Kelainan pada mata bisa dialami oleh siapa saja tanpa mengenal batas usia. Meski sebagian kelainan mata bisa pulih dengan sendirinya, tetapi sebagian lain ada juga yang membutuhkan pengobatan dari dokter mata.
Kelainan pada mata tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, tanpa penanganan yang tepat, beragam kelainan tersebut dapat membuat Anda kesulitan menjalani kegiatan sehari-hari. Bahkan, beberapa kelainan mata dapat menyebabkan kebutaan bila tidak segera ditangani.
Berbagai Kelainan pada Mata
Ada delapan jenis kelainan pada mata yang paling sering dijumpai, yaitu:
1. Rabun jauh
Rabun jauh atau miopia adalah kondisi ketika mata tampak samar melihat benda yang jaraknya jauh. Rabun jauh umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Untuk mengatasi rabun jauh, diperlukan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau operasi laser mata (LASIK).
2. Rabun dekat
Rabun dekat merupakan kebalikan dari rabun jauh, yaitu ketika mata tampak samar melihat objek dari jarak dekat. Kondisi ini umumnya disebabkan faktor genetik dari orang tua yang menderita rabun dekat.
Penanganan rabun dekat sama dengan rabun jauh, yaitu penggunaan kacamata, lensa kontak, dan operasi laser mata.
3. Rabun senja
Rabun senja adalah kelainan mata yang terjadi saat seseorang tidak bisa melihat di tempat dengan pencahayaan buruk, tempat gelap, atau saat malam hari.
Beberapa penyebab rabun senja yang masih dapat diatasi oleh dokter meliputi katarak, kekurangan vitamin A, dan rabun dekat. Namun, hingga saat ini, belum ada penyembuhan untuk kasus rabun senja yang dialami sejak lahir.
4. Astigmatisme
Astigmatisme merupakan kelainan mata yang disebabkan oleh kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sempurna atau tidak rata.
Kondisi ini mengakibatkan perubahan letak jatuhnya cahaya pada retina, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi samar atau berbayang. Kelainan mata ini sering kali terjadi karena faktor keturunan.
5. Buta warna
Anda dinyatakan mengalami buta warna jika tidak dapat melihat warna tertentu atau tidak mampu membedakan satu warna dengan warna yang lain, biasanya merah dan hijau.
Kondisi ini terjadi ketika sel kerucut atau sel warna dalam mata tidak bekerja normal. Umumnya buta warna diderita sejak lahir, tetapi bisa juga berkembang di usia dewasa akibat pengaruh konsumsi obat-obatan atau dampak penyakit tertentu.
6. Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit gangguan pada saraf penglihatan akibat peningkatan tekanan di dalam bola mata. Peningkatan tekanan ini diduga berkaitan dengan tekanan darah tinggi, adanya sumbatan di saluran air mata, atau penggunaan obat mata golongan kortikosteroid secara berlebihan.
7. Konjungtivitis
Konjungtivitis atau sering disebut pink eye merupakan kelainan mata yang terjadi karena peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, alergi, dan paparan asap rokok, debu atau barang kosmetik tertentu. Oleh karena itu, mencuci tangan hingga bersih menjadi salah satu pencegahan kelainan mata ini.
8. Katarak
Katarak merupakan kelainan mata yang terjadi akibat penumpukan protein pada lensa mata. Tumpukan protein ini dapat terjadi akibat proses penuaan, radiasi sinar ultraviolet, diabetes, obesitas, cedera mata, atau bisa juga faktor bawaan dari lahir. Operasi katarak merupakan pilihan terapi yang tepat bagi penderita katarak.
Kesehatan mata perlu dijaga sebaik mungkin agar fungsinya tidak terganggu. Apabila Anda merasakan keluhan atau kelainan pada mata, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.