Susah BAB saat diet sering terjadi ketika menjalani program penurunan berat badan yang kurang tepat. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda bisa mendapatkan berat badan ideal tanpa sembelit.
Susah BAB atau sembelit merupakan kondisi ketika frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu. Pada penderita sembelit, tinja menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Sembelit berkaitan erat dengan pola makan. Pembatasan nutrisi tertentu, seperti yang dilakukan oleh orang yang sedang berdiet, dapat menyebabkan susah BAB.
Penyebab Susah BAB saat Diet
Berikut adalah beberapa penyebab susah BAB saat diet:
1. Kurang asupan serat
Kekurangan asupan serat merupakan penyebab utama susah BAB saat diet. Serat terdiri dari 2 jenis, yakni serat larut dan tidak larut. Keduanya penting untuk melancarkan pencernaan dengan cara yang sedikit berbeda.
Serat larut menyerap air dan membentuk zat seperti gel agar tinja menjadi lebih lembek sehingga dapat melewati usus dengan lancar. Sementara itu, serat tidak larut memadatkan dan mendorong tinja agar tetap bergerak.
Serat tidak hanya terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, tetapi juga ada dalam biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
2. Adaptasi ketika asupan karbohidrat berkurang
Pada umumnya, diet dilakukan dengan membatasi karbohidrat. Padahal karbohidrat merupakan sumber energi yang utama. Ketika asupan karbohidrat berkurang, tubuh akan mengambil energi dengan membakar cadangan lemak di tubuh.
Memangkas karbohidrat secara drastis dalam waktu singkat dapat membuat sistem pencernaan ‘kaget’. Tubuh memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri yang berakibat susah BAB saat diet.
3. Kelebihan asupan lemak
Selain memangkas karbohidrat, biasanya diet juga dilakukan dengan membatasi asupan lemak. Namun dalam diet keto, pola makan yang disarankan adalah mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Gorengan, daging, makanan cepat saji, atau makanan berlemak tinggi lainnya dapat memperlambat pencernaan, sehingga menyebabkan susah BAB saat diet.
Kendati demikian, bukan berarti Anda harus menghindari lemak sepenuhnya. Agar BAB tetap lancar, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak baik dalam jumlah wajar, seperti alpukat, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
4. Kekurangan cairan
Saat tubuh kekurangan cairan, usus akan menyerap air dari tinja, sehingga tinja menjadi kering dan keras. Oleh karena itu, di samping memerhatikan asupan makanan saat diet, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan.
Minumlah paling tidak 8 gelas air setiap harinya. Agar berat badan ideal, Anda juga sebaiknya menghindari minuman manis yang dapat menyumbang tambahan asupan kalori.
5. Kurang olahraga
Banyak orang yang menjalani diet lebih memerhatikan asupan makanan tanpa rutin berolahraga. Padahal, selain dapat membakar kalori, olahraga dapat mengatasi susah BAB saat diet.
Olahraga dapat menurunkan durasi yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melewati usus besar. Hal ini membuat jumlah air yang diserap usus dari tinja berkurang, sehingga tinja tidak menjadi kering dan keras.
Selain itu, olahraga dapat meningkatkan frekuensi pernapasan dan detak jantung. Keduanya dapat membantu merangsang kontraksi alami otot-otot usus agar lebih lancar dalam mengeluarkan tinja.
Itulah beberapa hal yang dapat menyebabkan susah BAB saat diet. Jika BAB Anda tidak lancar saat menjalani pola diet tertentu, disarankan untuk mengevaluasi pola diet Anda. Diet yang sehat seharusnya membuat Anda dapat meraih berat badan impian tanpa efek samping.
Jika Anda telah memperbanyak serat, mengonsumsi lemak sehat, mencukupi cairan, serta rutin berolahraga, namun masih mengalami susah BAB saat diet, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat dan efektif.