebalan untuk mempersiapkan kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, terdapat hormon yang memberi sinyal ke lapisan rahim untuk meluruhkan darah sehingga terjadilah perdarahan yang biasa disebut haid.
Darah haid menggumpal biasanya berlangsung pada masa awal haid. Namun, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama pada wanita yang biasa mengalami haid lebih panjang.
Gumpalan darah saat haid tampak menyerupai gel berwarna merah terang hingga merah tua kecokelatan. Darah haid menggumpal dianggap normal bila hanya terjadi sesekali dan tidak lama.
Kondisi ini menjadi tidak normal dan perlu segera mendapat penanganan dokter ketika darah yang menggumpal saat haid berukuran besar atau sekitar 2,5 cm, bertahan lebih dari 7 hari, dan tidak kunjung berkurang hingga membuat Anda harus mengganti pembalut kurang dari 2 jam sekali.
Kondisi yang Perlu Diwaspadai
Selain akibat darah haid yang terlalu banyak, darah menggumpal juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang lebih serius, seperti:
1. Ketidakseimbangan hormon
Kondisi lapisan rahim tergantung pada keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini dapat memengaruhi perdarahan saat haid. Perdarahan yang berat memicu terjadinya darah haid menggumpal.
2. Miom
Miom atau fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan berat, sehingga memungkinkan keluarnya gumpalan darah saat haid.
3. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan rahim yang disebut sel endometrium, tumbuh di luar rahim. Penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya endometriosis, yaitu faktor keturunan, gangguan hormon, dan riwayat operasi panggul.
Wanita yang mengalami endometriosis sering kali mengalami perdarahan abnormal dari vagina yang disertai gumpalan darah dan nyeri.
4. Adenomiosis
Adenomiosis terjadi ketika lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding rahim, sehingga rahim menebal dan membesar. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan hebat yang disertai gumpalan darah dari vagina.
5. Keguguran
Salah satu tanda dan gejala keguguran yang umum terjadi adalah perdarahan yang disertai keluarnya jaringan menyerupai daging atau gumpalan darah. Kondisi ini biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan. Sebagian wanita yang mengalami keguguran bisa saja tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
6. Kanker
Kanker rahim dan kanker serviks ditandai dengan perdarahan hebat yang disertai dengan gumpalan darah. Perdarahan bisa timbul di luar siklus haid atau setelah berhubungan seksual.
Darah haid menggumpal pada awal masa haid umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, Anda tetap perlu waspada jika darah haid yang menggumpal sangat banyak dan disertai keluhan, seperti nyeri pada perut bagian bawah, demam, dan muncul perdarahan di luar siklus haid.
Jika Anda mengalami darah haid menggumpal, terlebih disertai keluhan seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.