Kembar siam adalah kondisi bayi kembar yang salah satu atau beberapa bagian tubuhnya saling menempel atau terhubung. Kembar siam merupakan kelainan yang tergolong jarang terjadi.
Pada kembar siam, tubuh kedua bayi dapat menyatu atau terhubung pada salah satu atau beberapa bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering menyatu adalah kepala, dada, perut, punggung, dan panggul.
Bayi kembar siam berisiko meninggal ketika masih berada dalam kandungan atau meninggal sesaat setelah dilahirkan. Namun, ada juga bayi kembar yang bertahan hidup.
Penyebab Kembar Siam
Kembar siam terjadi ketika pembelahan janin kembar monozigot (satu sel telur) terlambat dan akhirnya tidak selesai secara sempurna. Proses pembelahan ini biasanya terjadi pada hari ke-8 hingga ke-12 setelah sel telur bertemu sperma.
Jika terlambat dan melebihi jangka waktu tersebut, pembelahan cenderung terhenti sebelum prosesnya selesai dengan sempurna. Akibatnya, bayi kembar akan terlahir menempel satu sama lain.
Teori lain menyebutkan bahwa kembar siam terjadi ketika dua sel telur yang tadinya terpisah kembali menempel dan menyatu selama masa kehamilan. Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab dan faktor risiko dari kedua dugaan tersebut. Penelitian masih terus dilakukan untuk membuktikannya.
Gejala Kembar Siam
Ibu yang hamil dengan janin kembar siam biasanya tidak mengalami gejala yang spesifik. Keluhan yang terjadi saat kehamilan ini umumnya sama dengan kehamilan dengan janin normal lain, seperti lemas, mual, dan muntah-muntah pada masa awal kehamilan.
Sama seperti kehamilan dengan janin kembar, rahim ibu hamil biasanya akan lebih cepat terlihat membesar dibandingkan pada kehamilan dengan janin tunggal.
Jenis-Jenis Kembar Siam
Kembar siam dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan organ atau bagian tubuh yang saling terhubung. Berikut adalah penjelasannya:
1. Thoracopagus
Kembar siam ini terjadi ketika dada bayi saling menempel. Umumnya, mereka hanya memiliki satu jantung, satu liver, dan satu usus.
2. Omphalopagus
Kembar siam ini terjadi ketika perut kedua bayi saling menempel. Umumnya, bayi kembar siam ini hanya memiliki satu liver, satu usus halus bagian bawah, dan satu usus besar.
3. Pygopagus
Kembar siam ini terjadi ketika punggung bawah dan bokong bayi saling menempel. Umumnya, mereka hanya memiliki satu saluran pencernaan, satu alat kelamin, dan satu organ kemih.
4. Craniopagus
Kembar siam ini terjadi ketika bagian atas atau samping kepala bayi saling menempel. Umumnya, mereka memiliki satu tengkorak, tetapi memiliki otak yang berbeda.
5. Ischiopagus
Kembar siam ini terjadi ketika panggul bayi saling menempel, baik berhadapan maupun membelakangi.
6. Parapagus
Kembar siam ini terjadi ketika panggul, perut, dan dada bayi saling menempel dengan posisi menyamping.
7. Cephalopagus
Kembar siam ini terjadi ketika wajah bayi saling menempel. Umumnya, wajah mereka berada di sisi yang saling berlawanan. Selain itu, mereka hanya memiliki satu otak. Bayi yang mengalami kondisi ini sulit untuk bertahan hidup.
8. Rachipagus
Kembar siam ini terjadi ketika tulang belakang kedua bayi saling menempel. Kasus ini sangat jarang ditemukan.
Selain beberapa jenis kembar siam di atas, ada jenis yang disebut dengan kembar siam parasitik. Pada kondisi ini, fisik salah satu bayi kembar berukuran lebih kecil dan tidak terbentuk secara sempurna.
Kapan harus ke dokter
Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter jika mengalami keterlambatan menstruasi, terutama saat sedang merencanakan kehamilan. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan terjadinya kehamilan.
Lakukan pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter selama masa kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Jadwal pemeriksaan rutin yang dianjurkan adalah:
- Sebelum minggu ke-28, 1 bulan sekali
- Minggu ke-28 hingga minggu ke-35, 2 minggu sekali
- Minggu ke-36 hingga kelahiran, 1 minggu sekali
Pemeriksaan perlu lebih sering dilakukan jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya.
