Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab infeksi paru-paru. Sejumlah faktor dan gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko paru-paru Anda mengalami infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan faktor risikonya agar langkah pencegahan dapat Anda lakukan.
Infeksi paru-paru atau disebut juga pneumonia adalah kondisi ketika paru-paru mengalami peradangan akibat adanya infeksi. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Beberapa gejala yang muncul akibat infeksi paru-paru adalah batuk berdahak, sulit bernapas, demam, nyeri dada, mudah lelah, badan menggigil, suara napas berbunyi atau mengi, muntah, tidak nafsu makan, dan diare.
Kenali Penyebab Infeksi Paru-Paru
Secara umum, infeksi paru-paru dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau barang yang terkontaminasi kuman.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui udara dari percikan ludah saat penderitanya batuk dan bersin. Bahkan, infeksi ini juga bisa ditularkan melalui darah dari ibu hamil ke janinnya.
Berdasarkan jenisnya, penyebab infeksi paru-paru dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Bakteri
Umumnya, bakteri lebih sering menyebabkan infeksi paru-paru. Jika dibandingkan dengan penyebab infeksi lainnya, infeksi paru-paru akibat bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan berat. Meski begitu, pengobatan yang cepat dan tepat bisa membunuh bakteri dan mencegah penderitanya dari komplikasi.
Jenis bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi paru-paru adalah Streptococcus pneumonia, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis.
2. Virus
Beberapa virus dapat menyerang saluran pernapasan dan paru-paru, sehingga menyebabkan seseorang mengalami infeksi pada paru-parunya. Jenis virus yang kerap menyebabkan infeksi paru-paru adalah virus influenza, virus Corona, enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV).
3. Jamur
Meski cukup jarang terjadi, infeksi jamur bisa menyerang organ pernapasan, misalnya paru-paru. Beberapa jamur yang bisa menginfeksi paru-paru adalah jamur Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocytis, dan Histoplasma capsulatum.
Biasanya, infeksi paru-paru oleh jamur lebih rentan dialami oleh penderita HIV dan AIDS, penderita kanker, atau orang yang mengonsumsi obat imunosupresan.
Beragam Faktor Risiko Infeksi Paru-Paru
Setelah mengetahui penyebabnya, penting untuk Anda ketahui pula faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru. Seseorang akan lebih rentan terkena infeksi paru-paru bila memiliki salah satu faktor risiko berikut ini:
- Berusia 65 tahun ke atas atau lansia
- Memiliki riwayat asma atau alergi di keluarga
- Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Menerima paparan asap rokok atau polusi dalam jangka panjang
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti GERD, penyakit paru, kanker, HIV, AIDS, polip hidung, atau deviasi septum
- Mengonsumsi obat-obatan, misalnya obat golongan opioid atau kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka panjang
- Menjalani pengobatan dengan kemoterapi
- Mengalami malnutrisi
- Belum memperoleh vaksin pneumonia
Selain itu, infeksi paru-paru juga lebih berisiko terjadi pada bayi yang terlahir prematur dan yang berusia kurang dari 2 tahun. Anak yang berusia di bawah 5 tahun atau balita juga rentan mengalami infeksi ini.
Infeksi paru-paru perlu segera diobati, sebab bila dibiarkan atau tidak diobati, kondisi tersebut bisa mengakibatkan komplikasi yang lebih parah, misalnya PPOK, bronkiektasis, abses paru, sepsis, hingga kematian.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami keluhan infeksi paru-paru, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan penyebab infeksi paru-paru yang Anda derita, misalnya pemberian antibiotik jika infeksi paru-paru disebabkan oleh bakteri.