Bayi susah makan sering kali membuat orang tua kebingungan dan khawatir. Masalah ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari yang tidak berbahaya, misalnya karena bayi pilih-pilih makanan, hingga penyakit yang membutuhkan penanganan dokter.

Setiap orang tua mungkin pernah menghadapi situasi ketika bayinya susah makan. Saat Si Kecil susah makan, pertama-tama Bunda perlu mengenal lebih dulu apa kemungkinan penyebabnya. Setelah itu diketahui, barulah masalah susah makan pada bayi Bunda bisa ditangani dengan tepat.

Bayi Susah Makan, Kenali Penyebabnya - Alodokter

Penyebab Bayi Susah Makan dan Cara Mengatasinya

Berikut adalah beberapa penyebab bayi susah makan dan cara mengatasinya:

1. Fase picky eating (memilih-milih makanan)

Ini merupakan salah satu penyebab bayi susah makan yang paling umum terjadi. Saat sedang dalam fase picky eating, Si Kecil mungkin akan merasa asing dengan rasa atau tekstur dari jenis makanan yang baru diperkenalkan, sehingga menolak untuk diberi makan.

Selain itu, Si Kecil juga bisa menjadi lebih susah makan, karena bosan untuk makan makanan tertentu atau justru belum siap untuk diberikan makanan padat. Untuk mengatasinya, cobalah berikan Si Kecil makanan yang mirip dengan makanan yang biasanya ia sukai. 

Misalnya, jika Si Kecil menyukai bubur wortel, coba perkenalkan bubur ubi atau labu. Tampilan warna dan tekstur yang mirip dengan makanan yang ia suka bisa membantunya lebih antusias untuk berkenalan dengan makanan baru tersebut.

Saat memperkenalkan bayi makanan baru, berikanlah dalam porsi sedikit terlebih dahulu. Jika Si Kecil menolak, jangan dipaksa, ya. Perkenalkan kembali makanan baru tersebut di lain waktu. Terkadang, bayi perlu mencoba beberapa makanan berkali-kali sebelum menyukainya.

2. Stres

Tak hanya orang dewasa, bayi juga bisa mengalami stres. Penyebab bayi stres bisa bermacam-macam, mulai dari merasa bosan atau kesepian, bertemu dengan orang yang tidak dikenal, pakaian yang terlalu ketat, kepanasan atau kedinginan, atau ketika berada di lingkungan yang terlalu berisik.

Saat sedang stres, bayi mungkin akan menjadi susah makan, susah tidur, sering menangis atau lebih rewel, gelisah, dan sering menghisap jempol.

Jika ini terjadi pada Si Kecil, penting bagi Bunda untuk berusaha bersikap tenang dan membuat Si Kecil merasa nyaman, misalnya dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, memberikan pelukan atau pijatan, menyanyikan lagu, atau membacakan dongeng.

3. Sariawan

Sariawan juga bisa menjadi penyebab bayi susah makan. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa terasa menyakitkan, terutama saat bayi makan, minum, atau menyusu. Sariawan pada bayi bisa terjadi karena banyak hal, misalnya cedera atau luka pada mulut, alergi, kekurangan vitamin, atau infeksi.

Sariawan umumnya bisa hilang sendiri dalam waktu beberapa hari. Namun, untuk meredakan keluhan ini pada Si Kecil, Bunda bisa memberikan ia makanan atau minuman yang dingin, seperti es krim, potongan buah segar, atau jus buah segar.

Selain itu, Bunda juga bisa mengoleskan larutan yang terbuat dari campuran air hangat dan garam atau soda kue pada sariawannya dengan kapas yang lembut.

4. Tumbuh gigi

Susah makan bisa menjadi gejala dari fase tumbuh gigi yang dialami oleh bayi. Saat gigi mulai tumbuh, gusi bayi akan mengalami peradangan sehingga menimbulkan rasa sakit dan menurunkan nafsu makan. 

Untuk membantu meredakan rasa sakit pada gusi Si Kecil, Bunda dapat memijit gusinya dengan tangan atau waslap bersih. Namun, jika cara tersebut belum mampu meredakan rasa sakit, Bunda juga bisa memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. 

5. Diare

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi. Ketika sedang diare, bayi akan BAB lebih sering dengan tekstur tinja yang encer atau mencret. Selain itu, bayi yang diare juga bisa mengalami demam, muntah, lemas, susah makan, atau kurang mau menyusu.

Jika kondisi ini terjadi pada Si Kecil, Bunda harus mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan memberikannya ASI atau susu formula serta air putih lebih sering untuk mencegah dehidrasi.

6. Penyakit asam lambung (GERD)

Kondisi ini terjadi ketika isi lambung bayi kembali naik ke kerongkongannya, sehingga membuat bayi sering muntah. 

GERD pada bayi berbeda dengan muntah biasa atau gumoh karena bisa disertai dengan gejala lain, seperti batuk-batuk, susah makan dan minum, sakit perut, atau menangis selama atau setelah menyusui.

Ketika Si Kecil mengalami GERD, berikanlah ia makan dan minum sedikit demi sedikit. Setelah selesai, jangan langsung dibaringkan, tapi posisikan tubuhnya tetap tegak dahulu selama 30 menit. Jangan lupa untuk memberikan ia pakaian dan popok yang lebih longgar, agar Si Kecil merasa nyaman. 

Jika GERD terus berlanjut, Bunda perlu membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapat pengobatan.

7. Infeksi telinga

Infeksi telinga bagian tengah atau otitis media akut juga bisa membuat bayi menjadi susah makan atau kurang mau menyusu karena kesakitan ketika mengunyah dan menelan.

Kondisi ini juga bisa membuat Si Kecil mengalami gejala lain, seperti telinga berbau dan keluar cairan, demam, sering menangis, suka menyentuh atau menarik-narik telinga, dan susah tidur.

Jika Si Kecil mengalami infeksi telinga, bawalah ia ke dokter untuk diperiksa dan ditangani secara tepat.

Di samping keenam penyebab di atas, ada juga kondisi atau penyakit lain yang bisa membuat bayi menjadi susah makan, misalnya gangguan menelan, bibir sumbing, gangguan pada otot wajah dan leher, penyakit jantung bawaan, hingga gangguan pernapasan, seperti asma dan pneumonia.

Jika bayi susah makan hanya terjadi sesekali, penyebabnya kemungkinan besar tidak berbahaya. Namun, jika bayi susah makan dalam waktu yang cukup lama, terlebih jika sampai berat badannya kurang, lemas, sulit menelan, atau mengalami gangguan tumbuh kembang, sebaiknya segera periksakan kondisinya ke dokter

Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu tumbuh kembang bayi tetap optimal dan mencegah komplikasi lebih lanjut.