Jika bayi Anda mengalami kembar siam, lakukan kontrol rutin ke dokter. Bayi yang lahir dengan kondisi ini berpotensi mengalami gangguan kesehatan, tergantung pada bagian tubuh yang terhubung. Pemeriksaan dokter dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi.
Diagnosis Kembar Siam
Kembar siam dapat diketahui melalui pemeriksaan USG sejak trimester pertama kehamilan. Pemeriksaan yang lebih detail dapat dilakukan pada trimester kedua melalui USG dan ekokardiogram untuk melihat sejauh mana kedua bayi kembar terhubung dan bagaimana fungsi masing-masing organ.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bayi mengalami kembar siam, dokter akan melakukan pemindaian MRI. Pemindaian ini dapat membantu dokter mengetahui lebih detail bagian tubuh bayi yang terhubung dan organ apa saja yang dimiliki keduanya.
Penanganan Kembar Siam
Penanganan kembar siam akan ditentukan berdasarkan bagian tubuh bayi yang terhubung, organ tubuh yang dimiliki, gangguan kesehatan yang dialami, dan komplikasi yang mungkin muncul.
Selama hamil, ibu yang mengandung janin kembar siam akan dipantau secara ketat oleh dokter. Melalui pengawasan tersebut, dokter akan menentukan penanganan yang diperlukan sesuai dengan anatomi dan fungsi tubuh, serta tingkat keselamatan bayi.
Untuk persalinan bayi kembar siam, operasi caesar merupakan metode persalinan terbaik. Operasi ini biasanya akan direncanakan sebelumnya, yaitu 2–4 minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran.
Setelah lahir, bayi kembar siam akan diperiksa secara menyeluruh oleh dokter. Dari pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan metode operasi pemisahan yang tepat. Prosedur ini umumnya dilakukan setelah bayi berusia 1 tahun atau lebih.
Operasi pemisahan juga mungkin dilakukan segera setelah setelah lahir jika bayi kembar siam mengalami kondisi mengancam nyawa. Metode operasi ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan kedua bayi yang dilihat dari beberapa aspek berikut:
- Kelengkapan organ tubuh, seperti jantung, hati, dan usus, pada masing-masing bayi
- Kestabilan kondisi kesehatan kedua bayi
- Perkiraan tingkat keberhasilan operasi pemisahan
- Jenis dan tingkat kesulitan operasi rekonstruksi setelah operasi pemisahan
- Jenis perawatan dan bantuan yang dibutuhkan setelah operasi pemisahan
- Gangguan kesehatan yang mungkin dialami jika operasi pemisahan tidak dilaksanakan
Jika operasi pemisahan berhasil, rehabilitasi dan perawatan lanjutan perlu dilakukan untuk melatih kemampuan masing-masing bayi. Perawatan dapat dilakukan melalui terapi fisik, komunikasi, dan sosial. Tujuannya adalah agar kedua bayi bisa beraktivitas secara normal seperti bayi pada umumnya.
Jika operasi pemisahan tidak mungkin dilakukan, misalnya karena kedua bayi hanya memiliki satu jantung, atau orang tua bayi tidak ingin anaknya di operasi, dokter akan merencanakan perawatan medis lanjutan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi kembar siam.
Komplikasi Kembar Siam
Kehamilan dengan bayi kembar siam dapat menimbulkan komplikasi yang serius, baik pada ibu maupun janin. Janin kembar siam cenderung lahir secara prematur dan berisiko meninggal dalam kandungan atau sesaat setelah persalinan.
Pada bayi kembar siam yang berhasil dilahirkan, beberapa komplikasi dapat timbul setelah kelahiran, yakni berupa sesak napas atau gangguan jantung. Komplikasi lain yang mungkin muncul seiring waktu adalah skoliosis dan cerebral palsy.
Pencegahan Kembar Siam
Karena belum diketahui penyebab pasti dan faktor risikonya, kembar siam sulit untuk dicegah. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menjalani kontrol kehamilan rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya komplikasi dapat segera diketahui, termasuk jika mengandung bayi kembar siam.