Ada berbagai penyebab sulit hamil yang dialami oleh beberapa pasangan suami-istri, mulai dari kondisi medis atau masalah kesehatan tertentu hingga pola hidup tidak sehat. Mari ketahui apa saja penyebab sulit hamil agar penanganan dapat segera dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Kehadiran seorang anak pasti menjadi dambaan setiap pasangan suami-istri. Akan tetapi, beberapa pasangan mungkin kesulitan mendapatkan buah hati, meski telah mencoba merencanakan kehamilan atau menjalani program hamil selama bertahun-tahun.
Ada banyak penyebab mengapa pasangan suami-istri bisa mengalami kesulitan untuk mendapatkan momongan. Penyebab sulit hamil pun tak hanya dialami oleh wanita, melainkan juga pria.
Beberapa Penyebab Sulit Hamil
Berikut ini adalah beberapa penyebab sulit hamil yang cukup umum terjadi:
1. Gangguan ovulasi
Untuk bisa hamil, tubuh wanita perlu melepaskan sel telur setiap bulannya. Proses pelepasan sel telur atau ovulasi inilah yang menentukan masa subur wanita. Namun, proses ovulasi terkadang bisa terganggu.
Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab utama mengapa seorang wanita sulit untuk hamil. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan gangguan ovulasi, antara lain:
- Gangguan pada kelenjar hipofisis di otak
- Kelebihan hormon prolaktin
- Kegagalan ovarium prematur, yaitu ketika ovarium (indung telur) berhenti melepaskan telur secara teratur ketika wanita berusia kurang dari 40 tahun
- Polycystic ovary syndrome (PCOS)
2. Tuba falopi tersumbat
Tuba falopi merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dan rahim. Saat ovulasi, sel telur akan berjalan dari ovarium menuju rahim melalui tuba falopi. Di saluran ini pula sel telur akan bertemu dengan sel sperma untuk menghasilkan pembuahan.
Jika tuba falopi tersumbat, sel telur tidak bisa mencapai rahim dan bertemu dengan sperma. Akibatnya, pembuahan pun tidak akan terjadi. Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan tuba falopi wanita tersumbat dan membuat wanita jadi susah hamil, yaitu:
- Radang panggul
- Penyakit menular seksual (PMS) tertentu, seperti chlamydia dan gonore
- Riwayat kehamilan ektopik
- Pernah menjalani operasi di perut atau panggul
- Infeksi rahim yang disebabkan oleh aborsi atau keguguran
3. Endometriosis
Endometriosis juga dapat menjadi penyebab sulit hamil. Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Diperkirakan sekitar 50% wanita yang menderita endometriosis akan sulit hamil.
Saat menstruasi, endometriosis dapat menyebabkan kram yang sangat menyakitkan, volume darah yang keluar banyak, durasi menstruasi yang lama, dan mual. Selain itu, endometriosis juga dapat menyebabkan masalah pada usus dan kandung kemih, serta nyeri saat berhubungan seks.
4. Bentuk rahim abnormal
Kelainan bentuk rahim juga bisa menjadi penyebab sulit hamil. Rahim yang bentuknya abnormal atau tidak beraturan dapat menyulitkan sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dinding rahim.
Kondisi tersebut dapat terbentuk secara alami atau disebabkan oleh fibroid rahim (miom) dan jaringan parut akibat pembedahan atau infeksi.
5. Infertilitas pada pria
Tak hanya disebabkan oleh gangguan pada tubuh wanita, kondisi sulit hamil juga bisa disebabkan oleh ketidaksuburan atau infertilitas pada pria. Bahkan, lebih dari 30 persen kasus susah hamil diperkirakan disebabkan oleh masalah pada pria, seperti:
- Jumlah sperma sedikit
- Pergerakan sperma rendah
- Bentuk sperma abnormal
- Tabung vans deferens tersumbat
- Disfungsi ereksi
Infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya faktor bawaan atau genetik, penyakit tertentu seperti diabetes, masalah psikologis, hingga pola hidup tidak sehat.
6. Usia
Wanita yang berusia di atas 35 tahun dan pria yang berumur lebih dari 40 tahun membutuh waktu lebih lama untuk memiliki anak. Pada wanita, usia yang semakin bertambah akan mengurangi kualitas dan kuantitas sel telur. Sedangkan pada pria, pertambahan umur akan menurunkan kualitas dan kuantitas sel sperma.
7. Kondisi lainnya
Beberapa kondisi medis tertentu dapat menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita, misalnya ketidakseimbangan hormon tiroid, vaginismus, obesitas, malnutrisi atau kurang gizi, penyakit autoimun seperti lupus, dan penyakit menular seksual.
Selain itu, masalah psikologis seperti stres berat, depresi, dan gangguan cemas juga bisa menjadi hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi sulit hamil.
8. Gaya hidup tidak sehat
Selain karena penyakit atau kondisi medis tertentu, kebiasaan atau gaya hidup tidak sehat juga bisa menjadi penyebab sulit hamil. Gaya hidup tidak sehat tersebut misalnya menggunakan narkoba, mengonsumsi alkohol, atau merokok.
Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan ganja, diduga dapat menurunkan jumlah dan pergerakan sperma. Sementara itu, tembakau dan alkohol juga dapat menurunkan tingkat pembuahan dan meningkatkan risiko keguguran
Jika Anda dan pasangan sudah berusaha memiliki anak dengan sering berhubungan seks tanpa kondom selama lebih dari setahun namun masih belum membuahkan hasil, jangan ragu untuk pergi ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan dan memastikan apa penyebab sulit hamil yang Anda atau pasangan alami.
Setelah dokter menentukan penyebabnya, dokter dapat memberikan penanganan untuk mengatasi masalah tersebut. Dokter juga dapat menyarankan metode reproduksi bantuan, seperti inseminasi buatan atau bayi tabung, jika diperlukan.