Saat aktif berhubungan intim dengan pasangan tapi belum siap memiliki anak, penting untuk mengetahui berbagai cara mencegah kehamilan. Beragam metode bisa Anda dan pasangan lakukan, baik secara alami maupun dengan bantuan alat pencegah kehamilan.
Memiliki buah hati menjadi salah satu impian banyak pasangan yang telah menikah. Namun, tidak sedikit pula pasangan yang memilih untuk menunda atau bahkan tidak ingin memiliki anak.
Nah, ada beragam cara mencegah kehamilan untuk pasangan yang aktif secara seksual, mulai dengan cara alami, obat dari apotek, hingga operasi. Berbagai metode ini juga dapat disesuaikan dengan kenyamanan Anda dan pasangan.
Beragam Cara Mencegah Kehamilan
Untuk mencegah kehamilan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Anda atau pasangan, yaitu:
1. Menghitung tanggal ovulasi
Metode menghitung tanggal ovulasi dan masa subur bisa dilakukan tanpa alat maupun obat-obatan. Cara mencegah kehamilan ini sangat sederhana, tanpa biaya, aman, dan efektif apabila Anda menghitungnya dengan benar.
Caranya adalah dengan memprediksi waktu ovulasi yang biasanya dimulai sejak hari ke-12 hingga ke-14 dari hari pertama menstruasi. Periode masa subur dihitung dari 5 hari sebelum tanggal ovulasi dan 1 hari setelah ovulasi.
Pada masa ini, Anda dan pasangan perlu menghindari berhubungan intim untuk mencegah kehamilan. Sayangnya, metode ini tidak cocok untuk diterapkan bila siklus menstruasi tidak teratur.
2. Mengeluarkan penis sebelum ejakulasi
Mengeluarkan penis dari vagina saat ejakulasi juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah kehamilan. Namun, cara ini memerlukan pengendalian diri yang kuat dari pria dan kemampuan memperkirakan waktu yang tepat untuk segera mengeluarkan penisnya dari vagina.
Akan tetapi, cara ini tidak mampu menjamin cairan praejakulasi yang mengandung sperma masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur. Selain itu, cara ini juga tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual dan infeksi lainnya.
3. Menggunakan metode amenore laktasi
Metode amenore laktasi hanya digunakan ketika ibu menyusui memberikan ASI eksklusif. Metode ini bekerja dengan cara menghambat keluarnya sel telur dari ovarium karena pelepasan hormon prolaktin, yaitu hormon yang bertugas merangsang produksi ASI.
Cara mencegah kehamilan ini dapat bertahan selama 6 bulan setelah melahirkan jika wanita belum kembali mengalami menstruasi. Apabila bayi sudah makan selain ASI dan siklus menstruasi sudah kembali normal, wanita dapat memilih alat kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan.
4. Menggunakan kondom
Penggunaan kondom, baik pada pria maupun wanita, bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah kehamilan. Kondom pria dan kondom wanita hanya berfungsi jika pemakaiannya benar dan ukurannya yang sesuai. Oleh karena itu, pelajari cara menggunakannya sebelum berhubungan seksual.
Selain mencegah kehamilan, menggunakan kondom saat berhubungan seksual juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyebaran penyakit menular seksual.
5. Menggunakan IUD
IUD atau intrauterine device merupakan alat kontrasepsi berbentuk T yang dimasukkan ke rahim. Alat kontrsepsi yang terbuat dari plastik dan tembaga ini bekerja dengan cara mencegah sel telur masuk ke dalam rahim dan dibuahi oleh sperma.
IUD dapat mencegah kehamilan selama 3–10 tahun setelah dipasang. Tingkat efektivitas IUD untuk mencegah kehamilan cukup tinggi, yaitu 99%. Ketika Anda dan pasangan berubah pikiran untuk kembali memiliki anak, IUD dapat dicabut. Pemasangan atau pelepasannya dilakukan di fasilitas kesehatan.
6. Mengonsumsi pil KB
Pil KB merupakan obat pencegah kehamilan yang bisa didapatkan di apotek. Pil ini sebaiknya dikonsumsi setiap hari pada waktu yang sama. Jika melewatkan minum pil KB satu hari saja, kemungkinan terjadinya kehamilan bisa meningkat.
Cara kerja pil KB adalah mengentalkan lendir di leher rahim, menghentikan ovulasi, dan menghentikan penebalan lapisan rahim, sehingga dapat mencegah terjadinya pembuahan sel telur dan sperma.
7. Mengonsumsi pil kontrasepsi darurat
Pil kontrasepsi darurat atau morning after pil dapat menjadi pilihan ketika telanjur melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, kondom sobek, atau saat kondom tertinggal dalam vagina.
Pil kontrasepsi darurat dapat dibeli dengan resep dokter dan dikonsumsi oleh wanita 72 jam setelah berhubungan. Meski begitu, sebaiknya segera konsumsi pil ini setelah berhubungan untuk meningkatkan efektivitasnya.
8. Melakukan operasi steril
Cara mencegah kehamilan secara permanen adalah dengan operasi steril, yaitu vasektomi bagi pria dan operasi ligasi tuba bagi wanita.
Vasektomi dilakukan dengan cara memotong vas deferens atau saluran yang membawa sperma keluar dari testis, sehingga yang dikeluarkan saat ejakulasi hanya air mani tanpa sperma.
Sementara itu, ligasi tuba dilakukan dengan cara memotong, mengikat, atau menutup saluran saluran sel telur atau tuba falopi. Hal ini dilakukan untuk menghalangi sel telur masuk ke dalam rahim dan dibuahi sperma.
Apabila Anda kesulitan memutuskan mana cara mencegah kehamilan yang paling tepat atau kontrasepsi yang Anda pakai memicu efek samping, misalnya jerawat parah atau gangguan haid, berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan atau mengganti cara mencegah kehamilan yang paling tepat sesuai kondisi Anda.